Abadikan Hidup Dengan Menulis
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sab, 9 Des 2017
- visibility 37
Zumrotun. Gadis kelahiran Pati, 6 Januari 1995 ini sejak duduk di bangku SMA
sudah rutin menulis. Terbukti ia kerap kali mengikuti lomba kepenulisan,
meskipun jarang mendapatkan juara.
menulis karya sastra, meskipun hanya juara harapan satu, saya tak patah
semangat, sebab menulis adalah hobi saya,” katanya kepada Lingkar Muria.
Lurah Teater Suryopati Institut Pesantren Mathaliul Falah (ipmafa) ini
menuturkan, menulis merupakan caranya mengabadikan hidup.
lalui, sehebat apapun kita, kalau tidak ada sebuah tulisan, maka semua itu akan
lenyap,” ungkap gadis yang pernah menjabat sebagai ketua di Himpunan mahasiswa
Program Studi (hmps) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (piaud) IPMAFA, serta Wakil Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa
(dema) IPMAFA ini.
itu artikel, sastra, hingga naskah drama teater. Baginya, tulisan adalah saksi
hidup segala aktivitasnya. Sehebat apapun seseorang, ketika meninggal dunia, ia
akan lenyap seketika. Tetapi jika punya tulisan, dengan itu ia akan tetap hidup
dan terus terkenang.
terkenang hingga tujuh turunan. Sampai anak cucu kelak,” ujar gadis yang sudah
delapan tahun nyantri di Kajen, Margoyoso ini. (nun)
- Penulis: Redaksi

