PATI – Seorang petani bernama M. Abdul Kholiq (51), warga Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, ditemukan meninggal dunia di sawahnya sendiri akibat tersengat aliran listrik pada Jumat pagi (03/10/2025). Korban diduga terkena jebakan listrik yang dipasang untuk mengendalikan hama tikus.
Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh Sentono (68) dan Sutopo (40), yang hendak pergi ke sawah sekitar pukul 06.20 WIB. Mereka menemukan korban tergeletak tak berdaya di atas kawat yang dialiri listrik.
“Kami sangat terkejut melihat korban sudah tergeletak di tengah sawah,” ujar Sentono, salah seorang saksi mata.
Warga kemudian membawa korban ke RS Budi Agung Juwana, namun nyawanya tidak tertolong. Dokter menyatakan korban telah meninggal dunia sekitar pukul 06.40 WIB.
Kapolresta Pati melalui Kapolsek Juwana, AKP Mudofar, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban ditemukan di sawahnya sendiri di Desa Gadingrejo.
“Benar, pada hari Jumat tanggal 03 Oktober 2025 sekitar pukul 06.00 WIB seorang warga meninggal dunia akibat tersengat arus listrik di sawah miliknya sendiri di Desa Gadingrejo RT 03 RW 02, Kecamatan Juwana,” jelasnya.
Berdasarkan pemeriksaan medis, korban mengalami luka bakar di tangan kiri sepanjang 9 cm. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban.
“Hasil pemeriksaan medis menunjukkan korban mengalami luka bakar di tangan kiri sepanjang 9 cm, tanpa ada tanda-tanda kekerasan lain. Jadi kematian murni akibat sengatan listrik,” terangnya.
Polisi telah mengamankan barang bukti berupa kabel dan kawat yang dialiri listrik untuk penyelidikan lebih lanjut. Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan jenazah telah diserahkan untuk dimakamkan.
AKP Mudofar mengimbau warga untuk tidak menggunakan aliran listrik sebagai jebakan hama karena sangat berbahaya.
“Kami mengingatkan kembali kepada warga, penggunaan arus listrik di area pertanian sangat berbahaya. Tidak hanya berisiko pada diri sendiri, tetapi juga bisa membahayakan orang lain,” tegasnya.
Polsek Juwana akan meningkatkan sosialisasi bersama perangkat desa dan Bhabinkamtibmas untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Kami akan terus memberikan penyuluhan kepada warga agar tidak mengulangi cara berbahaya ini. Keselamatan jiwa jauh lebih penting daripada kerugian akibat serangan hama,” pungkasnya.
Editor: Arif