Breaking News
light_mode

Ngobrolin Hutan Muria, Upaya Pelestarian dan Ancamannya

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 28 Jul 2019
  • visibility 30

Diskusi santai di Omah Aksi. Ngobrolin Hutan Muria
Di bawah sinar lampu yang temaram,
obrolan-obrolan kecil itu menguar ke udara. Mochamad Widjanarko mengambil
mikrofon. Tak keras-keras, dosen psikologi Universitas Muria Kudus itu
berbicara tentang pengalamannya meneliti kawasan Pegunungan Muria sejak 2004
silam.

Puluhan anak muda asyik menyimak
kisah Widjanarko, sambil mengunyah singkong yang di rebus dengan gula merah di
pabriknya langsung. Banyak persoalan yang dihadapi dalam upaya pelestarian
Hutan Muria. Ada perambahan hutan lindung, penjualan pasir-batu, berkurangnya
sumber air, hingga perburuan satwa. ”Menarik ditelisik. Untuk kemudian
dirumuskan apa usaha yang mesti dilakukan dalam rangka pelestarian ini,” kata
Widjanrako dalam acara bedah buku dan diskusi “Menengok Kehidupan Pemelihara
Hutan Muria”, Sabtu (27/7/2019) di Omah Aksi. Jalan Ekapraya Gang III, Rendeng,
Kudus.

Kegiatan itu adalah buah kerjasama
antara Muria Research Center (MRC) Indonesia, Omah Aksi dan Paradigma
Institute. Para peserta diskusi tidak hanya warga Kudus. Beberapa aktivis dan
pemerhati lingkungan Pegunungan Muria di Pati dan Jepara ikut melingkar memperkaya
diskusi tersebut.

Nur Hamid, perwakilan dari
perhutani yang datang di acara tersebut menyebutkan, teramat banyak tantangan
kelestarian hutan di Pegunungan Muria. Nur Hamid mengungkapkan ada istilah
jagungisasi. Dan yang sedang ngetren adalah kopinisasi.

”Jagungisasi dan kopinisasi ini
menjadi persoalan. Apalagi untuk kopi. Dimana komoditas ini sedang
sexy-sexynya. Kami di perhutani hanya bisa mengerem laju perluasan perkebunan
kopi di hutan. Jangan sampai komoditas kopi ini merambah dan mendesak hutan
lindung agar berganti menjadi perkebunan kopi,” terang Nur Hamid.

Melihat dinamika yang terjadi pada
kelestarian kawasan hutan Pegunungan Muria, Rosidi, pemerhati sosial budaya di
Kabupaten Kudus menghendaki adanya pembangunan persepsi kepada masyarakat yang
berada di ring satu kawasan hutan.

Persepsi yang dibangun itu adalah
memunculkan kesadaran bersama dalam memelihara hutan. Jika perlu harus
memunculkan tokoh lokal di kawasan hutan tersebut. ”Ada istilah perspektif
pemuliaan hutan. Kita tahu ada kawasan lestari yang berbau mitologi. Di Kudus
ada hutan Masin. Yang masyhur dengan cerita siapa saja yang mengambil, bahkan
hanya ranting pohon jati di sana bisa kena bala.
Hal yang semacam ini mungkin bisa di bangun di tempat lain juga. Sebab orang
kita itu jika sudah merembet ke danyang sudah pasti akan menghormati,” terangnya.

Selain itu, lanjut Rosidi, perlu sekiranya membangun komunitas-komunitas pelestari lingungan yang berbasis desa. “Misalnya di desa yang berada di kawasan hutan itu kita manfaatkan karang taruna, atau ormas Islamnya. Misalnya Nahdlatul Ulama (NU). Melalui ormas semacam itu kita tumbuhkan perspektif pemuliaan hutan,” imbuh jurnalis di Suara Nahdliyin ini.

Diskusi ringan itu sejatinya
menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai disiplin ilmu yang lain. Misalnya
dari sisi kesejarahan dan geologi. Edy Supratno, sejarawan Kudus yang diundang
hadir mendadak ada acara keluar kota. Agus Hendratno, geolog dari Universitas
Gajah Mada juga tak bisa hadir karena alasan yang lain. Namun hal itu tak
menyurutkan antusias peserta. Bahkan, usai ditutup pukul 22.00, diskusi kecil
masih berlanjut hingga tengah malam.

Untuk diketahui, buku yang dibedah
tersebut merupakan buah pemikiran Widjanarko, dari hasil menyelesaikan studi
doktoralnya. Buku tersebut bergenre psikologi lingkungan. Dimana buku tersebut
mengulas mengenai perilaku ekologi warga di kawasan hutan Pegunungan Muria.
(alb)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Komitmen Ansor Pati Siap Terjunkan Banser untuk Tutup Prostitusi

    Komitmen Ansor Pati Siap Terjunkan Banser untuk Tutup Prostitusi

    • calendar_month Sel, 5 Okt 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 32
    • 0Komentar

      Ketua GP Ansor Pati usai beraudiensi dengan Pemkab Pati. Ansor serius ingin membantu pemerintah menegakkan Perda dan menutup kegiatan prostitusi. Langkah itu diiringi dengan penyiapan ribuan personel yang bakal sukarela membantu Forkompinda. PATI – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pati menyatakan siap jika pemerintah meminta bantuan mereka dalam menutup tempat prostitusi secara permanen. […]

  • Rapat di Rumah Bupati Pati Jadi Sorotan, Pansus Hak Angket DPRD Pertanyakan Kenaikan Target PBB-P2

    Rapat di Rumah Bupati Pati Jadi Sorotan, Pansus Hak Angket DPRD Pertanyakan Kenaikan Target PBB-P2

    • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 39
    • 0Komentar

    PATI – Kontroversi muncul di Kabupaten Pati terkait rapat yang membahas kenaikan target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Anggota Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Kabupaten Pati, Yeti Kristianti, menyoroti rapat yang diadakan di rumah pribadi Bupati Sudewo di Desa Slungkep. Yeti Kristianti, legislator dari Fraksi Gerindra, mengungkapkan kejanggalan prosedur rapat tersebut, […]

  • Dewan Pati Dorong Milenial untuk Bertani, Wujudkan Kemandirian Pangan

    Dewan Pati Dorong Milenial untuk Bertani, Wujudkan Kemandirian Pangan

    • calendar_month Kam, 19 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 46
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPRD Pati, Yeti Kristiyanti, mengajak kaum milenial untuk berani terjun ke dunia pertanian. Ajakan ini muncul sebagai upaya memotivasi generasi muda untuk tidak memandang sebelah mata profesi di bidang pertanian. “Banyak anak muda yang menganggap bertani kurang menjanjikan. Padahal, sejatinya keberlangsungan suatu bangsa ditopang oleh ketersediaan pangan yang memadai,” ujarnya. Yeti menekankan […]

  • Wajib Dibaca!!! Tips Punya Rumah Sendiri Tanpa Hutang ke Bank

    Wajib Dibaca!!! Tips Punya Rumah Sendiri Tanpa Hutang ke Bank

    • calendar_month Sen, 24 Jan 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 27
    • 0Komentar

      ilustrasi rumah sederhana Harga rumah yang berkisardi atas Rp 100 juta, membuat siapapun pasti akan geleng-geleng kepala. Terutama bagi pasangan muda yang ingin memiliki rumah sendiri. Dengan gaji upah minimum, hampir mustahil bisa menabung untuk membangun atau membeli rumah sendiri. Lalu bagaimana agar dengan penghasilan sekitar Rp 3 jutaan kita bisa membeli rumah sendiri […]

  • Pelajar Tersangka Kasus Pengeroyokan di Magelang Terancam Penjara 9 Tahun

    Pelajar Tersangka Kasus Pengeroyokan di Magelang Terancam Penjara 9 Tahun

    • calendar_month Rab, 15 Des 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Konferensi pers Polres Magelang atas kasus pengeroyokan. Polres Magelang menetapkan tiga orang tersangka kasus pengeroyokan yang terjadi di depan balai Desa Pasuruhan. Ketiganya masih berstatus pelajar, satu orang kategori dewasa sisanya kategori anak. Magelang – Tiga orang palajar SMK di Magelang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pengeroyokan yang terjadi di depan balai desa Pasuruhan Kecamatan […]

  • Andai Sundulan Rakhmatso Berbuah Gol

    Andai Sundulan Rakhmatso Berbuah Gol

    • calendar_month Ming, 2 Feb 2025
    • account_circle Arif Mohamad
    • visibility 35
    • 0Komentar

      KAB.BANDUNG – Persijap Jepara nyaris menang dengan sangat dramatis. Namun Laskar Kalinyamat harus puas dengan skor akhir 3-3 saat bertandang ke Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung (1/2) menghadapi PSKC Cimahi. Persijap lebih dulu tertinggal dengan skor 3-0, namun akhirnya dapat menyamakan kedudukan. Di babak pertama Persijap dapat memperkecil kedudukan menjadi 3-2, dan di […]

expand_less