Breaking News
light_mode

Apa sih keistimewaan Muhammad? Refleksi Maulid Nabi SAW

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sab, 22 Des 2018
  • visibility 35
Dokumen Pribadi

Seperti
seorang ratu dalam film Snow White (Putri Salju) yang bertanya ke cermin ajaib
siapa yang paling cantik, sejarah peradaban manusia pun bertanya-tanya siapakah
yang paling rupawan atau tampan. Tidak hanya kisah kanak-kanak, bahkan seorang
filosof seperti Nietzsche pun menulis Thus Spoke Zarathustra yang bicara
mengenai konsep ‘manusia unggul’ (Übermensch) yang lebih dari lainnya.
Ini
sekali lagi mengingatkan kita pada komik yang kemudian difilmkan mengenai
‘manusia baja’ alias Superman. Berasal dari planet di luar bumi dan memiliki
kekuatan super di atas kemanusiaan penduduk bumi. Tidak cukup dengan itu
Hollywood membanjiri kita dengan berbagai kisah manusia yang memiliki kemampuan
luar biasa dari mulai X-Men, Spiderman, Hulk, yang berasal dari bumi, maupun
yang dari “langit” seperti Thor. Tradisi wayang pun punya jenis manusia unggul
seperti Gatotkaca, yang melegenda di tengah masyarakat kita.
Akan
tetapi Muhammad bin Abdillah yang diklaim sebagai Nabi terakhir oleh umat Islam
bukanlah seorang yang punya kekuatan super power, bahkan bila dibandingkan
dengan para Nabi sebelumnya yang memiliki berbagai keajaiban (baca: mu’jizat).
Inilah Nabi yang bukan anak raja, seperti Sulaiman bin Dawud. Inilah Nabi yang
tidak memiliki tongkat ajaib seperti Musa. Inilah Nabi yang tidak bisa
membangkitkan orang yang sudah mati seperti mu’jizat Isa. Juga bukan seperti
Yusuf yang gantengnya mampu membuat para perempuan tak sadar mengiris jemari
mereka sendiri.
Tidak!
Yang diceritakan kepada kita adalah Muhammad seorang yang bersahaja, yang tidur
beralaskan tikar kasar, mengganjal perutnya dengan batu karena menahan lapar.
Muhammad yang pergi berperang dan pernah kalah. Nabi yatim piatu yang besar
dalam asuhan kakek dan kemudian pamannya. Bahkan penduduk Mekkah pun keheranan
bagaimana orang seperti ini bisa-bisanya mengklaim sebagai Nabi, padahal dia
jalan di pasar dan makan sebagaimana orang lainnya. Mungkin seharusnya rasul
terakhir itu berupa malaikat atau sosok yg dari luar bumi.
Hari
kelahirannya pun bukan di hari besar seperti hari Jum’at. Dia lahir di hari
Senin. Bukan lahir di bulan yang disucikan oleh orang Arab, tapi di bulan
biasa, yaitu Rabi’ul Awal. Padahal orang kampung saja punya perhitungan tentang
tanggal dan hari kelahiran sebagai indikasi kebesaran sang anak di masa
mendatang. Muhammad menjadi tokoh hebat bukan karena itu semua.
Kalau
meminjam dialog Batman ketika bertarung dengan Superman, “apakah anda bisa
berdarah?” Muhammad seperti kita juga, beliau berdarah, menikah, makan dan
minum, serta pergi berdagang. Muhammad bukanlah pria yang memiliki otot kawat
dan tulang dari besi.
Jelas
sudah Muhammad bukan orang yang memenuhi kriteria angan dan imaji kita seperti
tradisi dan kisah kanak-kanak, komik, novel filosofis maupun film yang laris di
pasaran.
Lantas
dimana letak keistimewaan seorang Muhammad?
Mengapa
pula bangsa Arab mau mendukungnya padahal ajaran yang dia bawa tidak
menempatkan bangsa Arab —iya, bangsanya sendiri— sebagai bangsa yang paling
unggul sedunia. Kita tahu Yahudi selalu merasa sebagai bangsa pilihan Tuhan.
Bahkan Hitler pun merasa Bangsa Arya sebagai yang paling unggul. Tidak heran
keduanya saling bermusuhan.
Tapi
Muhammad? Ajaran yang dia terima jelas mengatakan bahwa yang paling unggul di
sisi Tuhan itu adalah mereka yang paling bertakwa. Tidak ada keutamaan bangsa
Arab dari orang Madura, Afrika, Dayak, Cina, atau Bugis. Itu karena Muhammad
mengklaim bahwa beliau diutus tidak hanya untuk bangsa dimana dia hidup dan
berinteraksi, tapi untuk semua manusia di akhir jaman.
Sekali
lagi, apa sih yang membuat Muhammad menjadi istimewa dan pantas kita teladani?
Ada
tiga jawabannya.
Pertama, akhlak.
Kedua, akhlak.
Ketiga, akhlak.
Iya,
Muhammad terang-terangan menjelaskan misinya, yaitu untuk menyempurnakan akhlak
mulia. Kalimat yang dipilihnya pun sudah mengandung sebuah akhlak. Dia tidak
mengatakan akhlak sebelumnya jelek dan hancur lebur. Dia tidak hendak
mengoreksi, apalagi mencaci dan menghakimi, seperti kebanyakan para da’i saat
ini. Muhammad datang untuk “menyempurnakan” akhlak yang “mulia” (perhatikan
kata yang diberi dua tanda petik). Luar biasa bukan?!
Untuk
mengemban misi ini tentu Muhammad sendiri harus membuktikan diirnya pantas
sebagai uswatun hasanah (contoh teladan). Sebelum diangkat sebagai Nabi pun
penduduk Mekkah sudah mengenal kejujurannya sehingga beliau digelar al-Amin.
Track-record itu penting. Muhammad pun menolak kerajaan atau harta yang
ditawarkan.
Lantas
kalau beliau sudah berhasil menyempurnakan akhlak yang mulia, maka hasilnya
akan seperti apa? Kali ini Tuhan yang mewakili untuk memberi jawaban lewat ayat
suci. Hasil dari gemblengan akhlak yang mulia itu akan melahirkan Islam yang
berupa rahmat bagi semesta alam.
Duh,
sampai di sini kita berhenti sejenak. Ini bukan sosok pahlawan atau manusia
unggul seperti di komik, novel dan film, yang setelah mengalahkan kejahatan
kemudian selesai —atau paling tidak menunggu musuh baru sampai film berikutnya.
Ini sosok yang tidak menjadikan kemenangan semata sebagai sebuah tujuan. Bahkan
Qur’an pun menegaskan bahwa bukan tugas Muhammad untuk memaksa semua orang
menjadi Muslim. Tidak ada paksaan dalam beragama.
Ketika
pasukannya baru saja memenangkan pertarungan di daerah Badar yang secara
kalkulasi manusia biasa mustahil dimenangkan, sosok ini malah mengingatkan
bahwa itu pertarungan kecil. Karena pertarungan yang sesungguhnya adalah
melawan nafsu diri kita masing-masing. Pasukannya sendiri malah tidak bisa
mengontrol nafsu duniawi mereka saat pertempuran berikutnya di bukit uhud yang
membuat mereka kalah. Pelajaran pahit!
Tapi
apa itu semua cukup untuk menjadikan Muhammad sebagai sosok yang istimewa dalam
panggung sejarah peradaban manusia?
Tuhan
memberinya kitab suci al-Qur’an. Inilah mu’jizat Muhammad. Adakah keajaiban
pada kitab suci yang dijadikan andalan Nabi terakhir ini? Karena Muhammad
adalah sosok panutan untuk semua bangsa dan melintasi zaman hingga hari kiamat
nanti, tentu saja mu’jizatnya juga harus melintasi batas ruang dan waktu; tidak
bisa hanya temporer atau lokal seperti mu’jiat para Nabi sebelumnya.
Musa
menghadapi jaman dimana penyihir begitu ditakuti, maka mu’jizat Musa pun cocok
untuk jaman itu. Tapi mu’jizat Muhammad harus melampaui jamannya sendiri.
Lantas
bagaimana kitab suci al-Qur’an melintasi itu semua? Apakah lewat peperangan dan
kekerasan menaklukkan dunia? Apakah lewat penjajahan dan penindasan terhadap
umat lain? Tidak!
Misi
utama sosok ini yang hendak menyempurnakan peradaban manusia yang berakhlak
mulia sebagai rahmat untuk semesta alam diwujudkan dalam wahyu pertama. Ketika
menerima perintah pertama yang diterimanya di gua hira, isinya berupa Iqra’
(bacalah!). Inilah cikal-bakal munculnya peradaban Islam.
Lewat ilmu pengetahuan misi Muhammad melintasi batas wilayah, jaman dan
generasi. Itu sebabnya Iqbal, cendekiawan besar dari Pakistan, menulis bahwa
“Muhammad adalah mukadimah bagi alam semesta”.
Maka
lewat apresiasi terhadap ilmu pengetahuan yang etis dan mengandung rahmat
ilahi, Muhammad telah menginspirasi jejak peradaban manusia. Iqbal, bolehlah
kita kutip sekali lagi, untuk menjelaskan bagaimana manusia mampu mengkreasi
dari apa yang sudah Tuhan ciptakan sebelumnya.
“Kau
mencipta malam, aku mencipta lampu untuk meneranginya.
Kau membuat lempung, darinya aku bikin cawan minuman.”
Di
sinilah keistimewaan seorang manusia bernama Muhammad. Ajaran yang dibawanya
plus keteladanan etis yang diwariskannya merupakan kontribusi penting bagi
peradaban semesta.
Maulid
adalah memori kolektif kita akan perjuangan Nabi Muhammad menginstitusionalisasikan
akhlak mulia, perintah Iqra’ dan Islam yang rahmatan lil alamin. Tanpa
kesadaran akan jejak silam, kita mustahil bisa move on. Maka Maulid jangan
direduksi hanya menjadi perdebatan tahunan masalah bid’ah atau tidak. Maulid
Nabi adalah momen kita untuk kembali mengambil pelajaran dari sosok yang Allah
dan malaikat pun bershalawat kepadanya.
Allahumma
shalli ‘alayhi zinata ‘arsyika wa mablagha ridhaka wa midada kalimatika wa
muntaha rahmatika.
Ya
Allah Limpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad seindah ‘ArasyMu, sebanyak
ridhaMu, kalimatMu dan rahmatMu. (
Nadirsyah Hosen, tulisan ini diambil dari beranda facebook Ketua PCI NU Australia dan New Zealand ini)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Situs Patiayam Bukti Kuat Masa Pra Sejarah di Kudus

    Situs Patiayam Bukti Kuat Masa Pra Sejarah di Kudus

    • calendar_month Kam, 4 Nov 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Patung gajah purba di depan museum purbakala Patiayam/ @ericandoko Bupati Kudus Hartopo menilai penting membuat roadmap yang jelas, langkah-langkah yang diambil dalam menyikapi situs patiayam. Hal ini mengingat temuan berbagai fosil yang sangat banyak. KUDUS – Museum Purbakala Patiayam memiliki situs purba yang terletak di Pegunungan Patiayam, Dukuh Kancilan, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus. Secara […]

  • DPRD Pati Tindak Lanjuti Aspirasi Masyarakat

    DPRD Pati Tindak Lanjuti Aspirasi Masyarakat

    • calendar_month Jum, 19 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 39
    • 0Komentar

    PATI – DPRD Kabupaten Pati menegaskan kesediaannya untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait berbagai tuntutan yang disampaikan oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Jumat (19/9/2025). Salah satu tuntutan yang menjadi perhatian adalah terkait posisi Bupati Pati, Sudewo, dalam kepengurusan DPP partai. Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pati, Hardi, menjelaskan bahwa tuntutan agar Sudewo diberhentikan dari kepengurusan DPP […]

  • Diklat SDM KDMP Digelar, Bupati Pati Harapkan Dampak Nyata Bagi Ekonomi Desa

    Diklat SDM KDMP Digelar, Bupati Pati Harapkan Dampak Nyata Bagi Ekonomi Desa

    • calendar_month Sen, 17 Nov 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 601
    • 0Komentar

    PATI – Bupati Pati, Sudewo, menghadiri pengarahan Diklat Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang digelar di Muria Ballroom, Hotel Safin, Senin (17/11/2025). Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai desa dan merupakan bagian dari rangkaian pelatihan resmi yang disiapkan pemerintah. Sudewo menyampaikan bahwa pelatihan peningkatan SDM KDMP dilaksanakan dalam […]

  • DPRD Pati Akan Awasi Produk-produk UMKM

    DPRD Pati Akan Awasi Produk-produk UMKM

    • calendar_month Ming, 20 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 49
    • 0Komentar

    PATI – H. Suwito, Wakil Ketua 3 DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi PPP, menyatakan komitmennya untuk mengawasi produk UMKM di wilayah tersebut. “Nanti kita akan koordinasi dengan teman-teman Leading Sektor, yang baru akan dibentuk. Setelah terbentuk, kita langsung bekerja sesuai dengan arahan Leading Sektor,” ujar dia. Ia berharap, komisi B DPRD Pati dapat segera menindaklanjuti […]

  • Persijap Jamu Persetu di Laga Perdana Liga 3

    Persijap Jamu Persetu di Laga Perdana Liga 3

    • calendar_month Sen, 2 Jul 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 36
    • 0Komentar

    SUMBER FOTO : FACEBOOK PERSIJAP Jepara JEPARA – Liga 3 Nasional sebentar lagi bergulir, Persijap Jepara yang berada di grup 4 Liga 3 Nasional akan mengawali laga dengan menjamu Persatu Tuban pada Minggu (29/7/2018) mendatang di Stadion Gelora Bumi Kartini. Liga 3 Nasional ini akan memakai format tandang kandang, dengan dua putaran. Pada putaran pertama […]

  • Kejar Target Herd Imunity, BIN Daerah Vaksinasi Massal Pelajar di Jepara

    Kejar Target Herd Imunity, BIN Daerah Vaksinasi Massal Pelajar di Jepara

    • calendar_month Rab, 15 Des 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Para pelajar tampak senang saat menerima vaksin Covid-19 yang digelar oleh BIN Daerah Jawa Tengah Vaksinasi missal terus digalakkan di berbagai daerah, seperti di Jepara. Termasuk untuk kalangan pelajar. Semua pihak diharapkan  untuk sama-sama mendukung target mencapai herd immunity 70%. JEPARA – Badan Intelejen Negara Daerah (BINDA) Jawa Tengah kembali melakukan vaksinasi massal untuk pelajar, […]

expand_less