Fasilitas Kesenian juga Mendesak Perbaikan
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sen, 17 Sep 2018
- visibility 2
Kabupaten Pati rencananya juga akan diakomodir Komisi D DPRD Kabupaten Pati,
dalam rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pelestarian seni dan budaya
daerah.
DPRD Kabupaten Pati Musalam Mas’ul. Menurutnya, pihaknya akan berupaya total
mendukung kelestarian sekaligus kemajuan seni dan budaya tradisional Pati dari
berbagai sisi.
kembalinya kepada ketersediaan dana. Dimana dana yang tersedia juga sangat
terbatas. ”Namun kami akan mencoba memunculkan mengenai kondisi fasilitas
gedung kesenian di setiap rapat-rapat,” terang Musalam.
Kabupaten Pati dinilai tidak layak dan kurang representatif untuk mendukung
pagelaran kesenian. Sehingga kondisinya kini menjadi kumuh karena jarang
disentuh oleh para pelaku seni. Bahkan sudah sering beralih fungsi menjadi
sekadar tempat nongkrong anak punk.
akan coba mengakomodirnya,” papar politisi PKB tersebut. Saat ini raperda
tentang pelestarian seni dan budaya daerah masih dilakukan sinkronisasi naskah.
Setelah selesai sinkronisasi, akan dilakukan pembahasan internal komisi, baru
diserahkan ke pimpinan. Dan oleh pimpinan nanti akan dibentuk pansus untuk
dilakukan sejumlah pembahasan, lalu diparipurnakan.
seni dan budaya tradisional tersebut memang berupaya menggairahkan kembali
kesenian lokal di Pati. Tentunya semua aspek harus mendapat dukungan,”
paparnya.
Kabupaten Pati menilai, memang gedung kesenian yang ada sekarang tak sesuai,
dan kurang representatif. ”Desainnya tak mendukung untuk menggelar sebuah
pertunjukan,” kata pemerhati kesenian di Bumi Mina Tani ini.
kesenian itu nantinya memang bisa diakomodir dalam perda dan bisa sepenuhnya
mendukung geliat kesenian di Pati. ”Gedung kesenian itu seharusnya menjadi
panggung terbuka untuk seniman unjuk kebolehan. Mungkin setiap pekan ada
kegiatan-kegiatan seni yang bisa memanfaatkan tempat tersebut, itu akan lebih menggairahkan
kesenian di Pati,” paparnya.
gedung kesenian yang telah ada itu bisa direnovasi atau ditata ulang. ”Dengan
konsep yang mirip di anjungan Jawa Tengah di TMII. Semacam gedung teater yang
di sampingnya ada bangku penonton setengah melingkar,” harap Jamari. (yan)
- Penulis: Redaksi