KUDUS – Sebanyak 1.960 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus resmi dilepas untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025. Pelepasan yang berlangsung khidmat di Lapangan Utama belakang Rektorat UIN Sunan Kudus pada Rabu (30/7/2025), dihadiri oleh para pimpinan universitas, dosen pembimbing lapangan (DPL), dan panitia KKN 2025.
Wakil Rektor I UIN Sunan Kudus, Prof. Dr. H. Ihsan, M.Ag., memimpin apel pelepasan dan menekankan pentingnya KKN sebagai bagian integral dari tridharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan KKN adalah wujud nyata kontribusi kampus terhadap pembangunan bangsa, terutama di pedesaan. Tahun ini kita mengangkat tema Pemberdayaan Potensi Desa dan Penguatan Moderasi Beragama,” tegasnya.
Tema tersebut, lanjut Prof. Ihsan, memiliki dua pesan utama. Pertama, mahasiswa diharapkan mampu memetakan dan mengembangkan potensi desa dari berbagai aspek, mulai dari ekonomi dan sosial budaya hingga wisata dan teknologi. Kedua, mahasiswa didorong untuk menanamkan nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, dan rahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat yang majemuk.
Para mahasiswa akan terbagi dalam 132 kelompok dan ditempatkan di 132 desa dan kelurahan di Kabupaten Kudus. Prof. Ihsan menyebut ini sebagai amanah besar yang harus dijaga dengan baik.
Beberapa program prioritas yang akan dijalankan meliputi pemberdayaan UMKM, edukasi moderasi beragama, pendampingan posyandu dan pencegahan stunting, pengelolaan sampah, pencegahan pernikahan dini, serta penguatan literasi keagamaan.
Prof. Ihsan juga memberikan arahan kepada peserta KKN untuk menjaga etika dan akhlak sebagai duta kampus, membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, menyusun program yang realistis, dan mendokumentasikan setiap kegiatan.
Beliau mengajak mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian dengan penuh tanggung jawab dan belajar dari kearifan lokal masyarakat.
“KKN harus menjadi ruang belajar dan menempa diri. Belajarlah dari kearifan lokal masyarakat, hadirkan solusi yang sederhana namun berdampak,” pungkasnya.
Editor: arif