Breaking News
light_mode

Menjadi Guru Idola

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 10 Nov 2019
  • visibility 1
Ilustrasi ayobandung.com

Guru idola? Guru yang
diidolakan siswa tidak harus guru yang cantik, atau ganteng. Bukan guru yang
paling kaya atau paling pintar. Banyak kriteria untuk menjadi seorang guru
idola. Jika kedatangan sang guru sangat dinantikan oleh siswa, ini merupakan
langkah awal untuk menjadi guru idola. 

Di era sekarang, banyak hal yang diinginkan oleh pelajar untuk
mengidolakan guru sebagai panutannya. Guru dituntut untuk bekerja profesional.
Tidak mudah untuk menjadi guru profesional.

Banyak hal yang harus
terpenuhi kriteria-kriterianya. Jika hanya sekedar disukai siswa, mudah
didapat. Asalkan guru itu ramah, supel, dan peduli dengan siswa, otomatis akan
menjadi idola siswa. Apalagi jika ketika pembelajaran ada variasi dan tidak
membosankan. Yang diminta, guru jangan pernah marah terhadap siswa. Jelas guru
tersebut ada di hati para siswa.
Paham karakter
Satu hal yang harus
dimiliki guru idola adalah guru yang memahami karakter siswa satu-persatu.
Ketika pembelajaran sedang berlangsung, jika guru mendapatkan siswanya ada yang
berhasil mengerjakan tugas dan benar, maka tak segan guru memberikan pujian,
hadiah, atau sanjungan.

Hadiah yang diberikan
guru tidak harus berupa barang
atau benda. Hadiah
bisa berupa ucapan yang mampu membuat anak menjadi bangga.  Anak akan merasa senang dan puas akan hasil
kerjanya.

Dengan adanya hadiah,
pujian yang diberikan kepada siswa, dalam kesempatan lain anak tersebut akan
berbuat hal yang sama. Ingin mendapatkan sanjungan atau pujian. Dengan adanya
sanjungan, pujian atau hadiah, anak akan merasakan ada satu pembelajaran yang
lebih.

Guru yang ramah. Guru
yang tak pernah marah-marah kepada siswa. Guru yang selalu tersenyum jika
bertemu dengan siswanya. Guru yang peduli akan siswanya. Yang diharapkan siswa
adalah guru yang peduli terhadap anak. Kadang guru perlu mengajak siswanya
untuk saling bertukar pikiran.

Kadang anak juga ingin
diajak untuk bercanda bersama.  Ada
suasana keakraban yang tercipta ketika anak dan guru saling bersendau gurau (
kadang guru sering menggojlok
siswanya, agar tidak ada kesan guru begitu angkuh dan tiada peduli kepada
siswa).

Thomas
Gordon
seorang penyelenggara
berbagai kursus keterampilan yang tersohor di Amerika Serikat telah memberikan
beberapa definisi guru yang baik.
Begini
kutipan ciri guru yang baik menurut Thomas Gordon:

1. Tenang dan tidak
menunjukkan emosi yang menyala,
2. Tidak mempunyai
prasangka yang buruk kepada peserta didiknya,
3. Dapat menyembunyikan
perasaannya dari peserta didik,
4. Memandang semua
peserta didik sama,
5. Mampu menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan, bebas, motivator, dan semangat,
6. Konsisten, tidak
berubah-ubah pendirian dan jarang melakukan kesalahan,
7.Pandai, bijaksana
dalam memperlakukan siswa dan mampu menjawab pertanyaan siswa,
8. Sanggup memberikan
bantuan secara maksimal kepada peserta didik.

Jika diperhatikan poin demi poin ke delapan ciri tersebut,
ternyata  guru yang baik harus lebih dalam segala hal dari
orang-orang pada umumnya. Harus lebih mengerti, lebih memiliki ilmu pengetahuan,
lebih sempurna dari orang-orang lain. Guru harus mampu mengatasi kelemahan
manusia lain!


Tidak akan ada manusia
biasa yang mampu menjadi guru sesuai ciri-ciri tersebut. Kalau ada, itu hanya
mitos atau cerita hayalan belaka. Akan tetapi dari delapan ciri tersebut,
beberapa poin di antaranya mungkin dimiliki oleh guru. Jika ada profil guru
yang memiliki ciri-ciri seperti di atas, adalah guru yang benar-benar guru,
guru  yang hanya berpikir dan bekerja,
untuk anak didiknya saja.

Realitanya, guru adalah
manusia biasa yang memiliki keterbatasan. Punya kekurangan dan kelemahan dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari. Itu sebabnya, di samping mengajar, seorang
guru juga sedang belajar. Guru juga bagian dari masyarakat yang memiliki
tanggung jawab dan beban moral tersendiri.

Jadi seorang guru juga
harus mampu menutupi segala permasalahan dari rumahtangganya atau dari
lingkungan dimana ia berada.
Guru harus bisa menutup
luka hatinya, meski dalam situasi membara. Jangan sampai emosi dan kesedihan di
bawa dalam kondisi pembelajaran.
[] 
Sarwiyani,
Guru SMP Negeri 1 Pucakwangi
, menjadi guru sejak 1983

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Profil KH Imam Shofwan Sesepuh NU Pati yang Wafat di Bulan Suci

    Profil KH Imam Shofwan Sesepuh NU Pati yang Wafat di Bulan Suci

    • calendar_month Kam, 20 Apr 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 0
    • 0Komentar

      KH Imam Shofwan  Di penghujung bulan Ramadan kabar duka menyelimuti warga nahdliyin Kota Pati, karena salah seorang sesepuh NU ini wafat, setelah menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan dari Rumah Sakit (RS) Rehatta Jepara menuju RS Moewardi Solo.  PATI – KH. Imam Shofwan adalah salah satu sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus mantan ketua NU […]

  • Jidhuran dan Kesederhanaan Beragama Ala Orang Desa

    Jidhuran dan Kesederhanaan Beragama Ala Orang Desa

    • calendar_month Sen, 15 Feb 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Sudah lebih dari lima tahun saya vakum dari dunia “penerbangan” (baca: rebana). Kalau tidak salah ingat, terakhir menabuh rebana waktu kelas tiga Madrasah Aliyah. Praktis, tangan saya sudah tak lentur lagi menabuh dengan berbagai jenis gaya dan variasi. Semalam, saya ikut Pak Mul, bapak saya, Jidhuran. Tempatnya di Makam Mbah Surojoyo. Bagi kami, ia lah […]

  • Universitas Safin Pati dan Kanwil DJP Jawa Tengah I Jalin Kerjasama Bentuk Tax Center

    Universitas Safin Pati dan Kanwil DJP Jawa Tengah I Jalin Kerjasama Bentuk Tax Center

    • calendar_month Jum, 15 Nov 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 2
    • 0Komentar

    PATI – Universitas Safin Pati (USP) resmi menjalin kerjasama dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Tengah I dalam upaya pembentukan Tax Center di lingkungan kampus. Penandatanganan perjanjian kerjasama dilakukan oleh Rektor USP, Dr. Drs. H. Murtono, M.Pd., dan perwakilan Kanwil DJP Jawa Tengah I, disaksikan oleh para dosen dan mahasiswa USP. Rektor […]

  • Tampil di Kandang, Persipa Disikat Persikat

    Tampil di Kandang, Persipa Disikat Persikat

    • calendar_month Ming, 8 Apr 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 2
    • 0Komentar

    PATI – Persipa harus mengakui keunggulan lawannya. Meski bermain di depan ribuan pendukungnya, Persipa disikat Persikat 1-4 di Stadion Joyokusumo Minggu (8/4/2018) kemarin. Dengan begitu, Laskar Saridin tak mampu menambah perolehan poinnya di klasemen sementara Liga 3 Jawa Tengah Grup A. Tim tamu yang datang dengan kepercayaan diri tinggi, usai menahan imbang Persiku di kandangnya, […]

  • Infrastruktur Pariwisata Kudus Siap, Promosi Masih Jadi PR

    Infrastruktur Pariwisata Kudus Siap, Promosi Masih Jadi PR

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 1
    • 0Komentar

    KUDUS – Kabupaten Kudus memiliki potensi wisata yang lengkap berdasarkan konsep 4A (Attraction, Accessibility, Amenity, dan Activity). Namun, potensi tersebut belum termaksimalkan karena promosi dan penyebaran informasi yang kurang terstruktur dan masif. Hal ini diungkapkan oleh pengamat wisata, Eko Suseno. Eko menjelaskan, Kudus telah memenuhi unsur penting destinasi wisata yang kuat. Dari sisi daya tarik […]

  • Dishub Kudus Optimalkan CCTV untuk Kendalikan Arus Lalu Lintas

    Dishub Kudus Optimalkan CCTV untuk Kendalikan Arus Lalu Lintas

    • calendar_month Ming, 7 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 2
    • 0Komentar

    KUDUS – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus terus berupaya meningkatkan pemantauan arus lalu lintas dengan memperkuat infrastruktur kamera pengawas (CCTV). Tahun ini, sebanyak 26 dari 31 unit CCTV yang ada sedang dalam tahap pemeliharaan yang ditargetkan selesai pada November 2025. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Sarpras LLAJ) Dishub Kudus, Muchlisin, […]

expand_less