Breaking News
light_mode

Beginilah Nyekiklik Channel, Kumpulan Pemuda Kreatif di Cluwak-Pati

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Jum, 2 Feb 2018
  • visibility 32

Percaya Diri Angkat Guyonan Khas
Bumi Mina Tani
 

Para personil Nyekiklik saat berbincang di Cafe Gojoos Kelat Senin (29/1/18)

Berawal dari teman satu
tongkrongan, Nyekiklik Channel hadir. Mereka percaya diri menampilkan guyonan dengan
mengusung dialek khas asalnya, Kabupaten Pati di layar Youtube.


Obrolan terasa gayeng, saat saya mencoba menggali
kisah tentang Nyekiklik Channel yang belakangan menjadi perhatian khalayak.
Lontaran-lontaran joke humor segar,
terus keluar dari para punggawa channel Youtube yang baru seumur jagung ini.
Tak terasa, obrolan di sebuah kafe
itu melewati 60 menit dengan cepat. Channel humor yang digawangi Chris, Bayu,
Dian, Jatmiko, dan Mela ini boleh dibilang memang unik. Mereka menampilkan
sisi-sisi humor yang khas.
”Kami memang menampilkan kekhasan
dari Pati. Terutama memang dialeknya. Em, leh, dan lainnya. Dimanapun Pati
memang dikenal pertama sebab dialeknya. Kami mengangkat itu,” kata Dian salah
satu penggawa Nyekiklik Channel.
Begitu pula dengan penamaan
channel. Penamaan ini pun mengusung tema Pati. ”Pada saat berembuk nama, semua
memang sepakat. Harus menggunakan nama yang khas dengan Pati. Maka terpilihlah
nama Nyekiklik,” sambung Chris, penggawa paling senior dilihat dari KTP.
Nama Nyekiklik sendiri memang
dialek Pati. Artinya tertawa terbahak-bahak, seperti tujuan mereka yang ingin
mengajak sedulur Nyekiklik-sebutan untuk fans mereka- untuk tertawa
terbahak-bahak. Nama Nyekiklik itu sendiri muncul dari usulan Jatmiko yang lebih
dikenal sebab memerankan karakter Pongge di setiap video unggahan mereka.
Channel yang terbentuk sejak November
2017 ini sekarang sudah menampilkan sebanyak 11 video-video humor yang dijamin
bisa menggelitik perut. Meski baru, sudah banyak yang menaruh perhatian dengan
channel yang mayoritas punggawanya dari Desa Payak ini.
”Bahkan di sebuah video, si Pongge
secara tak sengaja mengucapkan kata “mu” padahal itu bukan dialek Pati. Lantas
ada yang mengomentari hal itu,” kata Dian.
Nyekiklik hadir memang berawal dari
sebuah tongkrongan. Dari pada hanya nongkrong tak jelas, maka sepakatlah mereka
untuk berkarya. Selain menyuguhkan video humor dengan dialek khas Pati,
Nyekiklik pun ingin menyuguhkan alam Pati.
Seperti yang dituangkan dalam
video-video awal garapan mereka. Video itu berjudul Jejak Si Pongge, yang
menampilkan  alam desa mereka. Lebih dari
itu, Nyekiklik tampaknya mengamalkan kata-kata ndakik yang sering terlontarkan.
Kreativitas Tanpa Batas.
Itu lantaran video-video yang
mereka buat memang seadanya. Seperti alat penunjang hingga skenario video
jarang mereka pakai. ”Diakui, Nyekiklik memang berjalan
sangat mengalir. Asal rekam, tapi tetap kreativitas dan sisi keunikan
diperhatikan dengan detail,” sahut Bayu Gesang, satu-satunya punggawa Nyekiklik
yang dari luar Desa Payak. Lelaki kurus kering ini warga Desa Karangsari.
Kreativitas tanpa batas ini memang
diakui seluruh punggawa Nyekiklik. Peralatan sederhana, hanya bermodal satu
kamera DSLR biasa. Tak ada penunjang alat lainnya.
Namun itu semua tak menjadi
halangan mereka berkarya. Buktinya, di tengah keterbatasan itu, memang secara
total menyajikan konten-konten yang benar-benar menghibur dan natural. Soal
natural, Nyekiklik boleh diacungi jempol. Dalam penggarapan video-videonya tak jarang
memang sangat natural. Tanpa ada teks skenario.
Hanya ada kerangka-kerangka, aktor
harus mengeksplore imajinasinya sendiri. Dialog-dialog pun juga eksplorasi
sendiri. ”Bahkan di salah satu video, ketika kami kekurangan pemain, ada
seorang lewat kami seret untuk berakting di depan kamera. Hanya sedikit arahan,
dan jadilah dialog lepas yang videonya menjadi paling banyak ditonton,” imbuh
Bayu.
Nyekiklik terus berbenah. Mereka
ingin menjadi channel yang memang profesional. Sejumlah plan sudah tertulis. Mulai konsistensi berkarya, hingga pewujudan
sebuah basecamp untuk menunjang
kreativitas mereka. ”Setiap pekan, minimal satu video kami suguhkan, itu tekad
kami,” terangnya. (Achmad Ulil Albab)
 

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Teliti “Cagar Budaya” di Gunungsari Pati

    Teliti “Cagar Budaya” di Gunungsari Pati

    • calendar_month Ming, 28 Mar 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 32
    • 0Komentar

      Penelitian bangunan diduga cagar budaya di Desa Gunungsari, Tlogowungu, Pati PATI – Keberadaan sejumlah objek diduga cagar budaya di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu mendapat perhatian dari Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Diberitakan Suara Merdeka (18/3/2021), upaya observasi pun dilakukan tim BPCB Jateng dengan mendatangi langsung Candi Pomahan Ajar di Desa Gunungsari, […]

  • Beragam Pagelaran, Jadi Nafas Panjang Regenerasi Barongan Blora

    Beragam Pagelaran, Jadi Nafas Panjang Regenerasi Barongan Blora

    • calendar_month Jum, 14 Des 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Barongan Blora saat pentas di anjungan Jawa Tengah TMII Jakarta Geliat kesenian asli Kabupaten Blora, Barongan makin digandrungi. Barongan kini telah dibilang menjadi sebuah identitas kebanggaan bagi masyarakat Blora. Baronganpun menjadi lekat dengan denyut nadi kehidupan masyarakat. Terutama dalam gebyar sebuah perayaan. Kepala Dinas Pemuda Pariwisata Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Blora, Kunto Aji mengungkapkan hal […]

  • Ponpes Darul Aitam Pati Kota Sabet Gelar Juara Banyak Talenta Pesepakbola Dari Pesantren

    Ponpes Darul Aitam Pati Kota Sabet Gelar Juara Banyak Talenta Pesepakbola Dari Pesantren

    • calendar_month Rab, 18 Okt 2017
    • account_circle Redaksi
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Lingkar Muria, PATI – Cabang sepak bola dipertandingkan lebih awal sebelum upacara pembukaan POSPEDA 2017. Dalam waktu tiga hari, sembilan kesebelasan turut berlaga di cabang sepak bola yang di gelar di Stadion Joyokusumo. Senin (9/10) hingga babak final Selasa (10/10) lalu. Gunawan, panitia pelaksana cabang sepak bola menuturkan, banyak pesepakbola yang bertalenta dari pondok pesantren. […]

  • DPRD Pati Dorong Pemkab Lebih Perhatikan Pengembangan Minat Bakat Anak Muda

    DPRD Pati Dorong Pemkab Lebih Perhatikan Pengembangan Minat Bakat Anak Muda

    • calendar_month Ming, 20 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 48
    • 0Komentar

    PATI – Didin Syafrudin, anggota DPRD Pati, mendesak pemerintah daerah (Pemda) untuk meningkatkan perhatian terhadap bakat anak muda. Menurutnya, hal ini penting untuk mengurangi tingkat kejenuhan dan mendorong anak muda untuk berpikir positif dan produktif. “Sejauh yang saya tahu, perhatian terhadap bakat anak muda masih minim. Kami berharap Pemda dapat menginisiasi,” ujarnya. Didin mencontohkan, anak […]

  • Persipa Pati Raih Kemenangan Tipis atas Persipal Palu di Laga Perdana Play-off Degradasi

    Persipa Pati Raih Kemenangan Tipis atas Persipal Palu di Laga Perdana Play-off Degradasi

    • calendar_month Sen, 20 Jan 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 53
    • 0Komentar

    OLAHRAGA – Persipa Pati mengawali babak play-off degradasi Liga 2 2024/25 dengan kemenangan tipis 1-0 atas tamunya, Persipal Palu. Pertandingan yang berlangsung sengit di Stadion Joyokusumo, Pati, Jawa Tengah pada Senin (20/1/2025) sore ini diwarnai enam kartu kuning, tiga untuk masing-masing tim. Gol semata wayang yang memastikan kemenangan Persipa Pati dicetak oleh Krisna Sulistia Budianto […]

  • Ketua Komisi D DPRD Pati Dorong Perhatian Lebih untuk Sektor Pertanian Lain

    Ketua Komisi D DPRD Pati Dorong Perhatian Lebih untuk Sektor Pertanian Lain

    • calendar_month Ming, 31 Agu 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 42
    • 0Komentar

    PATI – Ketua Komisi D DPRD Pati, Muslihan, menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk tidak hanya fokus pada padi, tetapi juga memperhatikan sektor pertanian lainnya. Hal ini disampaikan sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan nasional yang lebih komprehensif. Muslihan mengapresiasi inisiatif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dalam mencanangkan program panen 10 ton padi per hektare. Menurutnya, program […]

expand_less