Breaking News
light_mode

Siswa MTs Tarbiyatul Banin Sukses Kembangkan Pupuk Hayati, Bantu Petani Tingkatkan Hasil Panen

  • account_circle Fatwa Fauzian
  • calendar_month Jum, 28 Feb 2025
  • visibility 78

PATI – Kelas riset di MTs Tarbiyatul Banin Desa Pekalongan Winong berhasil mengembangkan pupuk hayati yang telah diuji coba dan memberikan hasil positif bagi petani setempat.

Penelitian yang berlangsung selama dua tahun ini melibatkan siswa dalam pembuatan pupuk hayati dari mikroorganisme lokal.

“Penelitian ini upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan, generasi muda siswa-siswi MTs Tarbiyatul Banin menunjukkan kepedulian mereka terhadap ketahanan pangan dengan melakukan penelitian mengenai efektivitas pupuk hayati di Desa Pekalongan ini,” ungkap Kiswanti, guru pembimbing kelas riset.

Penelitian difokuskan pada pembuatan pupuk kompos dengan tiga varian: Kompos Plus Kalium, Kompos Plus Fosfat, dan Kompos Plus Nitrogen. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia dan meningkatkan hasil panen.

“Dengan ini bisa mengurangi biaya ketergantungan pupuk kimia, menjadikan produktif karena panen lebih cepat, dan yang tidak kalah penting sebagai upaya bertani berkelanjutan. Setelah bertahun-tahun tanah dihajar dengan pupuk kimia tentunya dengan pupuk hayati ini dapat memperbarui struktur tanah,” jelas Nailin Asfiah, guru mata pelajaran IPA.

Respon positif datang dari petani. Agus Halim, Ketua kelompok tani Wangan Golek, menilai keterlibatan generasi muda dalam riset pertanian sangat penting.

“Ini langkah maju yang patut diapresiasi. Penelitian seperti ini bisa membuka wawasan petani tentang manfaat pupuk hayati,” ujarnya.

Beberapa petani, seperti Ahmad Daim, telah merasakan manfaat pupuk hayati.

“Setelah beralih, hama seperti walang sangit mulai berkurang. Hasil panen pun lebih bagus,” ungkap yang telah menggunakan pupuk hayati dan kompos selama empat tahun.

Ia bahkan memproduksi pupuk sendiri dari kotoran kambing, tepung, dan ramuan alami. Untuk pestisida, ia menggunakan lengkuas, kunyit, lidah buaya, dan bawang putih. Pupuk kompos diaplikasikan sekitar 15 hari sebelum tanam, sementara pestisida nabati disemprotkan berkala.

Kepala MTs Tarbiyatul Banin, KH. Yusuf Hasyim, berharap penelitian ini menjadi langkah awal dalam memperkenalkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan menginspirasi generasi muda lainnya dalam membangun ketahanan pangan nasional. Lima hingga enam petani di sekitar sekolah sudah menggunakan pupuk hayati hasil penelitian ini.

Editor : Fatwa

  • Penulis: Fatwa Fauzian

Rekomendasi Untuk Anda

  • Persipa Pati U-17 Melaju ke Babak 16 Besar Piala Soeratin Jawa Tengah

    Persipa Pati U-17 Melaju ke Babak 16 Besar Piala Soeratin Jawa Tengah

    • calendar_month Jum, 8 Nov 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 47
    • 0Komentar

    OLAHRAGA – Persipa Pati U-17 berhasil meraih tiket ke babak 16 besar Piala Soeratin Jawa Tengah setelah mengalahkan PSD Demak dengan skor tipis 1-0 dalam pertandingan yang berlangsung dramatis di Stadion Hoegeng Kabupaten Pekalongan, Kamis (7/11/2024). Gol tunggal Persipa Junior dicetak oleh Lulus Dewa Pamungkas melalui tendangan penalti pada menit ke-56. Kemenangan ini diraih dengan […]

  • DPRD Pati Ajak Masyarakat Perangi Berita Hoax di Momen Pilkada, Harus Cerdas Konsumsi Berita

    DPRD Pati Ajak Masyarakat Perangi Berita Hoax di Momen Pilkada, Harus Cerdas Konsumsi Berita

    • calendar_month Kam, 24 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 57
    • 0Komentar

    PATI – Menjelang Pilkada 2024, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Didin Syafruddin, mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih berita yang berkaitan dengan dunia perpolitikan. Didin mengingatkan bahwa menjelang Pilkada, informasi politik rentan terhadap penyebaran berita bohong atau hoax. “Berita-berita provokatif yang menyudutkan salah satu pihak akan lebih intens terjadi,” ujarnya. Ia […]

  • Rekaman CCTV Jadi Bukti, Polisi Diminta Gercep Ungkap Kasus Penyerangan di Desa Ketitangwetan

    Rekaman CCTV Jadi Bukti, Polisi Diminta Gercep Ungkap Kasus Penyerangan di Desa Ketitangwetan

    • calendar_month Rab, 10 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 66
    • 0Komentar

    PATI – Kasus penyerangan yang diduga dilakukan oleh sekelompok pemuda asal Desa Raci terhadap warga Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, memasuki babak baru. Merasa geram dengan lambannya penanganan, sejumlah orang tua korban mendatangi Mapolresta Pati, Rabu (10/9/2025), untuk mendesak agar kasus tersebut segera diungkap dan pelaku ditangkap. Rekaman CCTV Jadi Bukti Kunci Aksi penyerangan […]

  • Miris ! Diterjang Angin, Rumah Semi Permanen Hampir Rubuh

    Miris ! Diterjang Angin, Rumah Semi Permanen Hampir Rubuh

    • calendar_month Sab, 17 Feb 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Sebuah rumah semi permanen berbahan anyaman bambu hampir saja ambruk Sabtu (17/2/18). Rumah milik Sujadi warga Desa Semerak RT 04 RW 01 Kecamanatan Margoyoso Kabupaten Pati ini, hampir ambruk lantaran angin kencang yang berhembus sejak semalam dan disusul siang hari sekitar pukul 14.00. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam hal itu. (Pusdalops PB Pati/lil)

  • Momen Langka! The Dudas Minus One ‘Nongkrong’ di Rumah Komika Asli Pati, Coki Anwar

    Momen Langka! The Dudas Minus One ‘Nongkrong’ di Rumah Komika Asli Pati, Coki Anwar

    • calendar_month Ming, 10 Agu 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 54
    • 0Komentar

    PATI – Desa Bulumanis Lor, Margoyoso, Pati, mendadak ramai pada Minggu siang (10/8) dengan kunjungan tak terduga dari grup artis ternama, The Dudas Minus One. Sebelum melanjutkan perjalanan syuting dan eksplorasi kota-kota di Jawa Tengah, mereka menyempatkan diri mengunjungi kediaman komika Coki Anwar. Kedatangan Raffi Ahmad, Gading Marten, Ariel NOAH, Desta, dan kawan-kawan ini langsung […]

  • Mengenal Profil Geografis Kabupaten Jepara

    Mengenal Profil Geografis Kabupaten Jepara

    • calendar_month Kam, 3 Feb 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 85
    • 0Komentar

      @cungkringg_art Jepara adalah kota pesisir. Kota kecil dengan sejuta pesona dan keunikan potensi daerahnya. Dikutip dari situs jepara.go.id, secara geografis Kabupaten Jepara terletak di bagian Utara propinsi Jawa Tengah, dengan koordinat 110o9’48,02” – 110o58’37,40” BT dan 5o43’20,67” – 6o47’25,83” LS, dengan batas batas wilayah antara lain, sebelah barat dan utara berupa laut Jawa, sebelah […]

expand_less