PATI – Polresta Pati menggandeng media untuk memerangi hoaks dan menjaga kondusifitas daerah. Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, menekankan pentingnya peran wartawan sebagai penyeimbang informasi digital, terutama dalam menangkal hoaks dan konten provokatif di media sosial.
Hal ini disampaikan dalam forum sarasehan dan silaturahmi bertajuk “Ngopi Bareng Media” bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Muria Raya di Perko Coffee Shop, Selasa (23/9/2025).
“Informasi yang salah, jika diulang-ulang, bisa dipercaya sebagai kebenaran. Disinilah rekan media hadir, memberi konfirmasi dan kontra narasi yang mencerahkan publik,” tegas Kombes Pol Jaka Wahyudi.
Dalam diskusi tersebut, Kapolresta juga menyoroti bagaimana media dapat membantu menyaring informasi yang sampai ke masyarakat.
“Polri ibarat keranjang sampah. Semua keluhan masyarakat harus ditampung, diteliti, lalu diselesaikan secara tepat. Media bisa berperan sebagai filter tambahan agar isu-isu liar tidak berkembang menjadi opini menyesatkan,” ujarnya.
Kombes Pol Jaka Wahyudi juga menyoroti kecenderungan generasi muda yang lebih banyak menyerap informasi dari media sosial.
Ia mencontohkan kasus fitur Live TikTok yang sempat dihentikan karena disalahgunakan untuk memicu tindakan anarkis.
“Di sini peran media sangat vital, agar ruang digital tidak didominasi narasi yang meracuni pola pikir generasi muda,” tambahnya.
Menjelang aksi Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Kapolresta memastikan pihaknya membuka ruang demokrasi yang sehat dan mengapresiasi konsistensi JMPPK dalam menyuarakan isu lingkungan tanpa kepentingan politik.
Sarasehan diakhiri dengan komitmen untuk memperkuat komunikasi rutin antara Polri dan media, dengan tujuan membangun kepercayaan publik, melawan hoaks, dan menjaga kondusifitas Kabupaten Pati.
Editor: Arif