Breaking News
light_mode

Peluncuran Buku “Bukan Kartini”: Refleksi Kegelisahan Perempuan Masa Kini

  • account_circle Fatwa Fauzian
  • calendar_month Sen, 26 Mei 2025
  • visibility 27

JEPARA – Suasana hangat dan penuh antusias mewarnai peluncuran buku “Bukan Kartini”, kumpulan esai karya Septiana Wibowo, di Gedung Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Jepara, Sabtu (25/5/2025).

Acara yang dihelat Komunitas Eks Prajabatan 2024 ini dihadiri para guru muda generasi Z, pegiat literasi, akademisi, dan tokoh sastra.

Buku terbitan Ini Ibu Budi Publishing ini menyoroti isu perempuan, pendidikan, dan dinamika sosial dari perspektif personal dan kritis.

Dalam diskusi panel, sastrawan dan penerbit Asa Jatmiko menyebut “Bukan Kartini” sebagai refleksi jujur atas kegelisahan penulis terhadap fenomena zaman, mulai dari konsumerisme hingga minimnya ruang belajar bagi perempuan.

“Sebagai penerbit, saya langsung tertarik menerbitkan naskah ini setelah membaca draf pertamanya,” ujarnya.

Hendira Ayudia, peneliti dan aktivis literasi yang menulis pengantar buku, menyebut karya Septiana sebagai cermin perjalanan perempuan hari ini.

“Melalui narasi pribadi dan catatan sosialnya, penulis mengajak kita memahami bagaimana perempuan dapat tumbuh dengan sikap kritis, ideal, dan berintegritas,” ungkapnya.

Septiana sendiri menjelaskan bahwa judul “Bukan Kartini” bukan penolakan terhadap R.A. Kartini, melainkan representasi pemikiran perempuan masa kini dalam konteks sosial dan teknologi yang berbeda.

“Saya menulis tentang perempuan ideal menurut saya, perempuan yang bijak menyikapi teknologi, pendidikan, dan hubungan sosial,” katanya.

Ramantyan Sarjono, seniman dan pendiri Yayasan Jungpara, mengapresiasi karya baru dari penulis muda Jepara.

“Senang rasanya Jepara semakin kaya dengan karya literasi. Harapannya akan semakin banyak guru-guru muda yang ikut menulis dan menyuarakan keresahannya,” ujarnya.

Upik Setyawan, pengawas sekolah dan tokoh pendidikan, menutup acara dengan mengajak para guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

“Literasi adalah fondasi pendidikan masa depan. Guru harus jadi pelopor pembelajaran berbasis teknologi dan informasi,” pesannya.

Acara dimeriahkan oleh pertunjukan seni “Dialog Literasi: Generasi Literat”, menampilkan grup musik akustik dari SMP Negeri 6 Jepara, pertunjukan kentrung, dan musikalisasi puisi.

Editor: arif

  • Penulis: Fatwa Fauzian

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kades Tlogomojo-Batangan Bantah Tuduhan Penyelewengan Pembangunan Embung

    Kades Tlogomojo-Batangan Bantah Tuduhan Penyelewengan Pembangunan Embung

    • calendar_month Kam, 14 Des 2017
    • account_circle Redaksi
    • visibility 25
    • 0Komentar

    Kepala Desa Tlogomojo menunjukkan data-data tentang pembangunan embung desa  Lingkar Muria, PATI – Kepala Desa Tologomojo Sunoto membantah tuduhan atas dugaan penyelewengan pembangunan embung desa, yang telah dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Pati. Soal tanah kerukan yang diduga dijual, Sunoto mengaku hasil penjualan itu untuk operasional pembangunan embung. ”Tanah hasil kerukan memang dijual. Akan tetapi hasil […]

  • Anggota DPRD Pati Suharmanto Dorong Pemkab Bekali Santri Skill Wirausaha 

    Anggota DPRD Pati Suharmanto Dorong Pemkab Bekali Santri Skill Wirausaha 

    • calendar_month Sel, 29 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 39
    • 0Komentar

    PATI – Suharmanto, anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi Demokrat, menyerukan perlunya pelatihan kewirausahaan bagi para santri di wilayah tersebut. “Pesantren saat ini perlu adanya program dalam kewirausahaan,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Pati Fraksi Demokrat. Sebagai daerah dengan populasi Muslim yang besar, keberadaan pesantren di Pati memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai budaya dan keagamaan. […]

  • Single Gusti Allah Mboten Sare, Persembahan untuk Bangsa Indonesia

    Single Gusti Allah Mboten Sare, Persembahan untuk Bangsa Indonesia

    • calendar_month Sel, 22 Okt 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Video klip Gusti Allah Mboten Sare  Gusti Allah mboten sare.. Kito sedoyo ingkang supe.. Teng donya mung mampir ngombe.. kados ngimpi sak kedepan wae.. Lirik itu menjadi penggalan dari lagu terbaru Sampak GusUran yang diberi judul “Gusti Allah Mboten Sare”. Selain dimainkan secara live, peluncuran single itupun dilakukan dengan memutarkan video klip yang telah diunggah […]

  • DPRD Pati Cari Solusi Atasi Masalah Sampah di Sungai dan Tepi Jalan

    DPRD Pati Cari Solusi Atasi Masalah Sampah di Sungai dan Tepi Jalan

    • calendar_month Sel, 30 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 26
    • 0Komentar

    PATI – DPRD Pati memberikan perhatian serius terhadap masalah sampah yang masih banyak ditemukan di sungai dan tepi jalan. Ketua DPRD Pati, Ali Badruddin, menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. “Kami melihat bahwa permasalahan sampah ini terjadi di seluruh kecamatan. Masyarakat masih sering membuang sampah sembarangan, baik di tepi jalan […]

  • Persipa Pati Kembali Terpuruk, Takluk 2-0 dari Persekat Tegal

    Persipa Pati Kembali Terpuruk, Takluk 2-0 dari Persekat Tegal

    • calendar_month Jum, 20 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 21
    • 0Komentar

    OLAHRAGA- Persipa Pati kembali menelan kekalahan di lanjutan Liga 2 2024/2025. Kali ini, Laskar Saridin harus mengakui keunggulan tuan rumah Persekat Tegal dengan skor 2-0 di Stadion Trisanja, Tegal, Rabu (20/9/2024) sore. Kekalahan ini menjadi catatan buruk bagi Persipa Pati di awal musim yang belum pernah sekalipun meraih kemenangan. Dua gol Persekat Tegal tercipta di […]

  • Menuju OST di Brazil, Agung Minta Restu Bupati

    Menuju OST di Brazil, Agung Minta Restu Bupati

    • calendar_month Rab, 10 Okt 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Salah satu pelajar terbaik di Kabupaten Pati, bakal memberi kebanggan. Sebab, pelajar dari SMA PGRI 2 Kayen tersebut akan terbang ke Brazil untuk mengikuti lomba Olimpiade Sains Terapan (OST) dalam waktu dekat. Pelajar itu bernama Agung Wijaya Kusuma, siswa kelas XI SMA PGRI 2 Kayen.  Ditemani kepala sekolah dan guru pembimbingnya, Agung datang ke Pendopo Kabupaten […]

expand_less