SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat penurunan jumlah penduduk miskin pada Maret 2025. Angka kemiskinan turun menjadi 9,48 persen (3,367 juta jiwa), berkurang 0,10 persen poin dibandingkan September 2024 (9,58 persen atau 3,40 juta jiwa). Penurunan ini setara dengan 29.65 ribu orang.
Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, menjelaskan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan ini. Di antaranya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang menurun menjadi 4,33 persen pada Februari 2025 (dari 4,78 persen pada Agustus 2024 dan 4,39 persen pada Februari 2024).
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah juga positif, mencapai 4,96 persen (YoY) pada triwulan I 2025, melampaui pertumbuhan nasional (4,87 persen). Inflasi pun terjaga pada angka 0,75 persen pada Maret 2025, lebih rendah dibandingkan 1,57 persen pada September 2024.
“Ternyata kemiskinan pada bulan Maret 2025, Jawa Tengah mengalami penurunan. Yang sebelumnya tercatat 9,58 persen (3,40 juta jiwa) pada September 2024, sekarang turun menjadi 9,48 persen pada Maret 2025. Jumlah penduduk miskinnya pada Maret 2025 tercatat sebesar 3,367 juta orang, turun 29,65 ribu orang dibanding pada September 2024,” ujarnya.
Metode pengukuran menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach), memperhitungkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan.
Garis kemiskinan pada Maret 2025 sebesar Rp 537.812 per kapita per bulan (naik 3,21 persen dari Rp 521.093 pada September 2024).
Disparitas kemiskinan antara perdesaan (9,92 persen) dan perkotaan (9,10 persen) juga semakin mengecil. Indeks Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan pada Maret 2025.
Gini Ratio pada Maret 2025 tercatat 0,359, menunjukkan penurunan dibandingkan September 2024.
“Dibandingkan September 2024, Indeks Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan pada Maret 2025. Selain itu, ketimpangan pengeluaran diukur berdasar Gini Ratio, pada Maret 2025 tercatat 0,359, turun dibanding September 2025,” pungkasnya.
Editor: Arif