Breaking News
light_mode

Akhlak dan Perubahan Peradaban Pasca Pandemi

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 22 Mei 2022
  • visibility 40
Ngaji budaya Suluk Maleman

Akhirnya setelah 26 bulan digelar secara live streaming, Ngaji NgAllah Suluk Maleman akhirnya bisa kembali digelar secara tatap muka. Hal itu bisa dilakukan setelah kasus Covid-19 kian melandai, sehingga pembatasan kegiatan yang merupakan dampak pandemi juga dilonggarkan.

Dalam pengajian yang diselenggarakan pada Sabtu (21/5/2022) tersebut , Anis Sholeh Ba’asyin mengingatkan tentang pembelajaran yang seharusnya dapat dipetik dari peristiwa pandemi. Pandemi setidaknya telah memberi gambaran tentang kemungkinan perubahan mendasar bagi bentuk peradaban di masa mendatang.

“Salah satunya pembelajaran tentang perlakuan terhadap lingkungan hidup. Saat pandemi, tingkah laku manusia seperti di rem dan hasilnya di kota-kota besar banyak burung yang sebelumnya tidak pernah terlihat, kembali yang muncul. Alam seperti mekar kembali dengan segar. Tapi saat aktivitas manusia mulai bergeliat, alam kembali terpinggirkan,” ujarnya.

Budayawan yang juga penggagas Suluk Maleman juga mengingatkan akan adanya perubahan peradaban pasca pandemi. Diantara yang terlihat yakni perkembangan dunia digital yang begitu pesat. Sehingga penting untuk mengetahui tantangan yang akan dihadapi untuk mempersiapkan kuda-kuda yang kuat dalam memasukinya.

“Karena bagaimanapun, masa depan arahnya lebih mengandalkan dunia digital. Bukan tidak mungkin pembelajaran maupun pekerjaan yang bisa dilakukan secara virtual akan menjadi pola yang digunakan di masa depan. Apalagi akan jauh mengurangi biaya dan tenaga,” tambahnya.

Dengan perkembangan dunia digital tersebut, Anis mengingatkan pentingnya meneguhkan kembali fundamen akhlak dan adab masing-masing anggota masyarakat. Karena dengan kecepatan perkembangan dunia digital, peraturan dan hukum untuk mengaturnya akan selalu jauh tertinggal di belakang dibanding kepesatan perubahan yang terjadi di masyarakat.

Dengan mengutip sebuah hadits, Anis menegaskan bahwa tujuan penting agama adalah adalah untuk mengutamakan kemuliaan akhlak manusia. Akhlak sendiri adalah kepribadian yang salah satu unsur terpentingnya terbentuk karena kebiasaan sehingga harus dilatih dengan benar.

Akhlak terbukti  penting untuk menjaga perkembangan sains dan teknologi yang begitu pesat. Tanpa dilandasi akhlak yang baik maka sains dan teknologi  rentan membawa kerusakan. Hal itupun seperti sudah terlihat dari dampak kerusakan sosial dan lingkungan yang terjadi pasca revolusi industri.

“Tanpa akhlak, kepesatan perkembangan sains dan teknologi akan seperti menyerahkan senjata super canggih ke tangan kanak-kanak,”tambahnya.

“Salah satu contoh kecil misalnya; saat ini kepesatan perkembangan media sosial tidak dibarengi menguatnya etika saat menggunakannya. Padahal seharusnya medsos menjadi wujud ekspansi pergaulan riil yang ada. Kalau interaksi sosial riil  membutuhkan adanya tenggang rasa, sopan santun dan seterusnya; tapi itu semua justru menguap dan tak terlalu terlihat di medsos,” demiukian tambahnya.

Anis mencontohkan, kalau dalam interaksi riil orang tidak bisa sembarangan masuk ke rumah orang lain apalagi langsung ikut nimbrung dalam percakapan; tidak demikian yang terjadi di medsos. Semua orang bisa melakukan itu; dan seringkali bisa berkomentar semaunya dengan tanpa pertimbangan etika. Kebanyakan bahkan  sudah berkomentar terlebih dahulu tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

“Maka yang kemudian terjadi adalah pola berpikir bahwa suara mayoritaslah yang menjadi kebenaran. Parameter kebenaran bergeser menjadi sekadar banyak sedikitnya jumlah orang yang menyuarakannya,” satirenya.

Ilyas Arifin M.Ag, akademisi Unnes yang menjadi salah satu narasumber malam itu mengatakan, salah satu upaya mengerem tingkah laku adalah dengan mengingat jika manusia hidup seperti menanam. Segala yang ditanam itu sendiri nantinya akan diunduh.

“Wong urip ngundoh wohing pakarti. Orang hidup itu akan memetik buah lakunya sendiri. Kita tidak tahu kapan akan mengunduhnya, jika tidak di dunia tentu diakhirat. Itu yang harus diingat,” tambahnya.

Dengan konsep itu, maka seseorang akan lebih berhati-hati dalam setiap perilakunya, sekaligus  bisa lebih ikhlas dalam melakukannya.

“Kita tidak lagi mengharapkan balasan baik dari sesama manusia. Karena yakin nantinya akan ada buah yang kita ambil meski saat di akhirat,” tambahnya.

Sementara M. Khoiruddin, penggiat pertanian dari Blora yang malam itu juga hadir sebagai narasumber, menyebut bahwa konsep menanam juga bisa dipelajari ke dalam bentuk bersosial. Dikatakannya, saat menanam seharusnya bisa memahami jenis tanaman sehingga bisa mengetahui media tanam maupun bentuk perawatan yang tepat. Hal itu juga bisa dilakukan untuk melihat karakter dan individu yang berbeda tiap orangnya.

“Jangan sampai menanam anggrek dengan media tanam padi begitu pula sebaliknya. Dalam dunia pendidikan sebaiknya juga seperti itu. Kurikulum harus disesuaikan dengan peserta didiknya jangan disamakan. Apalagi masyarakat Indonesia begitu beragam,” ujarnya sosok yang biasa dipanggil Cak Rudd tersebut.

Disamping itu, sebegai penggiat pertanian, Cak Rudd mengurai banyak petunjuk dan arahan Al Qur’an, bahkan seringkali bersifat teknis, yang selama ini tidak sungguh-sungguh ditadaburi oleh kaum muslimin sendiri.

Pada akhirnya Budi Maryono, budayawan dari Semarang yang malam itu juga hadir, mengingatkan bahwa apa pun yang kita pelajari dan kita ketahui, jangan sampai membuat kita tidak syukur, apalagi tidak ridha terhadap kenyataan yang ada. Kita mempelajari kenyataan bukan untuk hanya sebagai pengetahuan agar tak salah melangkah. Itu saja.

“Selebihnya hanyalah soal menumbuhkan sikap ikhlas dan ridho dalam menjalani hidup, sehingga tak terbebani dengan beban yang tak perlu.

Ngaji NgAllah Suluk Maleman yang pertama kali kembali digelar secara tatap muka, tampaknya sangat menarik antusias masyarakat. Ratusan orang yang hadir secara langsung tampak suntuk mengikutinya sampai akhir. Dialog yang berlangsung di puncak acara, membuat suasana semakin meriah karena adanya plesetan-plesetan humor, baik dari narassumber mau pun jama’ah; apalagi sejak awal Sampak GusUran menemani dengan musik dan lagu koleksi mereka. (yan)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Masuki Era Digital, DPRD Pati Sudi Rustanto Dorong Anak Muda Kembangkan Ketrampilan IT

    Masuki Era Digital, DPRD Pati Sudi Rustanto Dorong Anak Muda Kembangkan Ketrampilan IT

    • calendar_month Sab, 28 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 28
    • 0Komentar

    PATI – Perkembangan teknologi digital yang pesat telah membawa dampak signifikan bagi generasi milenial. Mayoritas pemuda saat ini memiliki keterampilan teknologi tinggi dan aktif terlibat dalam platform media sosial. “Saya melihat kondisi ini sangat baik untuk perkembangan para generasi muda kita. Mereka sudah mengenal IT dan juga sudah menguasainya,” ujar Sudi Rustanto Anggota DPRD Kabupaten […]

  • DPRD Pati Dorong Pengisian Kekosongan Perangkat Desa untuk Tingkatkan Pelayanan 

    DPRD Pati Dorong Pengisian Kekosongan Perangkat Desa untuk Tingkatkan Pelayanan 

    • calendar_month Sel, 30 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 45
    • 0Komentar

    PATI – Kekosongan ratusan formasi perangkat desa (perades) di Kabupaten Pati menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Pasalnya, kondisi ini dinilai dapat mengganggu efektivitas pelayanan kepada masyarakat. Menurut data yang ada, saat ini terdapat 601 formasi perades yang kosong di Kabupaten Pati. Rinciannya, 86 formasi sekretaris desa dan 515 formasi perangkat desa […]

  • DPRD Pati Imbau Masyarakat Jaga Kondusivitas Daerah di Tengah Proses Hak Angket

    DPRD Pati Imbau Masyarakat Jaga Kondusivitas Daerah di Tengah Proses Hak Angket

    • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 58
    • 0Komentar

    PATI – Rapat koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Kabupaten Pati pada Rabu (20/8/2025) membahas tindak lanjut pasca unjuk rasa yang sempat menjadi sorotan nasional. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Forkopimda, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pati, Hardi, menekankan pentingnya menjaga kondusivitas daerah. Hardi menjelaskan bahwa DPRD telah […]

  • Tips Berburu Durian Enak Langsung ke Kebun Aja

    Tips Berburu Durian Enak Langsung ke Kebun Aja

    • calendar_month Sel, 28 Des 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 26
    • 0Komentar

      Buah durian lokal dari wilayah Kecamatan Cluwak Pati. Beberapa orang sering ngeluh kalau beli durian kurang enak. Karena tidak bisa milih. Untuk itu bagi kamu yang bau kencur soal durian alangkah baiknya berburu langsung saja ke pemilik pohon. Bayar mahal sedikit tak apa untuk mendapatkan kepuasan menikmati durian yang enak. Bulan Desember ini sudah […]

  • Fokus Pembinaan Sepak Bola Putri, Djarum Tolak Halus Kerjasama dengan Persiku Kudus

    Fokus Pembinaan Sepak Bola Putri, Djarum Tolak Halus Kerjasama dengan Persiku Kudus

    • calendar_month Rab, 19 Jun 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 33
    • 0Komentar

    OLAHRAGA – Pihak Djarum menolak secara halus upaya kerjasama Persiku Kudus untuk meminjam Stadion Super Soccer Arena dalam mengarungi kompetisi Liga 2. Itu terungkap dalam wawancara terhadap Program Director Djarum Foundation Bakti Olahraga Yoppy Rosimin. Saat disinggung terkait permohonan untuk memakai Super Soccer Arena pihaknya mengaku akan lebih baik jika Stadion Wergu Wetan Kudus direnovasi. […]

  • DPRD Pati Usul GOR Pesantenan Jadi Markas Cabor

    DPRD Pati Usul GOR Pesantenan Jadi Markas Cabor

    • calendar_month Sen, 23 Jun 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 56
    • 0Komentar

    PATI – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati, Teguh Bandang Waluyo, mengusulkan pemanfaatan GOR Pesantenan sebagai markas bagi cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Pati. Usulan ini disampaikan sebagai tindak lanjut aspirasi Ketua DPRD Pati, bertujuan untuk memudahkan koordinasi antar atlet dan pengurus cabor. “Saya hanya menyampaikan amanah dari Pak Ketua kepada Dinas. Harapan kami, GOR […]

expand_less