Peduli Sampah, Karim Dipanggi Si Pemuda Sampah
- account_circle Redaksi
- calendar_month Jum, 6 Jul 2018
- visibility 2
- comment 0 komentar
Kesadaran Lingkungan Kabupaten Pati 2018, Penggagas Komunitas Resik Apik di
Desa Kajen.
gampang menyerah. Untuk mengabdikan diri mengelola sampah di desanya sendiri,
dia harus tabah menerima cibiran dari tetangga. Dia dijuluki si pemuda sampah
karena kegigihannya mengajak warga supaya ikut program resik apik.
dia banyak dicibir tetangganya. Pemuda 23 tahun itu sempat dipanggil si pemuda
sampah oleh sebagian besar tetangganya waktu itu. Namun Karim tetap tabah. Dia
pantang menyerah, demi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat Kajen menjaga
lingkungan sekitar.
boleh dibilang kumuh,” kata Karim. Hal tersebut lantaran, desa yang terkenal dengan puluhan
pondok pesantrennya ini sesak oleh bangunan beton beserta manusianya.
tempat ngalap berkah dari berbagai
daerah, yang menziarahi tokoh penyebar Islam Syeh Ahmad Mutamakkin. Kedatangan
banyaknya peziarah tentu memunculkan sampah. Seperti diketahui, manusia adalah
penghasil sampah.
membuat saya dan teman-teman waktu itu berfikir. Bagaiamana caranya berbuat.
Supaya masalah lingkungan ini bisa diatasi,” papar Karim.
komunitas, namanya resik apik. Komunitas itu digawangi pemuda-pemuda. ”Sekitar tahun 2016, komunitas ini
terbentuk,” imbuh pria yang tinggal di Desa Kajen RT 3 RW 2 ini. Saat itu
kegiatannya adalah pengangkutan sampah.
menyediakan jasa membuang sampah kepada warga. Pertama kali terjun, tantangan
banyak sekali. Tak sedikit yang mencibir memang. ”Namun kami semua tak patah
semangat. Kegiatan terus kami lakukan, hingga akhirnya masyarakat bisa
menerima. Kini hampir 90 persen masyarakat Kajen menyerahkan sampahnya untuk
dikelola di kami,” imbuh Karim.
kawan-kawannya juga berusaha membuat masyarakat bisa untung dengan sampah.
”Kami mencoba menghadirkan sampah menjadi berkah. Bukan lagi sebagai sebuah
masalah,” kata mahasiswa Pemberdayaan Masyarakat Islam IPMAFA Pati ini.
bank sampah. Warga kami ajak menabung sampah. Dengan begitu, mereka tak hanya
membuang sampah begitu saja. Namun sampahnya bisa dirupiahkan. ”Dengan begitu
masyarakat menjadi senang,” kata pemuda yang aktif di Karang Taruna
Sumohadiwijayan Desa Kajen ini.
rekan-rekannya menyiapkan program untuk pemberdayaan masyarakat lainnya. Karim
merencanakan akan mendorong warga Kajen untuk menanam.
bercocok tanam, dan pekarangan, namun kami akan mendorong untuk memakai hidroponik.
Ya biar masyarakat bisa menanam sayur-sayuran begitu. Kami akan fasilitasi
pupuk. Kebetulan bank sampah kami juga ada pengolahan sampah organik. Kami bisa
menghasilkan pupuk cair dan juga pupuk padat,” imbuh Karim.
tersebut lantas membuat Karim diganjar penghargaan. Karim pun menjadi pemuda
pelopor 2018 dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pati beberapa
waktu yang lalu. Dengan begitu, dirinya berhak maju di ajang yang digagas
Kementrian Pemuda dan Olahraga itu ke tingkat provinsi bulan depan. (Achmad Ulil Albab)
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar