Salah satu sesepuh veteran di Kabupaten Pati Lilik Soekarno mendongengkan sejarah perjuangan tentara pelajar saat melawan Belanda. |
PATI – Pekik merdeka mengiringi perjalanan ratusan
peserta kirab taptu di Kabupaten Pati Kamis (16/8/2018) malam lalu. Ratusan pelajar
serta ormas kepemudaan ini berjalan dari Pendapa Kabupaten Pati menuju Gedung
Juang 45.
peserta kirab taptu di Kabupaten Pati Kamis (16/8/2018) malam lalu. Ratusan pelajar
serta ormas kepemudaan ini berjalan dari Pendapa Kabupaten Pati menuju Gedung
Juang 45.
Sesampainya di depan Gedung Juang
45, peserta kirab serta warga sekitar mendengarkan sejarah singkat mengenai
patriotisme pelajar Pati melawan pasukan Belanda, dalam rangka merebut serta
mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.
45, peserta kirab serta warga sekitar mendengarkan sejarah singkat mengenai
patriotisme pelajar Pati melawan pasukan Belanda, dalam rangka merebut serta
mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.
Cerita sejarah itu didongengkan
sesepuh Veteran Pati Lilik Soekarno kepada peserta yang kebanyakan pelajar
serta pemuda tersebut, didampingi Bupati Haryanto serta jajaran Forkopimda.
sesepuh Veteran Pati Lilik Soekarno kepada peserta yang kebanyakan pelajar
serta pemuda tersebut, didampingi Bupati Haryanto serta jajaran Forkopimda.
”Dalam babak sejarah perjuangan
bangsa, Kabupaten Pati turut mewarnai dengan sejumlah kisah heroik. Terutama
para pelajar, yang dinamakan tentara pelajar waktu itu. Beberapa kali
pertempuran dengan Belanda sempat pecah di beberapa daerah di Pati. Seperti di
Kletek Pucakwangi, dan daerah lainnya. Bahkan dalam beberapa pertempuran
pelajar pemuda Pati ada yang gugur,” jelas Lilik bersemangat menceritakan
penggalan sejarah itu.
bangsa, Kabupaten Pati turut mewarnai dengan sejumlah kisah heroik. Terutama
para pelajar, yang dinamakan tentara pelajar waktu itu. Beberapa kali
pertempuran dengan Belanda sempat pecah di beberapa daerah di Pati. Seperti di
Kletek Pucakwangi, dan daerah lainnya. Bahkan dalam beberapa pertempuran
pelajar pemuda Pati ada yang gugur,” jelas Lilik bersemangat menceritakan
penggalan sejarah itu.
Buktinya, lanjut Lilik, ada di
komplek Hotel Pati. Di sana terdapat monumen perjuangan tentara pelajar. ”Ada
beberapa sahabat kami yang gugur. Makanya di monumen tersebut ditulis,
lanjutkan perjuangan kakak-kakakmu. Untuk itu generasi sekarang pun harus mau
melanjutkan perjuangan untuk bangsa ini,” imbuhnya
komplek Hotel Pati. Di sana terdapat monumen perjuangan tentara pelajar. ”Ada
beberapa sahabat kami yang gugur. Makanya di monumen tersebut ditulis,
lanjutkan perjuangan kakak-kakakmu. Untuk itu generasi sekarang pun harus mau
melanjutkan perjuangan untuk bangsa ini,” imbuhnya
Sematkan Karangan Bunga
Setelah mendongenkan penggalan
sejarah perjuangan tersebut, rombongan kemudian masuk menuju komplek Hotel
Pati. Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan bersama Kapolres Pati AKBP Uri
Nartanti memimpin penyematan karangan bunga di monumen tersebut, dan memberikan
penghormatan.
sejarah perjuangan tersebut, rombongan kemudian masuk menuju komplek Hotel
Pati. Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan bersama Kapolres Pati AKBP Uri
Nartanti memimpin penyematan karangan bunga di monumen tersebut, dan memberikan
penghormatan.
Rombongan kemudian kembali ke
panggung di depan Gedung Juang 45, menyanyikan lagu Syukur, dan menyalakan api
semangat. Acara peringatan malam kemerdekaan kemudian dilanjutkan dengan
renungan di Taman Makam Pahlawan Giri Dharma Desa Puri.
panggung di depan Gedung Juang 45, menyanyikan lagu Syukur, dan menyalakan api
semangat. Acara peringatan malam kemerdekaan kemudian dilanjutkan dengan
renungan di Taman Makam Pahlawan Giri Dharma Desa Puri.
Bupati Haryanto mengungkapkan,
kegiatan tersebut dijadikan cara untuk mengenang perjuangan pahlawan. ”Supaya
generasi sekarang paham, dan tak terputus pengetahuannya. Apalagi Pati sendiri
juga ikut mewarnai perjuangan kemerdekaan. Ini tentu baik untuk pelajaran
generasi sekarang,” papar haryanto.
kegiatan tersebut dijadikan cara untuk mengenang perjuangan pahlawan. ”Supaya
generasi sekarang paham, dan tak terputus pengetahuannya. Apalagi Pati sendiri
juga ikut mewarnai perjuangan kemerdekaan. Ini tentu baik untuk pelajaran
generasi sekarang,” papar haryanto.
Hal yang sama diakui Dandim
0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan. Menurutnya, tradisi seperti ini sangat
baik dilakukan. ”Ini sangat bagus untuk menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme, patriotisme terutama
generasi penerus pelajar dan pemuda. Apalagi saat mendongengkan sejarah
perjuangan tadi, beliau (Red, Lilik Soekarno) meskipun sudah sepuh masih tetap
semangat, dengan suara lantang. Ini tentu akan menarik antusiasme para generasi
penerus untuk memupuk jiwa kecintaan terhadap bangsanya,” papar Dandim Arief. (hus)
0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan. Menurutnya, tradisi seperti ini sangat
baik dilakukan. ”Ini sangat bagus untuk menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme, patriotisme terutama
generasi penerus pelajar dan pemuda. Apalagi saat mendongengkan sejarah
perjuangan tadi, beliau (Red, Lilik Soekarno) meskipun sudah sepuh masih tetap
semangat, dengan suara lantang. Ini tentu akan menarik antusiasme para generasi
penerus untuk memupuk jiwa kecintaan terhadap bangsanya,” papar Dandim Arief. (hus)