Kunjungan ke Kudus, Menteri PKP Tekankan Pentingnya Pemerataan Ekonomi Melalui Program Perumahan
- account_circle Fatwa Fauzian
- calendar_month 2 jam yang lalu
- visibility 395

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kudus, Kamis (6/11/2025).
KUDUS – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, atau yang akrab disapa Menteri Ara, mengajak para pengusaha untuk meneladani sikap Presiden Prabowo Subianto yang mendorong dunia usaha agar tidak hanya mengejar keuntungan pribadi, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil.
Pesan tersebut disampaikan Maruarar saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kudus, Kamis (6/11/2025), di mana ia meninjau kawasan perumahan subsidi FLPP Cemara SAE 2 Residence di Desa Terban, Kecamatan Jekulo. Program ini ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), termasuk pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK).
“Kita datang jauh-jauh ke Kudus bukan hanya untuk meninjau bangunan, tapi memastikan rakyat benar-benar merasakan manfaat program perumahan. Termasuk para pekerja seperti pegawai Djarum, yang kini bisa memiliki rumah layak dengan harga terjangkau,” ujar dia.
Ia menegaskan pentingnya menanamkan semangat berbagi di kalangan dunia usaha. Menurutnya, apa yang disebut Presiden Prabowo sebagai “serakahnomics” yakni perilaku pengusaha yang hanya memperkaya diri tanpa memikirkan kesejahteraan rakyat harus dihindari.
“Kita harus meneladani Presiden yang ingin agar pertumbuhan ekonomi juga dirasakan masyarakat kecil, bukan hanya segelintir orang,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Maruarar mengapresiasi peran Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) yang telah berkolaborasi dengan pemerintah dan BPJS TK dalam memperluas akses perumahan bagi pekerja.
Menurutnya, sinergi lintas sektor ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan pemerataan ekonomi.
Ketua Umum Apersi, Junaidi Abdillah, menambahkan bahwa pihaknya memberikan keringanan bagi peserta BPJS TK berupa diskon uang muka rumah subsidi hingga 1 persen, bahkan ada pengembang yang menanggung penuh uang muka tersebut. Program ini berlaku hingga Desember 2025 dan bisa dimanfaatkan di seluruh proyek anggota Apersi.
Maruarar menyambut baik inisiatif tersebut dan berharap target pembangunan 10.000 unit rumah subsidi di Jawa Tengah hingga akhir tahun dapat terealisasi.
“Rumah adalah hak dasar rakyat. Kalau rakyat punya rumah, mereka punya masa depan. Ini bukan sekadar bangunan, tapi pondasi kesejahteraan bangsa,” pungkasnya.
Editor: Arif
- Penulis: Fatwa Fauzian
