Selalu Rindu pada Rejenu
- account_circle Redaksi
- calendar_month Rab, 30 Okt 2019
- visibility 3
![]() |
Air lima rasa |
yang berkicau. Pepohanan hijau. Dan hawa sejuknya di pagi hari. Tempat yang
tepat untuk menyepi. Dari riuh rutinitas dunia modern kini. Kira-kira begitu.
bersama beberapa teman, menembus gelap jalanan Desa Japan Kecamatan Dawe, Kudus.
Jalanan menanjak. Tikungan dan turunan kami lalui. Gelap sekali. Karena memang
begitulah jalanan di desa. Apalagi yang melewati kebun-kebun.
![]() |
Gapura makam |
Rejenu. Sekitar pukul 11.00. Kebetulan malam Jumat. Rejenu lumayan ramai. Banyak
yang berziarah. Di Rejenu ada makam seorang wali. Namanya Syeh Sadzali. Seperti
orang-orang yang datang, kami juga berziarah. Membaca tahlil seperti yang
diajarkan guru saat masih di madrasah.
untuk menyegarkan badan dan pikiran. Di tengah hutan. Tanpa sinyal internet. Lumayan
banyak yang diobrolkan. Tidak banyak isinya. Karena memang banyak guyonnya. Beberapa
menginap. Dua teman memilih turun. Tidur di rumah.
sekali. Sangat pagi dari biasanya. Sayang jika berada di tengah hutan bangunnya
kesiangan. Pagi di hutan selalu menyenangkan. Saya dan teman-teman pun tak mau
melewatkan kesempatan.
sering menyepi di tempat ini, jalan-jalan pagi dimulai. Selain jalan-jalan,
teman saya yang bertindak sebagai ketua rombongan memang menjanjikan akan
mengajak kami ke tempat-tempat bagus di Rejenu.
![]() |
Suasana hutan |
hingga melihat satwa Lutung. Selain terkenal dengan air tiga rasanya, di kawasan
Rejenu juga ada sumber mata air lima rasa. Butuh waktu sekitar 10 menit untuk
sampai di air lima rasa. Jalannya terjal. Satu arah menuju Puncak Argopiloso
yang merupakan salah satu puncak Pegunungan Muria.
saya. Di tengah jalan kami mendapati suara keras. Sulit mendiskripsikannya. Saat
pertama mendengar suara itu seperti katak di sawah saat musim tanam padi tiba. Tapi
suara ini lebih nyaring.
Di sebuah pohon besar. Lutung menggerombol. Ada lima ekor yang saya lihat. Mereka
mungkin sedang bermain. Meloncat dari satu ranting pohon ke ranting lainnya. Santai
sekali. Melompat tanpa takut terjatuh. (alb)
- Penulis: Redaksi