Breaking News
light_mode

Siswa MTs Tarbiyatul Banin Sukses Kembangkan Pupuk Hayati, Bantu Petani Tingkatkan Hasil Panen

  • account_circle Fatwa Fauzian
  • calendar_month Jum, 28 Feb 2025
  • visibility 38

PATI – Kelas riset di MTs Tarbiyatul Banin Desa Pekalongan Winong berhasil mengembangkan pupuk hayati yang telah diuji coba dan memberikan hasil positif bagi petani setempat.

Penelitian yang berlangsung selama dua tahun ini melibatkan siswa dalam pembuatan pupuk hayati dari mikroorganisme lokal.

“Penelitian ini upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan, generasi muda siswa-siswi MTs Tarbiyatul Banin menunjukkan kepedulian mereka terhadap ketahanan pangan dengan melakukan penelitian mengenai efektivitas pupuk hayati di Desa Pekalongan ini,” ungkap Kiswanti, guru pembimbing kelas riset.

Penelitian difokuskan pada pembuatan pupuk kompos dengan tiga varian: Kompos Plus Kalium, Kompos Plus Fosfat, dan Kompos Plus Nitrogen. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia dan meningkatkan hasil panen.

“Dengan ini bisa mengurangi biaya ketergantungan pupuk kimia, menjadikan produktif karena panen lebih cepat, dan yang tidak kalah penting sebagai upaya bertani berkelanjutan. Setelah bertahun-tahun tanah dihajar dengan pupuk kimia tentunya dengan pupuk hayati ini dapat memperbarui struktur tanah,” jelas Nailin Asfiah, guru mata pelajaran IPA.

Respon positif datang dari petani. Agus Halim, Ketua kelompok tani Wangan Golek, menilai keterlibatan generasi muda dalam riset pertanian sangat penting.

“Ini langkah maju yang patut diapresiasi. Penelitian seperti ini bisa membuka wawasan petani tentang manfaat pupuk hayati,” ujarnya.

Beberapa petani, seperti Ahmad Daim, telah merasakan manfaat pupuk hayati.

“Setelah beralih, hama seperti walang sangit mulai berkurang. Hasil panen pun lebih bagus,” ungkap yang telah menggunakan pupuk hayati dan kompos selama empat tahun.

Ia bahkan memproduksi pupuk sendiri dari kotoran kambing, tepung, dan ramuan alami. Untuk pestisida, ia menggunakan lengkuas, kunyit, lidah buaya, dan bawang putih. Pupuk kompos diaplikasikan sekitar 15 hari sebelum tanam, sementara pestisida nabati disemprotkan berkala.

Kepala MTs Tarbiyatul Banin, KH. Yusuf Hasyim, berharap penelitian ini menjadi langkah awal dalam memperkenalkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan menginspirasi generasi muda lainnya dalam membangun ketahanan pangan nasional. Lima hingga enam petani di sekitar sekolah sudah menggunakan pupuk hayati hasil penelitian ini.

Editor : Fatwa

  • Penulis: Fatwa Fauzian

Rekomendasi Untuk Anda

  • DPRD Pati Mukit : Desa Wisata Gerakkan UMKM

    DPRD Pati Mukit : Desa Wisata Gerakkan UMKM

    • calendar_month Ming, 27 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 44
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPRD Pati, Mukit, menekankan pentingnya dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Pati dan masyarakat sekitar dalam pengembangan desa wisata. Menurutnya, potensi wisata di desa tidak akan mudah berkembang tanpa dukungan yang kuat. Mukit menjelaskan bahwa destinasi desa wisata yang berkembang akan mendorong pertumbuhan UMKM di wilayah tersebut. Munculnya UMKM dari berbagai sektor, menurut […]

  • Pengabdian Masyarakat, Ansor Jati Gelar Pengobatan Gratis

    Pengabdian Masyarakat, Ansor Jati Gelar Pengobatan Gratis

    • calendar_month Jum, 11 Mei 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 30
    • 0Komentar

    KUDUS – Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Kecamatan Jati menggelar pengobatan gratis dan donor darah di Gedung Muslimat Desa Loram Weta, Jati. Sebanyak 320 warga antusias untuk mendatangi lokasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelantikan dan Rapat Kerja PAC GP Ansor Jati periode 2018-2020. Minggu (10/5/2018) sekitar pukul 19.00 dilangsungkan prosesi […]

  • Bupati Haryanto ; Perpustakaan Masih Terpinggirkan

    Bupati Haryanto ; Perpustakaan Masih Terpinggirkan

    • calendar_month Sen, 18 Mar 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Perpustakaan sejatinya memiliki peranan penting. Sayangnya hingga sekarang, perpustakaan masih banyak dikesampingkan. Tak banyak yang meliriknya. Bahkan dalam tata pembangunan, para pejabat sering melupakan. ”Seringkali para pejabat ini mengesampingkan perpustakaan. Lebih banyak memerhatikan pembangunan infrastrukturnya fisik,” kata Bupati Pati Haryanto saat membuka kegiatan Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Gemar Membaca di provinsi dan Kabupaten Tahun 2019, […]

  • Wagub Jateng Apresiasi RPA Tabarruk: Model Bisnis Ramah Lingkungan dan Halal yang Inspiratif

    Wagub Jateng Apresiasi RPA Tabarruk: Model Bisnis Ramah Lingkungan dan Halal yang Inspiratif

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 35
    • 0Komentar

    KUDUS – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mengungkapkan kekagumannya terhadap Rumah Potong Ayam (RPA) Tabarruk, Kudus, bukan hanya karena produktivitasnya yang tinggi, tetapi terutama karena komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan penerapan prinsip halal yang terintegrasi. Dalam kunjungannya Rabu (16/7/2025), Gus Yasin secara khusus memuji sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah […]

  • Penasaran Kelola Wisata

    Penasaran Kelola Wisata

    • calendar_month Sel, 19 Feb 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 29
    • 0Komentar

    Tsania Rahma Dini HOBI gadis yang satu ini travelling. Tsania Rahma Dini mengaku, pernah berkeliling dan mengunjungi sejumlah tempat wisata. Baik yang dikelola pemerintah dan swasta. Bahkan, tempat wisata yang masih alami dan belum tersentuh pengelolaan siapapun. Dia menerangkan, wilayah yang pernah dikunjunginya tidak hanya di Pulau Jawa. Sejumlah tempat wisata di luar pulau Jawa, […]

  • Daftar Oleh-Oleh Khas Pati yang Cocok untuk Keluarga

    Daftar Oleh-Oleh Khas Pati yang Cocok untuk Keluarga

    • calendar_month Ming, 16 Apr 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 47
    • 0Komentar

      Pohon kelapa kopyor produk unggulan kota Pati  Belum ke Kota Pati jika kamu belum membawa oleh-oleh khasnya. Kota Pati yang berada di jalur Pantura Jawa Tengah bagian timur memiliki sejumlah oleh-oleh khas. Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang antara lain berupa makanan ringan, buah-buahan dan juga kerajinan.  Berikut redaksi Lingkar Muria merangkum daftar oleh-oleh khas […]

expand_less