PATI – Hari Pers Nasional (HPN) 2025, yang mengangkat tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”, menjadi momentum penting bagi insan pers di Indonesia.
Ketua PWI Pati dalam sambutannya menekankan peran krusial pers, yang telah berperan sejak perjuangan kemerdekaan hingga era digital saat ini. Pers, menurutnya, bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga sebagai wadah hiburan, edukasi, dan kontrol sosial yang vital bagi masyarakat.
Namun, era digital juga menghadirkan tantangan besar. Dominasi media sosial, yang seringkali menyebarkan informasi tanpa verifikasi, meningkatkan risiko penyebaran hoaks dan fitnah.
Oleh karena itu, pers yang sehat dan bermartabat, yang menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, menjadi semakin penting. Kode etik ini, yang merujuk pada norma sosial, agama, dan hukum, menjamin iklim informasi yang sehat dan produktif.
Kredibilitas pers, lanjut Ketua PWI Pati, tidak hanya bergantung pada popularitas, tetapi juga pada validasi yang kuat. Validasi ini meliputi kebenaran data dan fakta, serta validitas wartawan dan media yang bersangkutan. Berita yang valid menjadi kunci utama dalam mencerahkan dan mendidik masyarakat.
Mengutip teori Abraham Maslow, validasi merupakan kebutuhan dasar manusia, dan pers dapat mencapai validasi ini dengan cara yang positif: dengan menonjolkan potensi dan prestasi, bukan dengan menjatuhkan pihak lain.
Dengan terus meningkatkan kompetensi dan prestasi, pers dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, khususnya dalam mengawal ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa.
HPN 2025 diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat peran pers dalam menjaga kualitas informasi dan membangun masyarakat yang cerdas dan kritis. Pers yang profesional dan bermartabat tetap menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan dan kemandirian bangsa di tengah tantangan era digital.
Editor: Fatwa