PATI – Polemik terkait netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pilkada 2024 kembali mencuat di Kabupaten Pati.
Ketiga ASN yang diketahui berfoto dengan salah satu pasangan calon bupati-wakil bupati Pati tengah menjadi sorotan publik dan menuai kecaman dari berbagai pihak.
M. Rikza Hasballa, Ketua Pemantau Pemilihan Perisai Demokrasi Bangsa (PDB), menyatakan keprihatinannya atas dugaan pelanggaran netralitas ASN tersebut.
“Isu netralitas ASN dalam Pilkada memang menjadi perhatian serius bagi Perisai Demokrasi Bangsa,” tegasnya saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (13/10/2024).
Ia menekankan bahwa netralitas ASN merupakan pilar penting dalam penyelenggaraan Pilkada yang demokratis dan berintegritas.
“Hal ini sangat memprihatinkan karena dapat memicu ketidakpercayaan publik terhadap proses Pilkada yang sedang berlangsung,” imbuhnya.
Rikza juga mengingatkan bahwa netralitas ASN merupakan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang No 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum.
“ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi politik serta tidak boleh menggunakan jabatannya untuk mendukung atau menentang calon tertentu,” tegasnya.
PDB berkomitmen untuk mengawasi netralitas ASN dalam Pilkada di Pati. “Kami akan melakukan pemantauan secara ketat dan melaporkan setiap dugaan pelanggaran kepada pihak berwenang,” ujarnya.
Ia juga menyatakan akan bekerja sama dengan lembaga pengawas pemilu lainnya, seperti Bawaslu, untuk memastikan Pilkada berjalan dengan adil dan demokratis.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengawasi netralitas ASN dalam Pilkada. Laporkan setiap dugaan pelanggaran kepada PDB atau lembaga pengawas pemilu lainnya. Mari kita jaga integritas Pilkada di Pati agar tercipta proses demokrasi yang jujur dan adil,” ajaknya.
Editor: Fatwa