Komisi B DPRD Pati Soroti Anjloknya Harga Ketela, Minta Solusi Konkret
- account_circle Fatwa Fauzian
- calendar_month 7 jam yang lalu
- visibility 280

Ketua Komisi B DPRD Pati, Muslihan
PATI – Kondisi petani ketela di Kabupaten Pati saat ini tengah mengalami kesulitan akibat penurunan harga jual yang signifikan. Ketua Komisi B DPRD Pati, Muslihan, menyatakan keprihatinannya atas situasi ini dan mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk segera mengambil tindakan.
“Keadaan petani ketela saat ini sangat memprihatinkan. Penurunan harga terjadi sementara biaya produksi tetap tinggi. Pemerintah Kabupaten Pati harus segera turun tangan memberikan solusi,” kata Muslihan.
Muslihan, seorang politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menjelaskan bahwa ketiadaan harga acuan atau standar untuk komoditas ketela menjadi penyebab utama kerugian yang dialami petani ketika harga pasar merosot.
“Dengan adanya standar harga, petani akan memiliki kepastian dalam nilai jual hasil panen mereka. Tanpa adanya standar tersebut, mereka akan terus menjadi korban fluktuasi pasar,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sektor pertanian di Pati tidak hanya bergantung pada padi dan jagung. Banyak petani di berbagai kecamatan yang mengandalkan hasil panen ketela sebagai sumber pendapatan.
“Pemerintah seharusnya tidak hanya fokus pada dua komoditas utama tersebut. Ketela juga merupakan bagian penting dari perekonomian masyarakat kecil,” tegasnya.
Muslihan berharap Pemkab Pati dapat meninjau kembali kebijakan perlindungan terhadap petani dan membuka kesempatan dialog agar aspirasi petani ketela dapat didengarkan.
“Ini adalah masalah kesejahteraan masyarakat. Ketika harga jatuh dan tidak ada perlindungan, beban yang mereka tanggung akan semakin berat,” pungkasnya. (ADV)
Editor: Arif
- Penulis: Fatwa Fauzian

 
     
         
         
         
         
         
         
         
                     
     
        