GROBOGAN – Sosialisasi Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Anggota DPR RI Komisi IX, Edy Wuryanto, di Gedung PGRI Purwodadi, Jumat (20/6), menyoroti minimnya dapur umum MBG yang beroperasi di Grobogan. Dari target sekitar 80 dapur, baru dua yang beroperasi.
Edy Wuryanto mengungkapkan, banyak pihak di Grobogan berminat berinvestasi dalam pembangunan dapur umum MBG, namun keraguan muncul akibat informasi yang kurang akurat.
“Tugas kami adalah memberikan informasi yang benar agar masyarakat yakin berinvestasi,” tegasnya.
Ia menekankan keuntungan berinvestasi dalam program ini, terutama mengingat potensi besar di Grobogan yang baru memiliki dua dapur beroperasi.
Politisi tersebut mengajak masyarakat, khususnya melalui organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah, untuk berpartisipasi.
“Kami siap membantu anggota NU dan Muhammadiyah yang ingin berinvestasi,” imbuhnya.
Edy juga menjelaskan proses pendaftaran yang sepenuhnya online melalui laman resmi BGN, menjamin transparansi dan aksesibilitas informasi bagi calon investor.
Alwin Supriadi, Staf Ahli Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama BGN, menambahkan minimnya dapur umum beroperasi di Grobogan disebabkan kurangnya informasi.
Kehadirannya dalam sosialisasi bertujuan memberikan informasi akurat agar masyarakat terdorong berinvestasi.
“Kami akan menjelaskan secara detail bagaimana menjadi Mitra BGN,” ujarnya.
Ia menegaskan, kurangnya minat investor bukan karena ketidakmauan, melainkan karena kurangnya informasi yang memicu keraguan.
Editor: arif