Breaking News
light_mode

Kabar Gembira: 14 Macan Tutul Jawa Masih Hidup di Hutan Gunung Muria

  • account_circle Abdul Adhim
  • calendar_month Ming, 15 Jun 2025
  • visibility 271

KUDUS – Kabar menggembirakan datang dari kawasan Pegunungan Muria. Sebanyak 14 ekor macan tutul jawa (Panthera pardus melas), satwa karnivora langka dan dilindungi, diketahui masih menghuni hutan-hutan Gunung Muria yang membentang di wilayah Kudus, Jepara, dan Pati.

Temuan ini disampaikan oleh Penggiat Konservasi Muria (PEKA Muria), komunitas pelestari lingkungan yang digawangi oleh pemuda setempat. Melalui berbagai upaya perlindungan dan edukasi, mereka terus menjaga kelestarian satwa dan hutan Muria.

“Salah satu kegiatan utama kami adalah patroli rutin ke dalam hutan. Kami memantau kondisi alam dan juga melakukan pendekatan kepada para pemburu maupun perambah hutan agar berhenti dari aktivitas merusak itu,” ujar Teguh Budi Wiyono, Ketua PEKA Muria seperti yang dikutip dari Liputan Pusparagam Muria National Geographic Indonesia.

Teguh menegaskan bahwa Gunung Muria adalah sumber kehidupan. Dengan menjaga kelestarian hutan, masyarakat bisa memperoleh manfaat jangka panjang tanpa harus menebang pohon atau merusak ekosistem.

“Kami mulai mengembangkan wisata edukasi konservasi. Di kawasan Colo, misalnya, kami ajak masyarakat untuk menghasilkan pendapatan bukan dari kayu, melainkan dari potensi wisatanya,” ungkap Teguh.

PEKA Muria kini mengelola sejumlah kegiatan wisata edukatif, seperti wisata kopi Muria, wisata parijoto, hingga wisata konservasi macan tutul jawa. Melalui kegiatan tersebut, pengunjung diajak masuk ke dalam hutan untuk menelusuri jejak kaki macan, mempelajari feses, hingga belajar memasang dan membaca hasil kamera jebak.

“Pada 2020, kami mencatat 14 individu macan tutul terekam kamera. Ada juga dua anak macan, tapi tidak kami masukkan ke hitungan karena belum tentu bertahan hingga dewasa,” jelas Teguh.

Pada periode 2022 hingga 2025, PEKA Muria kembali bekerja sama dengan SINTAS Indonesia untuk memantau pergerakan satwa ini. Mereka menempatkan 40 titik kamera pemantau di wilayah Kudus, Jepara, dan Pati.

“Hasilnya konsisten. Sampai sekarang masih ada 14 individu yang terekam melintas di hutan Muria,” tambahnya.

Teguh percaya bahwa selama masyarakat menjaga keberadaan macan tutul jawa—yang merupakan predator puncak dalam rantai ekosistem—maka keseimbangan hutan juga akan tetap terjaga.

Namun ia juga mengingatkan, “Kalau macan tutul punah, maka satwa lain juga akan ikut menghilang. Ekosistem akan runtuh.”

Upaya PEKA Muria mendapat apresiasi dari Hendra, satu-satunya profesor riset di Indonesia yang berfokus pada konservasi macan tutul jawa.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan masyarakat lokal, terutama generasi muda,” kata Hendra masih dari sumber National Geographic Indonesia.

Ia menyebutkan bahwa apa yang dilakukan PEKA Muria sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menekankan bahwa konservasi adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

“Ke depan, masyarakat dan pemerintah daerah harus lebih diberdayakan dan dilibatkan dalam kegiatan konservasi. Upaya seperti ini perlu direplikasi di wilayah lain, demi menjaga keanekaragaman hayati dan kelestarian hutan secara berkelanjutan,” pungkas Hendra.

Editor : Arif 

Penulis

Konten kreator, tinggal di Pati, Jawa Tengah. Alumni S-1 KPI IAIN Kudus.

Rekomendasi Untuk Anda

  • Dokumen PSSI Jawa Tengah 

    Cabor Sepak Bola Kudus Sabet Medali Emas Porprov 2023

    • calendar_month Sab, 12 Agu 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 64
    • 0Komentar

      Dokumen PSSI Jawa Tengah Meskipun kontingen Kabupaten Kudus terbenam di posisi 10 besar Porprov Jateng tahun 2023, namun Cabor sepak bola berhasil meraih medali emas. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga masyarakat Kudus mengingat sepak bola merupakan Cabor bergengsi dan banyak perhatian.   JEPARA – Kontingen Kabupaten Kudus bisa sedikit bangga karena berhasil meraih […]

  • Paskibraka Pati Dikukuhkan, Wakil Bupati Pati Tekankan Pentingnya Jaga Kondisi Fisik

    Paskibraka Pati Dikukuhkan, Wakil Bupati Pati Tekankan Pentingnya Jaga Kondisi Fisik

    • calendar_month Sab, 16 Agu 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 76
    • 0Komentar

    PATI – Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, secara resmi mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Pati di Pendopo Kabupaten Pati. Puluhan pelajar terbaik yang terpilih akan bertugas pada upacara pengibaran dan penurunan bendera merah putih dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Risma Ardhi Chandra menegaskan bahwa anggota Paskibraka […]

  • Bikin Drama Mudahkan Anak Cerna Pelajaran

    Bikin Drama Mudahkan Anak Cerna Pelajaran

    • calendar_month Rab, 15 Mei 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 65
    • 0Komentar

    Saila Rachmawati Guru kekinian butuh inovasi. Apalagi mengajar mata pelajaran agama di sekolah umum. Hanya mengandalkan ceramah saja, bisa jadi anak didiknya bosan bahkan bisa ditinggal bolos pelajaran. Salah satu cara yang cukup ampuh adalah dengan menggunakan drama. Seperti yang dilakukan Saila Rachmawati, guru pendidikan agama Islam (PAI) di SMP N 1 Pati. Salah satu […]

  • Harmoni Desa Damarwulan dalam Doa Lintas Agama

    Harmoni Desa Damarwulan dalam Doa Lintas Agama

    • calendar_month Ming, 28 Nov 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 73
    • 0Komentar

      Kegiatan doa bersama lintas agama di Desa Damarwulan, Keling, Jepara. Diisi dengan pameran produk UMKM dan pentas seni. JEPARA – Doa bersama lintas agama dilakukan warga Desa Damarwulan Kecamatan Keling, Jepara, Jumat (26/11/2021). Acara ini dimotori oleh Karang Taruna Tunas Karya desa setempat. Acara doa bersama lintas agama diselingi dengan pentas seni dari perwakilan […]

  • Sekolah Cuaca Nelayan Biar Aman Saat Melaut

    Sekolah Cuaca Nelayan Biar Aman Saat Melaut

    • calendar_month Sel, 25 Mei 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 67
    • 0Komentar

      Para nelayan dibekali pengetahuan tentang cuaca. Harapannya, para nelayan bisa mengukur bahan bakar dan logistik selama melaut. Dengan adanya rasa aman, jalur melaut sudah diketahui, mereka bisa mengukur itu dengan baik. PATI – Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) 2021 Jawa Tengah di […]

  • Batik Tulis Bakaran yang Menawan

    Batik Tulis Bakaran yang Menawan

    • calendar_month Rab, 20 Mei 2020
    • account_circle Redaksi
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Seorang model mengenakan busana batik tulis bakaran Kabupaten Pati juga memiliki batik tulis yang khas, pesonanya tak kalah dengan batik-batik dari daerah lain di Indonesia. Namanya batik tulis bakaran. Nama batik ini merujuk satu daerah yang menjadi pusat pengrajin batik ini. Kurang lengkap kalau bergaya belum mengenakan batik tulis bakaran. Pusat pengrajin batik ini berada […]

expand_less