Breaking News
light_mode

Siswa MTs Tarbiyatul Banin Sukses Kembangkan Pupuk Hayati, Bantu Petani Tingkatkan Hasil Panen

  • account_circle Fatwa Fauzian
  • calendar_month Jum, 28 Feb 2025
  • visibility 44

PATI – Kelas riset di MTs Tarbiyatul Banin Desa Pekalongan Winong berhasil mengembangkan pupuk hayati yang telah diuji coba dan memberikan hasil positif bagi petani setempat.

Penelitian yang berlangsung selama dua tahun ini melibatkan siswa dalam pembuatan pupuk hayati dari mikroorganisme lokal.

“Penelitian ini upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan, generasi muda siswa-siswi MTs Tarbiyatul Banin menunjukkan kepedulian mereka terhadap ketahanan pangan dengan melakukan penelitian mengenai efektivitas pupuk hayati di Desa Pekalongan ini,” ungkap Kiswanti, guru pembimbing kelas riset.

Penelitian difokuskan pada pembuatan pupuk kompos dengan tiga varian: Kompos Plus Kalium, Kompos Plus Fosfat, dan Kompos Plus Nitrogen. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia dan meningkatkan hasil panen.

“Dengan ini bisa mengurangi biaya ketergantungan pupuk kimia, menjadikan produktif karena panen lebih cepat, dan yang tidak kalah penting sebagai upaya bertani berkelanjutan. Setelah bertahun-tahun tanah dihajar dengan pupuk kimia tentunya dengan pupuk hayati ini dapat memperbarui struktur tanah,” jelas Nailin Asfiah, guru mata pelajaran IPA.

Respon positif datang dari petani. Agus Halim, Ketua kelompok tani Wangan Golek, menilai keterlibatan generasi muda dalam riset pertanian sangat penting.

“Ini langkah maju yang patut diapresiasi. Penelitian seperti ini bisa membuka wawasan petani tentang manfaat pupuk hayati,” ujarnya.

Beberapa petani, seperti Ahmad Daim, telah merasakan manfaat pupuk hayati.

“Setelah beralih, hama seperti walang sangit mulai berkurang. Hasil panen pun lebih bagus,” ungkap yang telah menggunakan pupuk hayati dan kompos selama empat tahun.

Ia bahkan memproduksi pupuk sendiri dari kotoran kambing, tepung, dan ramuan alami. Untuk pestisida, ia menggunakan lengkuas, kunyit, lidah buaya, dan bawang putih. Pupuk kompos diaplikasikan sekitar 15 hari sebelum tanam, sementara pestisida nabati disemprotkan berkala.

Kepala MTs Tarbiyatul Banin, KH. Yusuf Hasyim, berharap penelitian ini menjadi langkah awal dalam memperkenalkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan menginspirasi generasi muda lainnya dalam membangun ketahanan pangan nasional. Lima hingga enam petani di sekitar sekolah sudah menggunakan pupuk hayati hasil penelitian ini.

Editor : Fatwa

  • Penulis: Fatwa Fauzian

Rekomendasi Untuk Anda

  • Lautan Jadi Obat Menenangkan

    Lautan Jadi Obat Menenangkan

    • calendar_month Sel, 28 Nov 2017
    • account_circle Redaksi
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Dea Safira Ayustina Rutinitas bekerja sebagai staf administrasi memang terasa membosankan. Bahkan bisa membuat pening di kepala. Hal itu yang dialami Dea Safira Ayustina. Untuk itu, perempuan kelahiran Pati, 3 Juli 1998 ini punya aktivitas sampingan. Aktivitasnya ini diyakini mampu membuatnya fresh kembali, usai penat melakukan berbagai rutinitas sebagai wanita karir. ”Obatnya ya ke pantai […]

  • Menikmati Malam Tahun Barunan, Ngecamp Saja di Gardu Pandang Puncak Jehan Jepara

    Menikmati Malam Tahun Barunan, Ngecamp Saja di Gardu Pandang Puncak Jehan Jepara

    • calendar_month Jum, 7 Des 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 26
    • 0Komentar

      SUMBER FOTO : INSTAGRAM EXPLOREJEPARA Setiap orang punya cara menikmati malam pergantian tahun. Ada yang senang menyemut di pusat kota, menyaksikan pesta musik dan meniupkan terompet. Membuat bising dan riuh jalanan. Ada pula yang menikmatinya dengan bersantai di teras rumah. Berkumpul bersama keluarga atau teman, sambil bakar-bakar jagung, main kartu, atau gitaran sambil melantunkan […]

  • Surga Kecil di Pelosok Jepara itu Bernama Tempur (1)

    Surga Kecil di Pelosok Jepara itu Bernama Tempur (1)

    • calendar_month Rab, 19 Jun 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Sungai yang jernih airnya Gus Muwafiq. Kiai nyentrik berambut gondrong asal Yogyakarta itu dalam suatu ceramahnya pernah mengisahkan bagaimana dakwah di Jawa itu tidak mudah. Mau bercerita tentang surga kepada orang Jawa tidak laku. Surga, itu dalam penggambaran Alquran sebagai tajri min tahtihal anhaar. Air mengalir seperti sungai. Orang Jawa ngomong, kata Gus Muwafik. Mencari […]

  • DPRD Pati: Konsumsi Ikan Penting untuk Penuhi Kebutuhan Gizi Masyarakat

    DPRD Pati: Konsumsi Ikan Penting untuk Penuhi Kebutuhan Gizi Masyarakat

    • calendar_month Sel, 30 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 57
    • 0Komentar

    PATI – DPRD Kabupaten Pati menekankan pentingnya konsumsi ikan sebagai sumber gizi utama bagi masyarakat. Anggota DPRD Pati, Mukit, menyatakan bahwa ikan mengandung protein dan zat-zat penting lainnya yang dibutuhkan tubuh. “Kami mengajak masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan. Maka kebutuhan protein dan zat lainnya akan terpenuhi untuk kebutuhan tubuh. Apalagi wilayah Indonesia sangat kaya akan […]

  • “Anak Panti” Mengantarkan Pelajar Kudus Juara Festival Film Nasional IPNU

    “Anak Panti” Mengantarkan Pelajar Kudus Juara Festival Film Nasional IPNU

    • calendar_month Ming, 1 Mar 2020
    • account_circle Redaksi
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Pemberian penghargaan oleh PP IPNU  KUDUS – Di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Minggu (23/2/2020) malam, wajah sumringah terpancar. Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Kudus menyabet prestasi membanggakan. Film pendek karya mereka berjudul Aku Anak Panti, dinobatkan sebagai yang terbaik dalam Festival Film Nasional yang diadakan PP IPNU.  “Alhamdulillah, berkat doa dari rekan-rekanita semua film berjudul […]

  • Komisi D Apresiasi Respons Cepat Dapur MBG yang Berbenah

    Komisi D Apresiasi Respons Cepat Dapur MBG yang Berbenah

    • calendar_month Sen, 22 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 48
    • 0Komentar

    PATI – Komisi D DPRD Kabupaten Pati mengapresiasi respons cepat beberapa dapur penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berbenah setelah adanya temuan terkait gizi yang tidak layak. Ketua Komisi D, Teguh Bandang Waluyo, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi bahwa dapur-dapur tersebut telah melakukan perbaikan. “Kemarin saya terdapat di media informasinya beberapa dapur ada […]

expand_less