Potensi Besar Latoh Jepara, Tembus Ekspor Jepang-Korea
- account_circle Redaksi
- calendar_month Ming, 20 Okt 2019
- visibility 3
![]() |
Urap Latoh menjadi salah satu menu olahan tanaman laut ini |
dikenal sebagai anggur laut atau Green
Caviar, merujuk sebutan orang-orang Eropa dan Amerika, sangat baik untuk
kesehatan. Bahkan pasar di Jepang dan Korea sudah banyak yang meminta tanaman
hasil laut tersebut.
ekspor. Jepara sebenarnya sudah ekspor. Tapi masih menggunakan jasa pihak lain.
Kedepan bisa diekspor sendiri, sehingga Latoh bisa dikenal sebagai hasil laut
khas Jepara,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara, Mulyaji,
seperti dikutip dari jepara.go.id.
masyarakat pesisir dengan mengangkat pembudidayaan Latoh. Sebab memiliki dampak
ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Serta menjadikan brand bahwa Latoh berasal dari Jepara.
Payau (BBPBAP) Sugeng Raharjo mengatakan, saat ini banyak tambak yang
kondisinya kosong, melihat potensi tersebut dirinya tertarik untuk memanfaatkan
pembudidayaan Latoh bersama masyarakat.
membutuhkan waktu tiga minggu sampai satu bulan, dan sudah bisa dipanen setiap
hari. Dengan metode Tumpangsari ataupun Polyculture.
Ini potensi yang menarik,” katanya.
![]() |
Audiensi Kadin Jepara dengan Asisten II Sekda Jepara |
rumput laut ini. Sebagai hasil laut khas Jepara, Sugeng berharap Latoh bisa
berkembang dengan baik.
(Kadin) Jepara, dan Himpunan Nelayan seluruh Indonesia (HSNI) sedang
mempersiapkan pembudidayaan, sekaligus sosialisasi kepada masyarakat untuk
mengkonsumsi Latoh.
tak jenuh dan masih banyak lagi kandungan kesehatan lainnya. Tantowi Jauhari,
dari Kadin jepara mengungkapkan, pihaknya bakal melakukan kegiatan pengenalan
produk hasil laut tersebut.
pemecahan rekor MURI. Dengan cara kegiatan makan Latoh bersama sebanyak 10 ribu
peserta. (alb)
- Penulis: Redaksi