Breaking News
light_mode

Gus Mus Sentil Soal Agama dan Kemanusiaan

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Jum, 28 Des 2018
  • visibility 23
Suasana ngaji budaya Suluk Maleman bersama Gus Mus


PATI
– Sentilan yang sederhana namun sangat mengena disampaikan KH Mustofa Bisri
saat ikut mengisi dalam Suluk Maleman yang digelar pada Sabtu (22/12/2018)
malam kemarin. Pria yang karib disapa Gus Mus situ menyebut seringkali manusia
kurang bersyukur atas anugerah yang diberikan. Hal itulah yang terkadang juga
membuat carut marut atau munculnya permasalahan.
Bagi
Gus Mus, syarat orang bersyukur ialah menyadari adanya anugerah. Namun
seringkali manusia tidak mensyukuri atau tidak merasa anugera lantaran telah
terlanjur biasa. Gus Mus pun mencontohkannya dengan cara mensikapi haji dan
salat.
“Coba
dilihat orang haji menggelar syukuran sampai dua kali sebelum berangkat dan
setelah pulang. Tapi saat salat tidak pernah menggelar syukuran. Apa karena
orang merasa mendapat nikmat anugerah ketika haji tapi tidak saat
salat,”ujarnya dengan gaya khas guyonannya.
Contoh
lain dikatakannya jarangnya orang yang bersyukur atas nikmat bernafas. Padahal
bagi orang yang memiliki penyakit pernafasan mampu bernafas dengan baik tentu
hal yang sangat berharga.
“Ada
hal lain yang jarang kita sadari dan syukuri. Bahwa kita dianugerahi Gusti
diciptakan menjadi manusia itu anugerah yang besar sekali. Manusia dibekali
nurani dan akal pikiran yang tidak dianugerahkan pada makhlukNya yang
lain,”terangnya.
Berbeda
dengan batu dan pasir, meski sama makhluknya tapi diciptakan tidak bisa
apa-apa. Kemudian tanaman meskipun bisa berfikir dan merasa namun tidak bisa
mengekspresikan. Begitu pula hewan meski bisa berfikir, merasa dan
mengekspresikan tapi tidak bisa sempurna.
“Kita
dimulyakan Tuhan melebihi makhluk lainnya tapi tidak pernah mensyukurinya.
Mensyukuri itu menjaga agar peparing anugerah tetap menjadi sesuatu yang tetap
membahagiakan. Menggunakannya sebagaimana kita diinginkan menggunakan peparing
itu. Tuhan telah menganugerahkan nurani dan akal pikiran,”tambahnya.
Hanya
saja seringkali akal pikiran dan nurani yang tidak digunakan itulah yang
diakuinya kerap menjadikan awan menjadi hitam seperti yang dipilah menjadi tema
Suluk Maleman ke 84 tersebut. Banyak manusia yang hanya kelihatannya saja.
“Manusia
itu kalau kedua tangannya sudah memegang sesuatu saat ditawari lagi tentu akan
menolak. Berbeda dengan kethek (Monyet,Red) meski kedua tangannya sudah
memegang tapi jika ditawari sesuatu dia akan menjulukkan kakinya. Nah sudah ada
beberapa orang yang seperti itu. Jadi sudah agak kethek,”guyonnya lagi.
Bagi
Gus Mus sendiri beragama itu saat manusia tetap menjadi manusia. Seperti halnya
dengan tetap bersyukur. Bahkan Gus Mus menilai Nabi Muhammad itu sebagai
manusia paling manusia. Kanjeng Nabi orang yang mengerti manusia sekaligus
memanusiakan manusia.
“Tapi
yang terjadi sekarang banyak yang mengaku umat kanjeng nabi tapi perilakunya
berlawanan. Sekarang ini banyak yang kelihatannya manusia tapi tidak manusia.
Siapapun yang tidak seperti dia dianggap tidak manusia.
Padahal
tipikal yang seperti dikatakannya tidak tahu nantinya akan masuk surga atau
neraka namun telah berani menghakimi orang lain. Padahal dalam beragama
seharusnya mengajak bersama-sama ke surga bukan sebaliknya.
“Ada
perempuan suci Rabi’ah Adawiyah. Dalam doanya dia pernah meminta agar saat mati
badannya dibesarkan hingga memenuhi neraka. Hal itu dimintanya agar jangan
sampai ada orang lain yang masuk ke neraka,”terangnya.
Dalam
kesempatan itu Gus Mus sempat berpesan agar tidak berlebih-lebihan dalam hal
apapun. Tak terkecuali dalam momentum pemilihan presiden yang akan datang
ini.Dia pun mempersilakan untuk memilih capres dan cawapres manapun.
“Tidak
usah diforsir habis-habisan karena nantinya akan ada momen lima tahunan
berikutnya. Kalau sudah dihabiskan sekarang nanti malah tidak bisa ikut di
momen lima tahunan berikutnya,”ujarnya.
Senada
dengan Gus Mus, Habib Anis Sholeh Baasyin penggagas Suluk Maleman juga
menekankan pentignya beragama dengan bergembira. Menurutnya saat bergembira
maka hati akan menjadi luas.
“Begitu
juga beragama seharusnya juga meluaskan hati,”imbuhnya.
Dia
pun juga berharap agar persoalan pilpres tidak sampai membuat melupakan kalau
masih ada masalah lain yang harus ditangani. Dia juga berharap agar masyarakat
tidak sekedar mengikuti arus hingga menjadikan negara kerumunan saja.
“Siapapun
presidennya yang jadi kita tetap sama maka itu jangan sampai rebut,”tegasnya.
Candra
Malik, seorang narasumber lainnya menambahkan, dalam berdakwah memang
seharusnya dilakukan dengan merangkul bukan memukul. Dakwa dilakukan untuk
menentramkan bukan menyeramkan serta membahagiakan bukan malah membahayakan.
“Dalam
berdakwah bertujuan mengajak orang sebanyak-banyaknya untuk masuk surga. Jangan
justru mendorong mereka masuk neraka,”terangnya.
Jalannya
ngaji budaya itupun semakin hangat karena selain Gus Mus dan Candra Malik turut
hadir pula Prie GS dan harjanto Halim. Ratusan peserta yang hadir pun semakin
dimanjakan dengan suguhan dari Sampak Gusuran. (hus)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Persipa Pati Ditahan Imbang Persijap Jepara di Kandang, Begini Respon Pelatih Persipa

    Persipa Pati Ditahan Imbang Persijap Jepara di Kandang, Begini Respon Pelatih Persipa

    • calendar_month Ming, 12 Nov 2023
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 30
    • 0Komentar

    OLAHRAGA – Persipa Pati bermain imbang 1-1 melawan Persijap Jepara pada pertandingan lanjutan kompetisi Liga 2 Indonesia 2023/2024 di Stadion Joyokusumo Pati, Sabtu (11/11/2023). “Pemain sudah bermain luar biasa di babak pertama, kita punya peluang tapi gagal mengkonversi jadi gol,” ungkap Pelatih Persipa Pati Jan Saragih. Lebih lanjut, dia mengungkapkan ada beberapa skema di babak […]

  • Ini Sasaran Operasi Zebra Candi 2021 Polda Jateng

    Ini Sasaran Operasi Zebra Candi 2021 Polda Jateng

    • calendar_month Sel, 16 Nov 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 20
    • 0Komentar

      Apel gelar pasukan Operasi Zebra Candi Polda Jateng SEMARANG – Direktorat lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jateng gelar Operasi Zebra Candi 2021. Kegiatan Operasi Zebra Candi 2021 dalam rangka persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryonugroho mengatakan operasi Zebra Candi 2021 mengedepankan cara bertindak edukatif, preventif, dan humanis. Sedanhkan […]

  • Aksi Penggalangan Dana dan Konser Amal Mahasiswa Kudus untuk Korban Banjir Demak

    Aksi Penggalangan Dana dan Konser Amal Mahasiswa Kudus untuk Korban Banjir Demak

    • calendar_month Sab, 17 Feb 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 27
    • 0Komentar

    KUDUS – Beberapa organisasi mahasiswa di Kudus mengadakan aksi penggalangan dana dan konser amal kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada korban banjir di Demak. Aksi ini dilaksanakan di beberapa titik di Kabupaten Kudus pada sore hari dan malamnya dilanjut dengan konser amal di Joglo Maqha, Jumat (16/02/2024). Ahmad Minan Nur Rohman, selaku koordinator aksi, mengungkapkan bahwa […]

  • Warga Pati yang Dirawat di RSUP Kariyadi Dinyatakan Negatif Difteri

    Warga Pati yang Dirawat di RSUP Kariyadi Dinyatakan Negatif Difteri

    • calendar_month Kam, 21 Des 2017
    • account_circle Redaksi
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Lingkar Muria, PATI – Seorang pasien yang sebelumnya diduga terkena wabah penyakit difteri, kemarin sudah dinyatakan negatif. Kepastian hasil negatif ini menyusul hasil laboratorium di RS Kariyadi Semarang. Sebelumnya pasien dari Pati ini sudah beberapa hari dirawat di Semarang, sebab menunjukkan gejala-gejala penykait difteri. Sepert, mengalami pusing kepala hebat, demam, rasa kaku di tenggorokan, dan juga […]

  • DPRD Pati Desak Pemkab Perhatikan Sektor Pertanian Ketela

    DPRD Pati Desak Pemkab Perhatikan Sektor Pertanian Ketela

    • calendar_month Sen, 26 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 29
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk lebih memperhatikan sektor pertanian ketela. Ketua Komisi B, Muslihan, mengungkapkan bahwa selama ini perhatian pemerintah lebih terfokus pada sektor pertanian padi. Ia menekankan pentingnya perhatian yang sama bagi petani ketela. “Harapannya semuanya di sektor pertanian, baik ketela maupun yang lainnya, […]

  • PDI P Pati Beri Pendidikan Politik untuk Perempuan

    PDI P Pati Beri Pendidikan Politik untuk Perempuan

    • calendar_month Rab, 27 Okt 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 22
    • 0Komentar

      Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pati Ali Badrudin membuka kegiatan pendidikan politik bagi perempuan. Perempuan dipandang penting untuk mendapatkan pendidikan politik. Wawasan politik yang baik bagi perempuan menjadi modal kepemimpinan perempuan yang baik pula PATI – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Pati, menggelar pendidikan politik bagi perempaun, Jumat (22/10/2021). […]

expand_less