Gedung Haji Jepara
ramai, Sabtu (27/4/2019). Ratusan perempuan berkaos putih memenuhi gedung yang
berada di Kauman Kecamatan Jepara. Mereka memecahkan rekor kembali. Mengukir bersama
dalam rangka hari jadi Kabupaten Jepara, dan hari Kartini.
ramai, Sabtu (27/4/2019). Ratusan perempuan berkaos putih memenuhi gedung yang
berada di Kauman Kecamatan Jepara. Mereka memecahkan rekor kembali. Mengukir bersama
dalam rangka hari jadi Kabupaten Jepara, dan hari Kartini.
Jumlah ada 507
perempuan. Mereka dengan cekatan memainkan palu dan pisau pengukir dari besi. Sambil
duduk di lantai, para perempuan itu mengukir motif bunga berukuran 20
centimeter persegi. Butuh waktu sekitar dua jam untuk menyelesaikan motif
ukiran tersebut.
perempuan. Mereka dengan cekatan memainkan palu dan pisau pengukir dari besi. Sambil
duduk di lantai, para perempuan itu mengukir motif bunga berukuran 20
centimeter persegi. Butuh waktu sekitar dua jam untuk menyelesaikan motif
ukiran tersebut.
Menager Museum
Rekor Indonesia (Muri), Ariyani Siregar mengungkapkan, semula panitia
penyelenggara mendaftarkan 250 perempuan mengukir bersama. Setelah diverifikasi
ternyata ada 507 perempuan yang hadir.
Rekor Indonesia (Muri), Ariyani Siregar mengungkapkan, semula panitia
penyelenggara mendaftarkan 250 perempuan mengukir bersama. Setelah diverifikasi
ternyata ada 507 perempuan yang hadir.
“Skor sebelumnya
502, tapi yang mengukir campuran laki-laki dan perempuan,” kata Ariyani Siregar
kepada wartawan.
502, tapi yang mengukir campuran laki-laki dan perempuan,” kata Ariyani Siregar
kepada wartawan.
Sementara itu, panitia
penyelenggara pemecahan rekor tersebut, Sutarya mengungkapkan, sengaja dipilih kegiatan
mengukir. Lantaran seni ukir sudah identik dengan Bumi Kartini. Dipilih
perempuan yang mengukir, juga bukan tanpa alasan.
penyelenggara pemecahan rekor tersebut, Sutarya mengungkapkan, sengaja dipilih kegiatan
mengukir. Lantaran seni ukir sudah identik dengan Bumi Kartini. Dipilih
perempuan yang mengukir, juga bukan tanpa alasan.
“Ini bertepatan
dengan hari jadi yang ke 470 Kabupaten Jepara, semula target kami yang mengukir
sesuai dengan angka tahun hari jadi tapi yang daftar malah lebih. Kenapa
perempuan, juga untuk memperingati Hari Kartini, serta semangat keperempuanan
itu bersamaan dengan saat ini masyarakat Jepara yang sedang berjuang kembali
memberikan gelar Pahlawan Nasional untuk Ratu Kalinyamat,” jelas Sutarya.
dengan hari jadi yang ke 470 Kabupaten Jepara, semula target kami yang mengukir
sesuai dengan angka tahun hari jadi tapi yang daftar malah lebih. Kenapa
perempuan, juga untuk memperingati Hari Kartini, serta semangat keperempuanan
itu bersamaan dengan saat ini masyarakat Jepara yang sedang berjuang kembali
memberikan gelar Pahlawan Nasional untuk Ratu Kalinyamat,” jelas Sutarya.
Rekor perempuan
mengukir terbanyak ini untuk menegaskan pada dunia, bahwa seni ukir sampai saat
ini masih hidup di tengah-tengah masyarakat Jepara. Tidaknya hanya kaum Adam,
ibu-ibu juga masih mengukir, terutama di desa-desa.
mengukir terbanyak ini untuk menegaskan pada dunia, bahwa seni ukir sampai saat
ini masih hidup di tengah-tengah masyarakat Jepara. Tidaknya hanya kaum Adam,
ibu-ibu juga masih mengukir, terutama di desa-desa.
“Ini membuktikan
bahwa seni ukir masih melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepara,”
tandasnya. (Humas Pemkab Jepara/alb)
bahwa seni ukir masih melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepara,”
tandasnya. (Humas Pemkab Jepara/alb)