![]() |
Banjir bandang di Desa Prawoto Kec. Sukolilo Pati, (27/11/2022) |
PATI – Banjir bandang hampir tidak pernah absen setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi. Wilayah yang kerap mendapat banjir “kiriman” ini antara lain di Kecamatan Sukolilo, Kayen, dan Tambakromo.
Meskipun hanya air lewat, karena banjir biasanya surut satu jam kemudian, fenomena ini seharusnya menjadi alarm bahaya bagi masyarakat yang terdampak. Juga bagi pemerintah yang memiliki kewajiban untuk melindungi warganya.
Pemetaan masalah penyebab banjir dan solusinya mesti dilakukan secara detail dan menyeluruh. Jangan sampai banjir yang datang ini dianggap biasa-biasa saja sehingga terjadi pembiaran yang pada akhirnya di masa depan berdampak lebih parah.
Data yang diperoleh dari BPBD Pati, banjir yang terjadi di wilayah tersebut memiliki penyebab yang komplek. Mulai dari kondisi alam Pegunungan Kendeng yang rusak karena banyak penambangan, hutan gundul menjadi ladang jagung menjadi salah beberapa biang keladi penyebab banjir.
Kondisi alam yang rusak itu membuat air hujan turun langsung ke wilayah bawah, sebab tidak ada tangkapan air yang baik karena minimnya pohon-pohon yang dapat mengikat air di dalam tanah.
Air hujan mengalir begitu saja, masuk ke sungai-sungai. Bila hujan dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama, sudah pasti sungai tidak kuasa menampung air dan otomatis meluber deras ke rumah-rumah warga dan juga jalan-jalan.
Kondisi sungai-sungai juga tidak baik. Hampir semua sungai-sungai mengalami sedimentasi juga penyempitan. Sehingga hal ini memperburuk dan memperbesar potensi banjir bandang. Sedimentasi sungai juga tidak lepas dari rusaknya alam di wilayah pegunungan. Karena hujan yang turun ikut serta menggerus tanah-tanah di pegunungan, hingga membuat banjir bandang selalu menyisakan lumpur-lumpur tebal yang menutupi jalan dan juga mengotori lantai rumah. []