KUDUS – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mengajak masyarakat Kudus menjadikan sholawat sebagai momentum untuk memperkuat cinta kepada Nabi Muhammad SAW dan menumbuhkan semangat persatuan serta kedamaian.
Hal ini disampaikan Gus Yasin dalam acara New Shantika Bersholawat di Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Sabtu (26/7/2025). Ribuan masyarakat dan siswa anggota Forum OSIS Kudus (FOK) hadir dalam acara tersebut.
Gus Yasin menekankan bahwa sholawat bukan hanya sekadar ekspresi cinta kepada Rasulullah, tetapi juga wadah untuk membangun kebersamaan.
“Kita bisa berkumpul dan tadabbur untuk menumbuhkan rasa mahabbah kita kepada Nabi Muhammad. Ini sejalan dengan harapan para pendiri bangsa: masyarakat yang rukun dan menjadikan akhlak sebagai fondasi berbangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Rasulullah adalah panutan bagi seluruh umat, baik dalam ajaran agama maupun prinsip kenegaraan.
“Bukan hanya umat Islam, tetapi beliau menjadi panutan semesta alam. Baik dari sisi ajaran agama maupun literasi dalam kenegaraan,” lanjutnya.
Menyinggung berbagai ujian global yang dihadapi bangsa dalam lima tahun terakhir, Gus Yasin mengajak masyarakat untuk tidak larut dalam kegaduhan, melainkan menjadi contoh masyarakat yang damai dan saling menguatkan.
“Pandemi, konflik internasional, krisis sosial – semua ini ujian yang harus kita jawab dengan kedewasaan sebagai bangsa. Kita harus menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Tengah tetap menjadi teladan dalam menjaga ketenangan dan kebersamaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Yasin mengutip ayat Al-Qur’an, Al-Baqarah ayat 30 (“Inni ja’ilun fil ardhi khalifah”), sebagai pengingat tanggung jawab kolektif menjaga kehidupan yang beradab.
“Menjadi khalifah berarti menjaga kebaikan dan kebersamaan. Rasulullah telah memberi contoh terbaik dalam hal ini,” ujarnya.
Di akhir sambutan, Gus Yasin mengajak semua elemen masyarakat untuk meninggalkan perdebatan yang tidak produktif dan berfokus pada kolaborasi membangun daerah.
“Kita tidak perlu membahas siapa dan bagaimana, tapi bagaimana kita bisa membangun Jawa Tengah dan Kudus ini bersama-sama,” tutupnya.
Acara tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh nasional dan ulama terkemuka, antara lain Habib Husein Hadar bin Ja’far, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, Habib Ali Zainal Abidin Al Kaf, dan KH. Ahmad Asnawi.
Editor: Arif