Breaking News
light_mode

Gus Mus Sentil Soal Agama dan Kemanusiaan

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Jum, 28 Des 2018
  • visibility 33
Suasana ngaji budaya Suluk Maleman bersama Gus Mus


PATI
– Sentilan yang sederhana namun sangat mengena disampaikan KH Mustofa Bisri
saat ikut mengisi dalam Suluk Maleman yang digelar pada Sabtu (22/12/2018)
malam kemarin. Pria yang karib disapa Gus Mus situ menyebut seringkali manusia
kurang bersyukur atas anugerah yang diberikan. Hal itulah yang terkadang juga
membuat carut marut atau munculnya permasalahan.
Bagi
Gus Mus, syarat orang bersyukur ialah menyadari adanya anugerah. Namun
seringkali manusia tidak mensyukuri atau tidak merasa anugera lantaran telah
terlanjur biasa. Gus Mus pun mencontohkannya dengan cara mensikapi haji dan
salat.
“Coba
dilihat orang haji menggelar syukuran sampai dua kali sebelum berangkat dan
setelah pulang. Tapi saat salat tidak pernah menggelar syukuran. Apa karena
orang merasa mendapat nikmat anugerah ketika haji tapi tidak saat
salat,”ujarnya dengan gaya khas guyonannya.
Contoh
lain dikatakannya jarangnya orang yang bersyukur atas nikmat bernafas. Padahal
bagi orang yang memiliki penyakit pernafasan mampu bernafas dengan baik tentu
hal yang sangat berharga.
“Ada
hal lain yang jarang kita sadari dan syukuri. Bahwa kita dianugerahi Gusti
diciptakan menjadi manusia itu anugerah yang besar sekali. Manusia dibekali
nurani dan akal pikiran yang tidak dianugerahkan pada makhlukNya yang
lain,”terangnya.
Berbeda
dengan batu dan pasir, meski sama makhluknya tapi diciptakan tidak bisa
apa-apa. Kemudian tanaman meskipun bisa berfikir dan merasa namun tidak bisa
mengekspresikan. Begitu pula hewan meski bisa berfikir, merasa dan
mengekspresikan tapi tidak bisa sempurna.
“Kita
dimulyakan Tuhan melebihi makhluk lainnya tapi tidak pernah mensyukurinya.
Mensyukuri itu menjaga agar peparing anugerah tetap menjadi sesuatu yang tetap
membahagiakan. Menggunakannya sebagaimana kita diinginkan menggunakan peparing
itu. Tuhan telah menganugerahkan nurani dan akal pikiran,”tambahnya.
Hanya
saja seringkali akal pikiran dan nurani yang tidak digunakan itulah yang
diakuinya kerap menjadikan awan menjadi hitam seperti yang dipilah menjadi tema
Suluk Maleman ke 84 tersebut. Banyak manusia yang hanya kelihatannya saja.
“Manusia
itu kalau kedua tangannya sudah memegang sesuatu saat ditawari lagi tentu akan
menolak. Berbeda dengan kethek (Monyet,Red) meski kedua tangannya sudah
memegang tapi jika ditawari sesuatu dia akan menjulukkan kakinya. Nah sudah ada
beberapa orang yang seperti itu. Jadi sudah agak kethek,”guyonnya lagi.
Bagi
Gus Mus sendiri beragama itu saat manusia tetap menjadi manusia. Seperti halnya
dengan tetap bersyukur. Bahkan Gus Mus menilai Nabi Muhammad itu sebagai
manusia paling manusia. Kanjeng Nabi orang yang mengerti manusia sekaligus
memanusiakan manusia.
“Tapi
yang terjadi sekarang banyak yang mengaku umat kanjeng nabi tapi perilakunya
berlawanan. Sekarang ini banyak yang kelihatannya manusia tapi tidak manusia.
Siapapun yang tidak seperti dia dianggap tidak manusia.
Padahal
tipikal yang seperti dikatakannya tidak tahu nantinya akan masuk surga atau
neraka namun telah berani menghakimi orang lain. Padahal dalam beragama
seharusnya mengajak bersama-sama ke surga bukan sebaliknya.
“Ada
perempuan suci Rabi’ah Adawiyah. Dalam doanya dia pernah meminta agar saat mati
badannya dibesarkan hingga memenuhi neraka. Hal itu dimintanya agar jangan
sampai ada orang lain yang masuk ke neraka,”terangnya.
Dalam
kesempatan itu Gus Mus sempat berpesan agar tidak berlebih-lebihan dalam hal
apapun. Tak terkecuali dalam momentum pemilihan presiden yang akan datang
ini.Dia pun mempersilakan untuk memilih capres dan cawapres manapun.
“Tidak
usah diforsir habis-habisan karena nantinya akan ada momen lima tahunan
berikutnya. Kalau sudah dihabiskan sekarang nanti malah tidak bisa ikut di
momen lima tahunan berikutnya,”ujarnya.
Senada
dengan Gus Mus, Habib Anis Sholeh Baasyin penggagas Suluk Maleman juga
menekankan pentignya beragama dengan bergembira. Menurutnya saat bergembira
maka hati akan menjadi luas.
“Begitu
juga beragama seharusnya juga meluaskan hati,”imbuhnya.
Dia
pun juga berharap agar persoalan pilpres tidak sampai membuat melupakan kalau
masih ada masalah lain yang harus ditangani. Dia juga berharap agar masyarakat
tidak sekedar mengikuti arus hingga menjadikan negara kerumunan saja.
“Siapapun
presidennya yang jadi kita tetap sama maka itu jangan sampai rebut,”tegasnya.
Candra
Malik, seorang narasumber lainnya menambahkan, dalam berdakwah memang
seharusnya dilakukan dengan merangkul bukan memukul. Dakwa dilakukan untuk
menentramkan bukan menyeramkan serta membahagiakan bukan malah membahayakan.
“Dalam
berdakwah bertujuan mengajak orang sebanyak-banyaknya untuk masuk surga. Jangan
justru mendorong mereka masuk neraka,”terangnya.
Jalannya
ngaji budaya itupun semakin hangat karena selain Gus Mus dan Candra Malik turut
hadir pula Prie GS dan harjanto Halim. Ratusan peserta yang hadir pun semakin
dimanjakan dengan suguhan dari Sampak Gusuran. (hus)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • DPRD Pati Minta Masyarakat Jaga Lingkungan Masing-Masing melalui Siskamling

    DPRD Pati Minta Masyarakat Jaga Lingkungan Masing-Masing melalui Siskamling

    • calendar_month Ming, 22 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 40
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPRD Pati, Joni Kurnianto, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan peran aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan melalui kegiatan siskamling. Hal ini disampaikan Joni menanggapi maraknya aksi tawuran antar kelompok remaja di wilayah Pati, khususnya di Kecamatan Sukolilo. “Masyarakat harus memiliki peran aktif dalam menjaga lingkungannya masing-masing. Siskamling bisa menjadi salah satu upaya […]

  • Beasiswa Rp 1,9 Miliar Dorong Generasi Muda Pati Menuju Masa Depan Cerah

    Beasiswa Rp 1,9 Miliar Dorong Generasi Muda Pati Menuju Masa Depan Cerah

    • calendar_month Sen, 28 Jul 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 32
    • 0Komentar

    PATI – Kabupaten Pati menunjukkan komitmen kuatnya dalam memajukan pendidikan dengan penyaluran beasiswa senilai Rp 1,9 miliar kepada 194 mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Penyerahan beasiswa ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (28/7). Acara dihadiri Bupati Pati, Sudewo, beserta jajaran pejabat Pemkab Pati, perwakilan Bank Jateng, Baznas, dan […]

  • Rudy Voller Energi Juara bagi Persijap Jepara

    Rudy Voller Energi Juara bagi Persijap Jepara

    • calendar_month Jum, 25 Jun 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 25
    • 0Komentar

      Rudy Voller saat masih berkostum Persik Kediri. Musim 2021 ini dia akan memperkuat Persijap Jepara di Liga 2. Persijap Jepara mendapat “energi juara” untuk mengarungi Liga 2 musim ini, setelah kedatangan striker sarat pengalaman Rudy Voller. Eks pemain Persik Kediri ini selama dua musim beruntun membawa klub tersebut promosi sampai Liga 1 JEPARA – […]

  • [Tragis] Tanam Bawang Merah, Petani di Pati Tewas Tersambar Petir

    [Tragis] Tanam Bawang Merah, Petani di Pati Tewas Tersambar Petir

    • calendar_month Jum, 2 Mar 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 35
    • 0Komentar

    TERSAMBAR PETIR: Korban tersambar petir Desa Bangsalrejo, Wedarijaksa dievakuasi petugas Mapolsek Wedarijaksa kemarin (2/3/18). Lingkar Muria, PATI – Bambang, petani asal Desa Bangsalrejo, Wedarijaksa, Pati meninggal saat menanam bawang merah. Pria 64 tahun itu masih nekat bekerja di lahan sawah bengkok milik kasi kesra Desa Bangsalrejo ketika hujan dan meninggal usai tersambar petir. Berdasarkan informasi […]

  • Kegiatan qurban Yayasan Subur Makmur Sejahtera 

    Yayasan Subur Makmur Sejahter Gelar Kurban Utama

    • calendar_month Ming, 2 Jul 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Kegiatan qurban Yayasan Subur Makmur Sejahtera PATI – Pada Jumat (30/6/2023) di Tempat Pemotongan Hewan Pak H. Surono Desa Dadirejo, Kecamatan Margorejo, Yayasan Subur Makmur Sejahtera pada Hari Raya Idul Adha 1444 H ini,  kembali melaksanakan program Qurban Utama (Qurban Untuk Yatim, Piatu & Dhuafa). Hewan yang dinyembelih adalah seekor sapi dan lima ekor kambing […]

  • Satgas Anti Balap Liar: Langkah Nyata dalam Menjaga Keamanan dan Ketertiban di Jepara

    Satgas Anti Balap Liar: Langkah Nyata dalam Menjaga Keamanan dan Ketertiban di Jepara

    • calendar_month Sel, 18 Jun 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 24
    • 0Komentar

    JEPARA – Balap liar yang dilakukan oleh remaja di Jalan Raya Rengging – Ngabul, Pecangaan, Jepara, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat. Pada Sabtu (15/6/2024) malam, warga Desa Rengging hingga Desa Troso menunjukkan penolakan mereka terhadap balap liar yang mengganggu ketenangan dengan kebisingan knalpot brong kendaraan para pembalap jalanan. Sebagai respons terhadap masalah ini, […]

expand_less