Breaking News
light_mode

Tafsir Progresif Kiai Said Aqil, Empat Metode Dakwah Nabi Untuk Kejayaan NU

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 7 Jul 2019
  • visibility 19

Kiai Said Aqil Siradj
Nabi Muhammad diturunkan di
masyarakat buta huruf (ummi) secara keilmuan dan sesat yang nyata secara
peradaban. Namun Nabi mampu membangun umat yang
wasatha (Red,moderat-toleran) sehingga mampu menjadi saksi dalam
segala bidang. Baik agama, sosial, ekonomi, peradaban, dan politik.

Masyarakat wasatha inilah yang mampu berperan membangkitkan kemajuan dan
meraih cita-cita di berbagai sektor kehidupan, sehingga Nabi dan para
sahabatnya menjadi pemimpin perubahan yang mencerahkan.

Ada empat metode dakwah Nabi dalam
mengubah masyarakat ummi secara
pengetahuan dan terbelakang dari segi kebudayaan.

Pertama. Membaca Alquran. Masyarakat
Arab diajari membaca Alquran. Alquran adalah firman Allah yang membimbing
manusia menuju “jalan lurus”. Banyak sahabat Nabi yang mendapatkan hidayah
karena mendengar bacaan kitab suci ini. Salah satunya adalah Umar bin Khattab
ketika mendengar adiknya membaca Surat Thaha.

Mendengar bacaan tersebut, Umar
terketuk hatinya. Akhirnya datang kepada Nabi bersaksi masuk Islam. Dikisahkan,
Prabu Siliwangi tunduk kepada Putri Subang Larang ketika mendengar bacaan Alqurannya.

Oleh sebab itu, umat Islam,
khususnya warga NU, harus bisa membaca Alquran sebagai sumber petunjuk Allah
kepada umat manusia.

Kedua. Pembangunan karakter. Setelah
masyarakat mampu membaca Alquran dengan baik, Nabi Muhammad kemudian membangun
karakter positif. Karakter positif lahir dari penyucian jiwa, dari segala
penyakit yang mengotori.

Nafsu ghadhobiyah (Red, kepentingan/interest) dan nafsu syahwathiyyah (Red, hasrat) harus
selaras dengan getaran “Ketuhanan-kemanusiaan”. Nafsu, jika sesuai dengan
bimbingan agama, namanya himmah,
dalam konteks politik kekuasaan, dan azimah
dalam konteks ekonomi.

Karakter positif lahir dari
kemampuan seseorang menyeleraskan nafsunya dengan bimbingan spiritual agama
yang suci.

Umat Islam, harus memiliki himmah yang tinggi, dalam membumikan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang
moderat-progresif.

Nabi Muhammad memiliki himmah aliyyah dalam penegakan Islam, sehingga Islam menjulang tinggi di bumi,
meskipun banyak rintangan menghadang. Bagi orang besar, hal yang besar terasa
kecil. Namun bagi orang kecil, hal yang kecil terasa besar.

Hadlratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, mengembangkan Jam’iyah Nahdlatul
Ulama dengan segenap jiwa raga, meskipun banyak tantangan. Beliau pernah
dipenjara dan disiksa karena tidak mau mematuhi perintah Jepang, yaitu Saekere
(Red, membungkukkan badan ke arah timur ke arah matahari sebagai bentuk ibadah
orang Jepang).

Ketiga. Meningkatkan pengetahuan. Kemajuan
umat, sangat ditentukan ilmunya. Maka Nabi mendorong sahabatnya untuk
mempelajari ilmu. Semakin tinggi Ilmu semakin tinggi derajat seseorang.

Jangan sampai seseorang
membanggakan leluhurnya yang hebat,tapi dia sendiri Tidak mampu menunjukkan
prestasi. Sebaik baiknya orang adalah memiliki leluhur hebat, tapi dia sendiri
mampu membangun kehebatan

Orang yang Punya leluhur hebat,
tapi dia tidak mampu membangun kehebatan, maka kehebatan leluhurnya akan mudah
dilupakan.

Dalam konteks ini, maka pesan orangtua
kepada anak-anaknya diantaranya adalah, jadilah orang pintar yang berkah. Dan jadilah
orang kaya yang berkah. Dua pesan ini akan berperan besar dalam kehidupan umat
manusia.

Keempat. Kearifan. Hikmah adalah
cahaya Allah yang dipancarkan pada jiwa yang Dikehendaki Allah. Orang yang
mendapatkan hikmah ini, akan terbuka rahasia sesuatu yang akan datang.

KH Abdurrahman Wahid jauh sebelum
jadi Presiden Republik Indonesia, pernah mengatakan, bahwa dirinya akan menjadi
presiden. Gus Dur, juga pernah mengatakan bahwa KH Said Aqil Siradj akan menjadi
Ketua PBNU pada usia 56. Saat Muktamar NU di Makasar tahun 2010, Kiai Said
menjadi Ketua PBNU saat usia 56.

Empat metode dakwah di atas, akan
menjadikan warga NU tercerahkan. Dan mampu berperan di tengah kezaliman international
di bidang politik (Red, hak veto hanya untuk segelintir negara), ekonomi (Red,
negara maju yang berhak menentukan harga komoditas mahal), moneter (Red, dollar
menjadi penentu kurs mata uang), dan keilmuan (Red, hanya ilmu barat yang
dianggap ilmiah).

Empat Cara dakwah di atas akan
menjadikan warga NU mampu memberikan kemanfaatan yang seluas-luasnya kepada
umat dan bangsa.
Jamal Ma’mur Asmani. Catatan ini
ditulis saat pelantikan pengurus PC NU Kabupaten Pati masa khidmat 2019-2024 di
Institut Pesantren Mathaliul Falah, Margoyoso, Pati. Minggu, 7 Juli 2019

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kegiatan shalawatan menjadi puncak acara maulid nabi dan haul masyayikh PIM Mujahidin Bageng Gembong Pati.

    Puncak Haul Masyayikh PIM Mujahidin Shalawatan bareng Habib Ali Zainal Abidin

    • calendar_month Ming, 1 Okt 2023
    • account_circle Abdul Adhim
    • visibility 12
    • 0Komentar

    Kegiatan shalawatan menjadi puncak acara maulid nabi dan haul masyayikh PIM Mujahidin Bageng Gembong Pati.

  • Islamic Center Kajen, Menjaga Kearifan Luhur Desa Santri

    Islamic Center Kajen, Menjaga Kearifan Luhur Desa Santri

    • calendar_month Jum, 28 Des 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 9
    • 0Komentar

      Masjid Jami Kajen merupakan peninggalan dari Mbah Murtamakkin. Saat ini bangunan masjid telah mengalami pemugaran  PATI – Akhir pekan lalu, Sabtu (22/12/2018), anak-anak muda dikukuhkan dalam sebuah wadah bernama Islamic Center Kajen (ICK), pengukuhan dilakukan di gedung ICK komplek Masjid Jami Kajen. Ada 12 anak muda yang dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Ketua […]

  • Anggota DPRD Pati Dukung Event Lari untuk Promosikan Gaya Hidup Sehat di Masyarakat

    Anggota DPRD Pati Dukung Event Lari untuk Promosikan Gaya Hidup Sehat di Masyarakat

    • calendar_month Rab, 18 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 27
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPRD Pati, Danu Ikhsan Chandra, menunjukkan dukungan penuh terhadap gaya hidup sehat di masyarakat dengan menghadiri event lari yang diadakan pada Minggu pagi (15/9). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan melalui aktivitas fisik yang mudah diakses oleh semua kalangan. “Kegiatan seperti ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan […]

  • Festival Kali Juwana ke-5: Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Bersama Jampisawan

    Festival Kali Juwana ke-5: Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Bersama Jampisawan

    • calendar_month Ming, 11 Agu 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 25
    • 0Komentar

    PATI – Puluhan anak berpartisipasi dalam kompetisi melukis dan mewarnai di sepanjang Sungai Juwana, kemarin. Kompetisi ini merupakan bagian dari Festival Kali Juwana ke-5 yang diselenggarakan oleh Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan). Sunhadi, Ketua Jampisawan, menjelaskan bahwa kompetisi melukis dan mewarnai ini diselenggarakan di tepi Sungai Juwana dengan tujuan memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang […]

  • DPRD Pati Soroti Pentingnya Implementasi Program Stunting Hingga Tingkat Bawah

    DPRD Pati Soroti Pentingnya Implementasi Program Stunting Hingga Tingkat Bawah

    • calendar_month Jum, 10 Okt 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 21
    • 0Komentar

    PATI – Komisi D DPRD Kabupaten Pati menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung upaya pemerintah daerah untuk mempercepat penurunan angka stunting. Hal ini ditegaskan dalam rapat evaluasi dan sosialisasi konvergensi penurunan stunting yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati pada Selasa (7/10/2025). Dra. Hj. Suhartini, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati, menyatakan bahwa sinergi lintas sektor sangat […]

  • Ke Pulau Panjang, Ziarah dan Mereguk Air Berkah (3)

    Ke Pulau Panjang, Ziarah dan Mereguk Air Berkah (3)

    • calendar_month Sab, 13 Apr 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Bersimpuh di depan makam Matahari telah benar-benar tenggelam. Langit gelap. Kesunyian Pulau Panjang makin terasa. Lampu-lampu di jalan paving sudah dinyalakan. Malam jadi sedikit terang. Komplek makam Syeh Abu Bakar sepi sekali. Waktu itu sudah masuk isya. Saya hendak menunaikan salat sekaligus ziarah ke makam waliyullah tersebut. Di komplek itu lumayan terang. Banyak lampu menyala. […]

expand_less