Breaking News
light_mode

Siswa MTs Tarbiyatul Banin Sukses Kembangkan Pupuk Hayati, Bantu Petani Tingkatkan Hasil Panen

  • account_circle Fatwa Fauzian
  • calendar_month Jum, 28 Feb 2025
  • visibility 47

PATI – Kelas riset di MTs Tarbiyatul Banin Desa Pekalongan Winong berhasil mengembangkan pupuk hayati yang telah diuji coba dan memberikan hasil positif bagi petani setempat.

Penelitian yang berlangsung selama dua tahun ini melibatkan siswa dalam pembuatan pupuk hayati dari mikroorganisme lokal.

“Penelitian ini upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan, generasi muda siswa-siswi MTs Tarbiyatul Banin menunjukkan kepedulian mereka terhadap ketahanan pangan dengan melakukan penelitian mengenai efektivitas pupuk hayati di Desa Pekalongan ini,” ungkap Kiswanti, guru pembimbing kelas riset.

Penelitian difokuskan pada pembuatan pupuk kompos dengan tiga varian: Kompos Plus Kalium, Kompos Plus Fosfat, dan Kompos Plus Nitrogen. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia dan meningkatkan hasil panen.

“Dengan ini bisa mengurangi biaya ketergantungan pupuk kimia, menjadikan produktif karena panen lebih cepat, dan yang tidak kalah penting sebagai upaya bertani berkelanjutan. Setelah bertahun-tahun tanah dihajar dengan pupuk kimia tentunya dengan pupuk hayati ini dapat memperbarui struktur tanah,” jelas Nailin Asfiah, guru mata pelajaran IPA.

Respon positif datang dari petani. Agus Halim, Ketua kelompok tani Wangan Golek, menilai keterlibatan generasi muda dalam riset pertanian sangat penting.

“Ini langkah maju yang patut diapresiasi. Penelitian seperti ini bisa membuka wawasan petani tentang manfaat pupuk hayati,” ujarnya.

Beberapa petani, seperti Ahmad Daim, telah merasakan manfaat pupuk hayati.

“Setelah beralih, hama seperti walang sangit mulai berkurang. Hasil panen pun lebih bagus,” ungkap yang telah menggunakan pupuk hayati dan kompos selama empat tahun.

Ia bahkan memproduksi pupuk sendiri dari kotoran kambing, tepung, dan ramuan alami. Untuk pestisida, ia menggunakan lengkuas, kunyit, lidah buaya, dan bawang putih. Pupuk kompos diaplikasikan sekitar 15 hari sebelum tanam, sementara pestisida nabati disemprotkan berkala.

Kepala MTs Tarbiyatul Banin, KH. Yusuf Hasyim, berharap penelitian ini menjadi langkah awal dalam memperkenalkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan menginspirasi generasi muda lainnya dalam membangun ketahanan pangan nasional. Lima hingga enam petani di sekitar sekolah sudah menggunakan pupuk hayati hasil penelitian ini.

Editor : Fatwa

  • Penulis: Fatwa Fauzian

Rekomendasi Untuk Anda

  • Meresahkan Masyarakat, Wakapolres Jepara Sosialisasi Stop Pungli

    Meresahkan Masyarakat, Wakapolres Jepara Sosialisasi Stop Pungli

    • calendar_month Kam, 30 Mei 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 25
    • 0Komentar

    JEPARA – Wakapolres Jepara, Kompol Indra Jaya Syafputra, menegaskan larangan pungutan liar (pungli) kepada penduduk sebagai tindakan yang merugikan mereka. Pernyataan ini disampaikan dalam acara sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar oleh Satgas Saber Pungli UPP Kabupaten Jepara di Balai Desa Bandengan, Kecamatan Jepara Kota, pada Kamis (30/5/2024). Kompol Indra menjelaskan bahwa praktik pungutan liar […]

  • Warga Geruduk Kantor DPRD Pati Dukung Pelaksaan Hak Angket, Tuntut Pemakzulan Jokowi

    Warga Geruduk Kantor DPRD Pati Dukung Pelaksaan Hak Angket, Tuntut Pemakzulan Jokowi

    • calendar_month Jum, 1 Mar 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 29
    • 0Komentar

    PATI – Aliansi Rakyat Menggugat menggeruduk Kantor DPRD Kabupaten Pati, Jumat (1/3/2024). Mereka melakukan unjuk rasa dalam rangka mendukung pelaksanaan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.Mereka menuding terdapat kecurangan dalam Pemilu 2024. Selain itu peserta aksi juga meminta Presiden Jokowi untuk dimakzulkan. Dalam dokumen tuntutan, ada pula permintaan agar aparat penegak hukum beserta instansi terkait […]

  • Kapolda Jateng Copot Kasatreskrim Polres Boyolali Diduga Langgar Etika Polri

    Kapolda Jateng Copot Kasatreskrim Polres Boyolali Diduga Langgar Etika Polri

    • calendar_month Rab, 19 Jan 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 33
    • 0Komentar

      konferensi pers Kapolda Jawa Tengah atas kasus dugaan pelanggaran oleh Kasatreskrim Polres Boyolali SEMARANG – Kapolda Jawa Tengah Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K.,  langsung mencopot Kasatreskrim Polres Boyolali. Hal ini diduga karena dugaan pelanggaran etika yang dilakukan kepada pelapor berinisial R. “Sebelumnya Saya Kapolda Jateng menyampaikan permohonan maaf  yang sebesar-besarnya kepada warga […]

  • DPRD Pati Usulkan Peningkatan Fasilitas Publik untuk Menarik Masyarakat

    DPRD Pati Usulkan Peningkatan Fasilitas Publik untuk Menarik Masyarakat

    • calendar_month Kam, 17 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 43
    • 0Komentar

    PATI – Danu Ikhsan Hariscandra, anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi PDIP, mengusulkan penambahan dan peningkatan fasilitas publik di wilayah Pati. Menurutnya, hal ini penting untuk menarik minat masyarakat dan meningkatkan aktivitas di ruang publik. “Sekarang ini kan orang-orang pada ‘FOMO’ (Fear of Missing Out), seperti lomba lari. Nanti seperti di stadion Joyokusumo yang dalam […]

  • Senjata Makan Tuan, Jebakan Listrik Tikus di Margorejo Pati Dipreteli

    Senjata Makan Tuan, Jebakan Listrik Tikus di Margorejo Pati Dipreteli

    • calendar_month Sab, 19 Jan 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Kabel listrik yang digunakan untuk membuat setrum jebakan tikus diputus PATI – Jebakan tikus dengan aliran listrik yang terpasang di sawah, kerap memakan korban. Atas dasar itulah jebakan listrik yang ada di Desa Jambean Kidul Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati dipreteli, Jumat (18/1/2019). Kapolsek Margorejo AKP Endah Setianingsih menyebut, dalam waktu satu bulan dia mencatat sudah […]

  • Kritik Tuding Menuding Sesat Beragama Kita

    Kritik Tuding Menuding Sesat Beragama Kita

    • calendar_month Sel, 21 Mei 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Lampu temaram menyinari Gedung FKIP Universitas Muria Kudus, Sabtu (18/5/2019) malam. Hari itu sedang berlangsung pementasan teater oleh kelompok Tetater Gerak 11. Lakon yang dibawakan adalah Masjid Tanpa Sujud, karya Habib Anis Sholeh Ba’asyin. Budayawan dari Bumi Mina Tani. Masjid Tanpa Sujud merupakan refleksi diri, melihat kekacauan antar kelompok. Dimana masing-masing kelompok menganggap dirinya paling […]

expand_less