Breaking News
light_mode

Siswa MTs Tarbiyatul Banin Sukses Kembangkan Pupuk Hayati, Bantu Petani Tingkatkan Hasil Panen

  • account_circle Fatwa Fauzian
  • calendar_month Jum, 28 Feb 2025
  • visibility 36

PATI – Kelas riset di MTs Tarbiyatul Banin Desa Pekalongan Winong berhasil mengembangkan pupuk hayati yang telah diuji coba dan memberikan hasil positif bagi petani setempat.

Penelitian yang berlangsung selama dua tahun ini melibatkan siswa dalam pembuatan pupuk hayati dari mikroorganisme lokal.

“Penelitian ini upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan, generasi muda siswa-siswi MTs Tarbiyatul Banin menunjukkan kepedulian mereka terhadap ketahanan pangan dengan melakukan penelitian mengenai efektivitas pupuk hayati di Desa Pekalongan ini,” ungkap Kiswanti, guru pembimbing kelas riset.

Penelitian difokuskan pada pembuatan pupuk kompos dengan tiga varian: Kompos Plus Kalium, Kompos Plus Fosfat, dan Kompos Plus Nitrogen. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia dan meningkatkan hasil panen.

“Dengan ini bisa mengurangi biaya ketergantungan pupuk kimia, menjadikan produktif karena panen lebih cepat, dan yang tidak kalah penting sebagai upaya bertani berkelanjutan. Setelah bertahun-tahun tanah dihajar dengan pupuk kimia tentunya dengan pupuk hayati ini dapat memperbarui struktur tanah,” jelas Nailin Asfiah, guru mata pelajaran IPA.

Respon positif datang dari petani. Agus Halim, Ketua kelompok tani Wangan Golek, menilai keterlibatan generasi muda dalam riset pertanian sangat penting.

“Ini langkah maju yang patut diapresiasi. Penelitian seperti ini bisa membuka wawasan petani tentang manfaat pupuk hayati,” ujarnya.

Beberapa petani, seperti Ahmad Daim, telah merasakan manfaat pupuk hayati.

“Setelah beralih, hama seperti walang sangit mulai berkurang. Hasil panen pun lebih bagus,” ungkap yang telah menggunakan pupuk hayati dan kompos selama empat tahun.

Ia bahkan memproduksi pupuk sendiri dari kotoran kambing, tepung, dan ramuan alami. Untuk pestisida, ia menggunakan lengkuas, kunyit, lidah buaya, dan bawang putih. Pupuk kompos diaplikasikan sekitar 15 hari sebelum tanam, sementara pestisida nabati disemprotkan berkala.

Kepala MTs Tarbiyatul Banin, KH. Yusuf Hasyim, berharap penelitian ini menjadi langkah awal dalam memperkenalkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan menginspirasi generasi muda lainnya dalam membangun ketahanan pangan nasional. Lima hingga enam petani di sekitar sekolah sudah menggunakan pupuk hayati hasil penelitian ini.

Editor : Fatwa

  • Penulis: Fatwa Fauzian

Rekomendasi Untuk Anda

  • Polisi Tangkap Begal Berpistol di Demak

    Polisi Tangkap Begal Berpistol di Demak

    • calendar_month Sel, 25 Jan 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 32
    • 0Komentar

      Barang bukti pistol air softgun yang digunakan untuk aksi begal diamankan. Tak butuh waktu lama begal berpistol di Demak berhasil dibekuk aparat kepolisian. Sebelumnya kawanan begal ini sudah beraksi sebanyak dua kali. Atas perbuatannya itu para pelaku diancam dengan hukuman 9 tahun penjara. DEMAK – Unit Reskrim Polsek Mijen Polres Demak berhasil menangkap 2 […]

  • Polda Jateng Siapkan Strategi One Way Lokal Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025

    Polda Jateng Siapkan Strategi One Way Lokal Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025

    • calendar_month Ming, 23 Mar 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 31
    • 0Komentar

    SEMARANG – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah memastikan kesiapan strategi lalu lintas untuk kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Salah satu strategi utama yang disiapkan adalah penerapan skema One Way Lokal di ruas tol tertentu, termasuk Gerbang Tol Kalikangkung, sebagai langkah antisipatif menghadapi lonjakan kendaraan. Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Sony […]

  • Foto Curva Nord Syndicate/TWITTER 

    #SaveKarimunjawa Ultras Persijap Kembali Suarakan Isu Tambak Udang

    • calendar_month Ming, 9 Jul 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Foto Curva Nord Syndicate/TWITTER JEPARA – Isu tentang tambak udang di Karimunjawa Jepara masih ramai. Tambak udang di Karimunjawa diduga berdampak buruk terhadap kelestarian lingkungan wilayah kepulauan yang menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Jepara itu. Saat ini masih terjadi pro kontra meskipun pemerintah daerah sudah melakukan penutupan. Pada pertandingan uji coba Persijap vs Persipa […]

  • DPRD Pati Wanti-wanti Petani Jaga Kualitas Gabah, Manfaatkan Kenaikan HPP

    DPRD Pati Wanti-wanti Petani Jaga Kualitas Gabah, Manfaatkan Kenaikan HPP

    • calendar_month Kam, 24 Apr 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 32
    • 0Komentar

    PATI – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati, Sudi Rustanto, memberikan peringatan kepada para petani setempat untuk senantiasa menjaga kualitas produksi gabah mereka. Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Tanto ini menekankan pentingnya panen tepat waktu untuk memastikan kualitas dan kuantitas hasil panen yang optimal. “Untuk menjaga kualitas, petani harus memanen gabahnya di waktu yang […]

  • Begini Klarifikasi Wartawan Soal Tarif Liputan

    Begini Klarifikasi Wartawan Soal Tarif Liputan

    • calendar_month Sel, 12 Des 2017
    • account_circle Redaksi
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Wartawan Suara Merdeka daerah Pati Moh Nor Efendi saat berbincang dalam FGD yang diselenggarakan KPID Jawa Tengah di Hotel Safin Selasa (12/12/17) Lingkar Muria, PATI – Muhammad Rujhan mahasiswa dari Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) mengeluarkan semua kegelisahannya. Salah satunya soal liputan yang berbayar. Rujhan heran mengapa dalam sebuah liputan di beberapa media yang ia […]

  • Nyamuk Merebak di Desa Dadirejo, Warga Sindir Desanya sebagai Wisata Nyamuk

    Nyamuk Merebak di Desa Dadirejo, Warga Sindir Desanya sebagai Wisata Nyamuk

    • calendar_month Sab, 28 Jul 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 26
    • 0Komentar

     Spanduk bertuliskan wisata sejuta nyamuk terpasang di Desa Dadirejo Kecamatan Margorejo kemarin. PATI – Warga Desa Dadirejo Kecamatan Margorejo geram. Hal itu lantaran desanya yang diserbu nyamuk akibat limbah di sungai yang menumpuk. Wargapun menyindir dengan memasang spanduk bertuliskan “Desa Wisata Sejuta Nyamuk”. Ada beberapa sudut yang dipasang spanduk desa wisata nyamuk. Seperti di gapura […]

expand_less