Minim Pasokan, Perusahaan Garam di Rembang Sepi Produksi
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sel, 28 Nov 2017
- visibility 30
![]() |
| Seorang petani garam sedang mengolah di tambaknya baru-baru ini |
hujan yang cukup tinggi selama dua pekan, membuat petani garam mandek
berproduksi. Dampaknya, para pemilik pabrik pengolahan garam beryodium sepi produksi.
beryodium UD Apel Merah di Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori menyebutkan, sepinya pasokan garam terjadi sejak
sepekan ini. Dia mengakui, musim penghujan membuatnya kesulitan memenuhi
kebutuhan produksi.
garam tidak dapat produksi. Kini kami hanya mengandalkan kembali stok gudang
saat kemarau,” ungkapnya kepada Lingkar Muria, Kamis (24/11/17)
saat ini diprediksi dapat bertahan hingga bulan Maret 2018 mendatang. Dia
mengakui, untuk sementara masih relatif aman. Apalagi masih mengandalkan petani
garam yang menjual produksi.
memang ada yang mengambil stok dari luar daerah, seperti Madura ataupun
Sulawesi,” terangnya.
dengan aktifitas sejumlah petani garam di wilayah Kaliori menurutnya tetap
jalankan aktivitas. Karena lahan dibanjiri air hujan, biasanya mereka beralih
udang dan ikan bandeng.
dimiliki mereka tetap menghasilkan.
Karena saat mengandalkan harga garam saat ini belum berpihak kepada petani.
Karena harganya memang belum dapat naik signifikan.
memang masih sepi. Untuk harga sampai tanggal 24 Nopvember berkisar Rp 2.500
per kg. Hal ini ada kenaikan Rp 400, jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya
berkisar Rp 2.000 sampai Rp 2.100 per kg,” imbuhnya. (mil)
- Penulis: Redaksi

