Setelah berpisah dengan teman dari Lampung. Saya bersama Ci’lo turun berdua
saja. Jalur turunnya cukup curam. Tak banyak pendaki lain kami jumpai. Sepi.
Jalur yang kami lewati namanya Cibodas. Dibanding dengan jalur putri yang kami
lewati sebelumnya, treknya lebih curam jalur cibodas.
saja. Jalur turunnya cukup curam. Tak banyak pendaki lain kami jumpai. Sepi.
Jalur yang kami lewati namanya Cibodas. Dibanding dengan jalur putri yang kami
lewati sebelumnya, treknya lebih curam jalur cibodas.
Sampai di pertigaan ke arah Puncak Pangrango, kami berjumpa dengan pendaki
lain. Akhirnya. Para pendaki itu dari Jakarta. Sebelumnya kami sudah pernah
ngobrol dan bercanda di Pos 3. Serasa bertemu keluarga, kami kemudian dijamu
dengan makanan yang baru saja mereka masak.
lain. Akhirnya. Para pendaki itu dari Jakarta. Sebelumnya kami sudah pernah
ngobrol dan bercanda di Pos 3. Serasa bertemu keluarga, kami kemudian dijamu
dengan makanan yang baru saja mereka masak.
Di tempat itulah, kami akhirnya mengurungkan untuk mendaki ke Pangrango.
Situasi dan kondisinya kurang pas saja. Saya, Ci’lo dan beberapa pendaki dari
Jakarta akhirnya turun bersama.
Situasi dan kondisinya kurang pas saja. Saya, Ci’lo dan beberapa pendaki dari
Jakarta akhirnya turun bersama.
Selain curam, di jalur Cibodas ini, banyak sekali bebatuan. Membuat kaki kami
agak sedikit nyut-nyutan. Meski sedikit kerepotan,
di jalur ini rasa lelah kami cukup terobati. Ada air terjun yang berair panas
di tengah-tengah jalur pendakian. Kami pun menyicipi sensasi kehangatan air
ini. Segar dan enak sekali di badan.
agak sedikit nyut-nyutan. Meski sedikit kerepotan,
di jalur ini rasa lelah kami cukup terobati. Ada air terjun yang berair panas
di tengah-tengah jalur pendakian. Kami pun menyicipi sensasi kehangatan air
ini. Segar dan enak sekali di badan.
Setelah jalan lumayan lama, akhirnya sampai juga di
gerbang Taman Nasional Gede Pangrango. Tak selang lama, sampailah di basecamp dengan kondisi tubuh kelelahan.
Saya langsung merebahkan badan dan beristirahat.
gerbang Taman Nasional Gede Pangrango. Tak selang lama, sampailah di basecamp dengan kondisi tubuh kelelahan.
Saya langsung merebahkan badan dan beristirahat.
Begitulah alam bercerita. Tak pernah bisa diprediksi manusia. Tak pernah
ada yang pasti. Selalu memberi hal yang tak kita ketahui. Seperti
perihal waktu dan sahabat, saya tak pernah terpikir akan ketemu mereka
berempat, hingga menjadi akrab.
ada yang pasti. Selalu memberi hal yang tak kita ketahui. Seperti
perihal waktu dan sahabat, saya tak pernah terpikir akan ketemu mereka
berempat, hingga menjadi akrab.
Yang saya tahu, di gunung semuanya sama. Semua saudara tak
pernah membedakan kasta. Kejujuran, ketulusan, tak pernah
ada dusta. Semua berjalan apa adanya.
pernah membedakan kasta. Kejujuran, ketulusan, tak pernah
ada dusta. Semua berjalan apa adanya.
Gengsi tak makan, banyak gaya pun rentan, rentna akan
keselamatan. Begitulah
alam, selalu menyajikan makna dan keindahan. Tapi alam pun akan bersikap garang
jika engkau tak sopan. (Arif Bonvink/selesai)
keselamatan. Begitulah
alam, selalu menyajikan makna dan keindahan. Tapi alam pun akan bersikap garang
jika engkau tak sopan. (Arif Bonvink/selesai)