Breaking News
light_mode

Lesbumi Kudus Gelar Prosesi Simbolik di Situs Patiayam untuk HUT ke-476 Kudus

  • account_circle Fatwa Fauzian
  • calendar_month Rab, 24 Sep 2025
  • visibility 96

KUDUS – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-476 Kabupaten Kudus, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Kudus menggelar prosesi simbolik di kawasan Situs Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, pada Selasa (23/9/2025).

Acara ini ditandai dengan pelepasan 4 burung Dekuku dan 76 burung Perkutut oleh jajaran pengurus Lesbumi bersama Pemerintah Desa Terban. Pelepasan burung ini menjadi simbol harapan sekaligus ajakan untuk merawat ekosistem alam.

Ketua Lesbumi Kudus, Abu Hasan Asy’ari, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan keterkaitan erat antara kebudayaan dan alam.

“Kami ingin menunjukkan bahwa peringatan hari jadi Kudus tidak hanya dimaknai sebatas perayaan seremonial, tetapi juga sebagai momentum merawat lingkungan yang menjadi ruang hidup masyarakat,” ujarnya.

Abu menambahkan bahwa momentum ini menegaskan komitmen para budayawan dan masyarakat dalam menjaga keseimbangan antara budaya, sejarah, dan kelestarian alam.

Kepala Desa Terban, Supeno, menyampaikan pesan serupa, menekankan pentingnya masyarakat Kudus untuk tidak melupakan akar budayanya.

“HUT ke-476 ini harus kita maknai dengan menjaga adab, adat, dan budaya. Karena dari situlah karakter masyarakat Kudus terbentuk,” katanya.

Supeno juga menambahkan bahwa pelepasan burung sebagai simbol spiritual diharapkan dapat mengingatkan akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Tradisi akan kehilangan makna jika alam di sekitarnya rusak. Karena itu, kalau merawat budaya sama artinya dengan keharusan menjaga alam,” imbuhnya.

Situs Patiayam, yang menjadi lokasi acara, dikenal sebagai kawasan perbukitan yang menyimpan kekayaan arkeologis, termasuk fosil gajah purba dan hewan laut.

Kini, Patiayam berkembang menjadi pusat edukasi dan wisata berbasis sejarah yang memperkaya identitas Kudus.

Supeno berharap agar Kabupaten Kudus dapat terus melangkah ke masa depan dengan tetap berpijak pada warisan budaya dan kearifan lokal. Ia juga menekankan pentingnya langkah konkret untuk pemulihan ekologi di Kawasan Patiayam.

“Kudus adalah rumah bersama, tugas kita adalah merawatnya agar tetap hidup, lestari, dan memberi makna bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

Editor: Arif 

  • Penulis: Fatwa Fauzian

Rekomendasi Untuk Anda

  • 6 Persen Penduduk Jepara Lansia, Kontribusi Positif Masih Diharapkan

    6 Persen Penduduk Jepara Lansia, Kontribusi Positif Masih Diharapkan

    • calendar_month Jum, 1 Feb 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Wakil Bupati Dian Kristiandi memberikan selamat kepada para pengurus yang telah dilantik JEPARA – Usia lanjut merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari, serta tidak bisa ditolak. Karena semua orang akan mengalaminya, namun yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan usia tersebut agar bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi menegaskan hal […]

  • Slametan Labuhan Ala Warga Bungu Jepara

    Slametan Labuhan Ala Warga Bungu Jepara

    • calendar_month Jum, 11 Des 2020
    • account_circle Redaksi
    • visibility 62
    • 0Komentar

      Bambang Prawoto dengan khusyuk memimpin pembacaan tahlil di depan sebuah punden pada Jumat Legi (11/12/2020). Kiai kampung itu memimpin sebuah ritual slametan yang menjadi kearifan lokal di desanya yang berada di lereng Pegunungan Muria. Peralihan musim kemarau ke musim penghujan ditandai khusus dengan slametan. Warga Dukuh Pagir-Tumut, Desa Bungu Kecamatan Mayong menyebutnya Slametan Labuhan. […]

  • Semua Daerah Punya Peluang jadi Tuan Rumah Porprov Jateng 2022

    Semua Daerah Punya Peluang jadi Tuan Rumah Porprov Jateng 2022

    • calendar_month Jum, 11 Okt 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 61
    • 0Komentar

    Cabang lomba dayung yang ada di Sungai Silugonggo, Juwana Pati Raya mulai saling sikut dengan Solo Raya, Semarang Raya, dan Pekalongan Raya untuk merebut jatah sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Proprov) 2022 mendatang. Kamis (10/10) lalu tim verifikasi porprov melakukan peninjauan ke sejumlah venue yang ada di Kabupaten Pati.  Sebelumnya venue-venue di Kudus juga […]

  • Polresta Pati Tingkatkan Kapasitas Kehumasan dengan Pelatihan Video Berbasis AI

    Polresta Pati Tingkatkan Kapasitas Kehumasan dengan Pelatihan Video Berbasis AI

    • calendar_month Kam, 17 Jul 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 83
    • 0Komentar

    PATI – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati terus berupaya meningkatkan kapasitas fungsi kehumasannya. Buktinya, Bag SDM Polresta Pati menggelar pelatihan fungsi teknis kehumasan pada Kamis (17/7/2025). Pelatihan yang berlangsung di Aula Sanika Satyawada ini diikuti Kasubbag Dalpers Bag SDM, Kasi Humas Polresta Pati, anggota Bag SDM, dan personel Polresta Pati. Fokus pelatihan ini adalah pembuatan […]

  • Bidadari Desa Jlegong Ini Juarai Fashion Show Porseni Pelajar NU Keling Jepara

    Bidadari Desa Jlegong Ini Juarai Fashion Show Porseni Pelajar NU Keling Jepara

    • calendar_month Sen, 12 Nov 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 62
    • 0Komentar

    JEPARA – Perwakilan dari Ranting IPNU IPPNU Desa Jlegong, Dwi Amelia Akromatul Choiriyah berhasil menjadi yang terbaik dalam lomba fashion show Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang digelar PAC IPNU IPPNU Keling Minggu (11/11/2018) di auditorium Gedung MWC NU Keling Jalan Raya Jepara – Pati Desa Kelet Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Dwi Amelia Akromatul Choiriyah […]

  • LDJ Ajari Pelajar NU Jati Tangkal Bahaya Radikalisme

    LDJ Ajari Pelajar NU Jati Tangkal Bahaya Radikalisme

    • calendar_month Ming, 10 Sep 2017
    • account_circle Redaksi
    • visibility 55
    • 0Komentar

    Dokumentasi PAC IPNU IPPNU Jati-Kudus Lingkar Muria, KUDUS – Dengan memiliki pemikiran yang kritis dan berimbang, peserta Latihan Dasar Jurnalistik (LDJ) IPNU dan IPPNU Jati diharapkan menjadi generasi yang anti radikalisme. Hal ini dikemukakan M. Farid dalam materi berita yang disampaikannya kemarin, di TPQ Al Qudsy Jetiskapuan. ”Kebanyakan, pemikiran radikal itu lahir dari propaganda media. […]

expand_less