Breaking News
light_mode

Gus Mus Sentil Soal Agama dan Kemanusiaan

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Jum, 28 Des 2018
  • visibility 27
Suasana ngaji budaya Suluk Maleman bersama Gus Mus


PATI
– Sentilan yang sederhana namun sangat mengena disampaikan KH Mustofa Bisri
saat ikut mengisi dalam Suluk Maleman yang digelar pada Sabtu (22/12/2018)
malam kemarin. Pria yang karib disapa Gus Mus situ menyebut seringkali manusia
kurang bersyukur atas anugerah yang diberikan. Hal itulah yang terkadang juga
membuat carut marut atau munculnya permasalahan.
Bagi
Gus Mus, syarat orang bersyukur ialah menyadari adanya anugerah. Namun
seringkali manusia tidak mensyukuri atau tidak merasa anugera lantaran telah
terlanjur biasa. Gus Mus pun mencontohkannya dengan cara mensikapi haji dan
salat.
“Coba
dilihat orang haji menggelar syukuran sampai dua kali sebelum berangkat dan
setelah pulang. Tapi saat salat tidak pernah menggelar syukuran. Apa karena
orang merasa mendapat nikmat anugerah ketika haji tapi tidak saat
salat,”ujarnya dengan gaya khas guyonannya.
Contoh
lain dikatakannya jarangnya orang yang bersyukur atas nikmat bernafas. Padahal
bagi orang yang memiliki penyakit pernafasan mampu bernafas dengan baik tentu
hal yang sangat berharga.
“Ada
hal lain yang jarang kita sadari dan syukuri. Bahwa kita dianugerahi Gusti
diciptakan menjadi manusia itu anugerah yang besar sekali. Manusia dibekali
nurani dan akal pikiran yang tidak dianugerahkan pada makhlukNya yang
lain,”terangnya.
Berbeda
dengan batu dan pasir, meski sama makhluknya tapi diciptakan tidak bisa
apa-apa. Kemudian tanaman meskipun bisa berfikir dan merasa namun tidak bisa
mengekspresikan. Begitu pula hewan meski bisa berfikir, merasa dan
mengekspresikan tapi tidak bisa sempurna.
“Kita
dimulyakan Tuhan melebihi makhluk lainnya tapi tidak pernah mensyukurinya.
Mensyukuri itu menjaga agar peparing anugerah tetap menjadi sesuatu yang tetap
membahagiakan. Menggunakannya sebagaimana kita diinginkan menggunakan peparing
itu. Tuhan telah menganugerahkan nurani dan akal pikiran,”tambahnya.
Hanya
saja seringkali akal pikiran dan nurani yang tidak digunakan itulah yang
diakuinya kerap menjadikan awan menjadi hitam seperti yang dipilah menjadi tema
Suluk Maleman ke 84 tersebut. Banyak manusia yang hanya kelihatannya saja.
“Manusia
itu kalau kedua tangannya sudah memegang sesuatu saat ditawari lagi tentu akan
menolak. Berbeda dengan kethek (Monyet,Red) meski kedua tangannya sudah
memegang tapi jika ditawari sesuatu dia akan menjulukkan kakinya. Nah sudah ada
beberapa orang yang seperti itu. Jadi sudah agak kethek,”guyonnya lagi.
Bagi
Gus Mus sendiri beragama itu saat manusia tetap menjadi manusia. Seperti halnya
dengan tetap bersyukur. Bahkan Gus Mus menilai Nabi Muhammad itu sebagai
manusia paling manusia. Kanjeng Nabi orang yang mengerti manusia sekaligus
memanusiakan manusia.
“Tapi
yang terjadi sekarang banyak yang mengaku umat kanjeng nabi tapi perilakunya
berlawanan. Sekarang ini banyak yang kelihatannya manusia tapi tidak manusia.
Siapapun yang tidak seperti dia dianggap tidak manusia.
Padahal
tipikal yang seperti dikatakannya tidak tahu nantinya akan masuk surga atau
neraka namun telah berani menghakimi orang lain. Padahal dalam beragama
seharusnya mengajak bersama-sama ke surga bukan sebaliknya.
“Ada
perempuan suci Rabi’ah Adawiyah. Dalam doanya dia pernah meminta agar saat mati
badannya dibesarkan hingga memenuhi neraka. Hal itu dimintanya agar jangan
sampai ada orang lain yang masuk ke neraka,”terangnya.
Dalam
kesempatan itu Gus Mus sempat berpesan agar tidak berlebih-lebihan dalam hal
apapun. Tak terkecuali dalam momentum pemilihan presiden yang akan datang
ini.Dia pun mempersilakan untuk memilih capres dan cawapres manapun.
“Tidak
usah diforsir habis-habisan karena nantinya akan ada momen lima tahunan
berikutnya. Kalau sudah dihabiskan sekarang nanti malah tidak bisa ikut di
momen lima tahunan berikutnya,”ujarnya.
Senada
dengan Gus Mus, Habib Anis Sholeh Baasyin penggagas Suluk Maleman juga
menekankan pentignya beragama dengan bergembira. Menurutnya saat bergembira
maka hati akan menjadi luas.
“Begitu
juga beragama seharusnya juga meluaskan hati,”imbuhnya.
Dia
pun juga berharap agar persoalan pilpres tidak sampai membuat melupakan kalau
masih ada masalah lain yang harus ditangani. Dia juga berharap agar masyarakat
tidak sekedar mengikuti arus hingga menjadikan negara kerumunan saja.
“Siapapun
presidennya yang jadi kita tetap sama maka itu jangan sampai rebut,”tegasnya.
Candra
Malik, seorang narasumber lainnya menambahkan, dalam berdakwah memang
seharusnya dilakukan dengan merangkul bukan memukul. Dakwa dilakukan untuk
menentramkan bukan menyeramkan serta membahagiakan bukan malah membahayakan.
“Dalam
berdakwah bertujuan mengajak orang sebanyak-banyaknya untuk masuk surga. Jangan
justru mendorong mereka masuk neraka,”terangnya.
Jalannya
ngaji budaya itupun semakin hangat karena selain Gus Mus dan Candra Malik turut
hadir pula Prie GS dan harjanto Halim. Ratusan peserta yang hadir pun semakin
dimanjakan dengan suguhan dari Sampak Gusuran. (hus)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bongkar Pasang Jelang Kompetisi Bergulir

    Bongkar Pasang Jelang Kompetisi Bergulir

    • calendar_month Jum, 15 Des 2017
    • account_circle Redaksi
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Manuchekhr Dzalilov saat bermain di FC ISTIKLOL TajikistanRakha Nurdaffa Lingkar Muria, PALEMBANG – Jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 pada 24 Februari mendatang, beberapa kontestan Liga 1 nampak mulai melakukan persiapan. Salah satunya tim berjuluk Laskar Wong Kito Sriwijaya FC. Tim yang bermarkas di Stadion Gelora Jakabaring Palembang ini melakukan bongkar pasang skuad. Tercatat ada beberapa […]

  • Ketua Komisi B DPRD: Pati Punya Potensi Besar Tarik Investor Baru

    Ketua Komisi B DPRD: Pati Punya Potensi Besar Tarik Investor Baru

    • calendar_month Sab, 17 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 32
    • 0Komentar

    PATI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muslihan meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk menggencarkan promosi. Hal ini dilakukan supaya calon investor tertarik menanamkan modalnya di Kabupaten Pati. “Pemerintah Kabupaten Pati wajib meningkatkan promosi sebagai kabupatan ramah investasi,” ungkapnya belum lama ini. Menurutnya, Kabupaten Pati pro terhadap investasi. Ini bisa dilihat dari kemudahan […]

  • Segera Daftarkan Kebudayaan Muria jadi Warisan Nasional

    Segera Daftarkan Kebudayaan Muria jadi Warisan Nasional

    • calendar_month Kam, 5 Nov 2020
    • account_circle Redaksi
    • visibility 25
    • 0Komentar

        Kegiatan monitoring dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Kampung Budaya Piji Wetan KUDUS – Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Kudus Roro Lilik Ngesti W, mengaku simpatik dengan apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat Kampung Budaya Piji Wetan Desa Lau. Rencananya ia akan mengajukan legalitas kebudayaan masyarakat Muria ini sebagai warisan nasional. “Termasuk kebutuhan […]

  • Ribuan Kader Ansor-Banser Ikut Apel Patriotisme dan Kemah Bakti di Jepara

    Ribuan Kader Ansor-Banser Ikut Apel Patriotisme dan Kemah Bakti di Jepara

    • calendar_month Ming, 4 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 34
    • 0Komentar

    JEPARA – Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin, menyerukan seluruh kader Ansor dan Banser untuk menjadi penolong bagi umat, daerah, dan bangsa. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada Apel Patriotisme dan Kemah Bakti di GOR Al-Fitroh, Desa Watu Aji, Jepara, Sabtu (3/5/2025). “Ansor artinya penolong. Maka tolonglah saudara-saudaramu, tolonglah desamu, dan tolonglah […]

  • Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Masuk Top Topic RUU Kesehatan

    Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Masuk Top Topic RUU Kesehatan

    • calendar_month Sab, 8 Apr 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 30
    • 0Komentar

    Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto  Dalam Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) tentang kesehatan (RUU Kesehatan) ada 25 top topik, salah satunya adalah masalah pendayagunaan tenaga kesehatan. JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengapresiasi kinerja Menkes Budi Gunadi Sadikin atas upaya cepat menyelesaikan DIM dalam waktu kurang dari 69 hari. Budi Gunadi […]

  • Ingin Hijrah Puluhan Orang Hapus Tato di Masjid Djauharotul Imamah Pati

    Ingin Hijrah Puluhan Orang Hapus Tato di Masjid Djauharotul Imamah Pati

    • calendar_month Ming, 9 Jan 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 25
    • 0Komentar

      Dengan menghapus tato, orang-orang ini seakan keluar dari masa jahiliah menuju hijrah kembali ke jalan Allah menjadi pribadi yang lebih baik. PATI – Puluhan orang memenuhi Masjid Djauharotul Imamah, Kaborongan, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati, Sabtu (8/1/2022). Mereka ingin menghapus tatonya. Kebetulan hari itu sedang dilangsungkan kegiatan hapus tato gratis. Kegiatan kolaborasi sejumlah organisasi […]

expand_less