Peduli Nasib Persipa, Suporter Unjuk Rasa
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sab, 16 Des 2017
- visibility 14
| Para suporter bernyanyi dan melakukan orasi di Stadion Joyokusumo usai laga final Kejuaraan Sepakbola U-21 Minggu (3/12/17) lalu. |
Persipa melakukan unjuk rasa usai laga final Kejuaraan Sepakbola U-21 yang
berlangsung di Stadion Joyokusumo Minggu (3/12/17) lalu. Dengan mengenakan pakaian
serba merah warna kebesaran Persipa mereka hendak meminta kejelasan nasib tim
kesayangan masyarakat Bumi Mina Tani.
yang tergabung dalam organisasi Patifosi ini meminta semua pihak, terutama
pemerintah kabupaten untuk dapat menangani permasalahan ini. Berbagai spanduk
juga dibentangkan di tengah lapangan. Spanduk-spanduk ini bertuliskan nada
kekecewaan terhadap nasib klub berjuluk Laskar Saridin ini.
Patifosi, Tantowi mengungkapkan, dalam aksi ini suporter memberikan empat
tuntutan. ”Pertama persipa wajib mengikuti liga tahun depan, kedua segera
dibentuk manajemen yang baru, anggaran yang jelas, serta mengharap agar
pengurus Askab PSSI, pengurus Persipa dan Pemkab Pati agar tidak
salah-salahan,” jelasnya.
berharap semua pihak agar mau menyelamatkan Persipa, jangan sampai
keanggotaannya dicoret dari Asprov Jawa Tengah. Sebab di tahun 2017 Persipa
sudah absen di liga. ”Maka kalau tahun 2018 mendatang masih absen dalam
kompetisi secara otomatis bisa dicoret dari keanggotaan,” tuturnya.
supporter ini akan melakukan orasi di depan bupati, namun saying dalam laga
final serta penutupan kejuaraan sepakbola U-21 Bupati Haryanto tak bisa hadir.
Namun, di tengah-tengah laga final itu ada Wakil Ketua III DPRD Pati Joni
Kurnianto. Perwakilan supporter pun meminta Joni untuk memberikan tanggapan,
serta berharap dapat menyampaikan tuntutan ini langsung kepada Bupati Haryanto.
dilakukan para supporter ini. ”Ini tentu menjadi hal wajar ya. Ini bentuk
aspirasi mereka terhadap apa yang terjadi di tubuh manajemen Persipa,” kata
Joni kepada jawa Pos Radar Kudus.
sebenarnya permasalahannya kan ada di internal manajemen. Untuk menyelesaikan
persoalan ini, tentu harus ada tahapan-tahapan, manajemen saat ini juga
kepengurusannya masih sampai tahun 2018.
semabarangan tidak serta merta bisa diganti begitu saja. Mengingat ini soal
administrasi dan juga ada anggaran pemerintah di dalamnya,” imbuh pria yang
juga menjadi Dewan Penyantun Askab PSSI Pati ini. (lil)
- Penulis: Redaksi
