Breaking News
light_mode

Halaqah Fiqih Peradaban di Kudus Kupas Masalah Minoritas

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sen, 14 Nov 2022
  • visibility 29

 



Halaqah Fikih Peradaban digelar di Kudus

Halaqah Fikih Peradaban digelar di Aula Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an (PTYQ) Kudus, Minggu (13/11/2022). Mengkaji Fikih Siyasah dan masalah kaum minoritas. Menghadirkan sejumlah narasumber tokoh nasional.

KUDUS – Kegiatan Halaqah Fikih Peradaban dihadiri narasumber antara lain Hasyim Asy’ari SH MSi PhD (ketua Komisi Pemilihan Umum/KPU) RI, KH Ulil Abshar Abdalla (ketua Lakpesdam PBNU), dan KH Najib Bukhori Lc MTHI (wakil ketua Lembaga Bahsul Masail/ LBM) PBNU. Halaqah dipandu Prof Dr H Abdurrahman Kasdi (Rektor IAIN Kudus).

Halaqah dihadiri juga para kiai dan sejumlah tokoh antara lain KH Mc Ulinnuha Arwani, KH M Ulil Albab Arwani, KH Em Nadjib Hasan, KH A Badawi Basyir, KH A Ainun Na’im, KH Asyrofi Masyito, KH Nur Khamim, KH Ulinnuha, KH Amin Yasin, dan KH Aslim Akmal.

Hadir pula H M Hilmy, Kiai Syafi’i, KH Ahmad Nashih, Kiai Moh Mujab, Kiai M Islahul Umam, Kiai Naf’an, H Mawahib, KH Syihabuddin Muin, Kiai Kholilurrohman, Dasa Susila, Kiai Syaifuddin, Nyai Hj Chumaidah, Dr Hj Uma Farida dan Dr Malaiha Dewi.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari SH MSi PhD, mengutarakan, relasi Nahdlatul Ulama (NU) dengan Negara, yang perlu dicatat adalah perannya yang mengokohkan status (Indonesia, red) sebagai Negara Bangsa (Nation State).

“Indonesia (itu) bukan negara sekuler ekstrem, sebab spirit agama senantiasa melekat pada Negara Indonesia. Bahkan dalam teks-teks kebangsaan, pengadilan, pelantikan di Indonesia tidak pernah terlepas dengan narasi keagamaan, seperti ketuhanan; demi Tuhan, dalam keadilan Tuhan, dan lainnya,” tegasnya.

Dia mengemukakan, jika mengacu pada sudut pandang “mayoritas dan minoritas” dalam sistem pemilihan di Indonesia, pada dasarnya masih belum jelas. “Sistem pemilihan di Indonesia mengacu pada sistem yang proporsional. Dengan demikian, tidak jelas mana yang minoritas dan mana yang mayoritas,” paparnya.

Hak Pilih

Dan menurutnya, penting juga untuk dikemukakan terkait sistem pemilihan di Indonesia, antara lain soal hak pilih perempuan, penyandang disabilitas dan Orang dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

“Indonesia secara demokrasi lebih maju dibanding Amerika dari sisi memberikan hak pilih perempuan. Amerika memberikan hak pilih terhadap perempuan baru berlangsung tahun 1970-an, sedangkan Indonesia sudah lebih dulu,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, pada mulanya ODGJ dan disabilitas mental tidak memiliki hak pilih. Kemudian pada 2019, Undang-undang (UU) menghapus ketentuan tersebut. “Kuantitas bukan acuan dalam menentukan minoritas – mayoritas. Secara ekonomi, misalnya, meskipun dipegang oleh segilintir orang yang secara kuantitas sedikit, namun secara pengaruh begitu besar,” katanya.

KH Ulil Abshar Abdalla, menyampaikan, bahwa fikih peradaban yang digagas oleh ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), tak lain agar para kiai terlibat berbicara mengenai problematika Internasional.

“Selain halaqah ini, PBNU juga menggagas R-20 (yang baru selesai digelar belum lama ini, red). Sebuah forum diskusi antaragama yang diadakan dengan misi agar agama dapat menjadi solusi atas problematika dunia,” urainya.

Pengagum Imam Al-Ghazali itu menambahkan, bahwa problematika dunia sangat beragam, dan di antara berbagai problematika tersebut juga ada beberapa yang bersinggungan dengan agama.

“Salah satu konten yang menjadi sorotan adalah problematika yang bersinggungan dengan agama. Sehingga perlu ditemukan solusi agar agama menjadi jalan keluar, bukan sumber atas masalah itu sendiri,” ungkapnya. (mif)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Di Lereng Muria Banser Pati Digembleng Kemampuan Lapangan

    Di Lereng Muria Banser Pati Digembleng Kemampuan Lapangan

    • calendar_month Sel, 11 Jan 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 28
    • 0Komentar

      Para anggota Banser Pati mengikuti orientasi kenal medan di Desa Medani, Cluwak, Pati Ratusan anggota Banser Pati antusias mengikuti pelatihan di lereng Pegunungan Muria. Mereka digembleng kemampuan lapangan seperti materi evakuasi korban bencana, pertolongan pertama, dan survival hiking. PATI – Udara dingin pegunungan di Desa Medani Kecamatan Cluwak tidak membuat ciut semangat para anggota […]

  • DPRD Kabupaten Pati Rumuskan Raperda tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

    DPRD Kabupaten Pati Rumuskan Raperda tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

    • calendar_month Sel, 24 Okt 2023
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 43
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati sedang merumuskan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perlindungan dan pemberdayaan petani. Hal ini ditekankan karena petani dianggap berperan penting dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terkait pasokan pangan. Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kabupaten Pati, Suwarno, mengungkapkan bahwa mereka telah meminta masukan dari masyarakat terkait […]

  • Ilustrasi freepik 

    Definisi Hidup Mandiri: Mencapai Kemandirian untuk Menggapai Kebahagiaan

    • calendar_month Sen, 31 Jul 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 90
    • 0Komentar

    Ilustrasi freepik Hidup mandiri adalah keadaan di mana seseorang mampu mengelola diri dan menjalani kehidupan secara mandiri tanpa tergantung secara berlebihan pada orang lain. Hidup mandiri melibatkan kemampuan untuk membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan dan konsekuensi yang dihasilkan. Ini adalah proses belajar dan tumbuh yang mengarah pada kemandirian, sehingga individu dapat mencapai […]

  • Klaim Bupati Pati Soal Persetujuan PCNU Terkait Lima Hari Sekolah Dibantah dalam Rapat Pansus Hak Angket DPRD

    Klaim Bupati Pati Soal Persetujuan PCNU Terkait Lima Hari Sekolah Dibantah dalam Rapat Pansus Hak Angket DPRD

    • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 25
    • 0Komentar

    PATI – Klaim Bupati Pati, Sudewo, yang menyatakan bahwa kebijakan lima hari sekolah telah disetujui oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati, dibantah dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati pada Kamis (28/8/2025). Muhammadun, anggota Pansus, menegaskan bahwa pernyataan Bupati di media tidak sesuai dengan fakta yang ada. Ia menjelaskan bahwa setelah Bupati […]

  • Congkel Jendela, Maling Gasak Uang Dan Perhiasan

    Congkel Jendela, Maling Gasak Uang Dan Perhiasan

    • calendar_month Sel, 9 Okt 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 48
    • 0Komentar

    PATI – Kasus pencurian marak terjadi dalam sepekan ini. Yasman, 57 warga Desa Sitiluhur Kecamatan Gembong kali menjadi korban. Uang dan perhiasan yang disimpannya senilai Rp 25 juta ludes dibawa kabur maling Jumat (7/10/2018) lalu. Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti melalaui Kapolsek Gembong AKP Giyanto mengungkapkan, kejadian pencurian ini terjadi pagi hari. Namun korban baru […]

  • Diduga Menghina Penjual Es Teh, Pendakwah Kondang Gus Miftah Panen Hujatan dari Netizen

    Diduga Menghina Penjual Es Teh, Pendakwah Kondang Gus Miftah Panen Hujatan dari Netizen

    • calendar_month Sel, 3 Des 2024
    • account_circle Arif Mohamad
    • visibility 33
    • 0Komentar

      NASIONAL – Sosok pendakwah kondang, Gus Miftah kembali menuai perhatian publik setelah tindakannya terhadap seorang pedagang es dalam sebuah acara bersholawat di Magelang, Jawa Tengah, dianggap tidak pantas. Dalam video yang beredar di media sosial, salah satunya diunggah akun TikTok @wawanfotochanel, terlihat Gus Miftah melontarkan candaan yang dinilai merendahkan pedagang tersebut. Bercanda sambil tertawa, […]

expand_less