Breaking News
light_mode

Atraksi Jembul Tulakan Pikat Parade Seni Pesta Rakyat Jawa Tengah di Wonogiri

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Kam, 29 Agu 2019
  • visibility 34

Jembul Tulakan

Tradisi
Jembul dari Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo mewakili duta seni Kabupaten
Jepara yang memeriahkan Pesta Rakyat Jawa Tengah, di Kabupaten Wonogiri, Minggu
(25/8/2019).

Penari-penari
cantik mengawali langkah kontingen Kota Ukir tersebut. Ada puluhan yang ikut di
rombongan Jepara, yang berada di urutan ke 13 setelah Kabupaten Rembang.
Diusungnya
Tradisi Jembul Tulakan ini sekaligus untuk mengenalkan kepada masyarakat luas. Jika
di Jepara ada perayaan budaya yang cukup unik.

“Jika
biasanya sedekah bumi desa yang diarak adalah hasil bumi. Namun untuk di Desa
Tulakan adalah sebuah jembul, yang diarak berupa iratan-iratan bambu yang
disusun seperti gunungan besar yang menarik,” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan, Jepara, Zamroni Lestiaza.

Atraktif

Jembul Tulakan ini juga berkaitan kisah Ratu Kalinyamat saat
melawan Arya Penangsang. Kisahnya panjang.

Jembul Tulakan menurut cerita warga setempat, diyakini bisa
menjadi tolak bala. Sekaligus membantu mereka agar mendapatkan hasil pertanian
yang melimpah.

“Kami membawa pesan, untuk terus menjaga kearifan lokal
masyarakat. Jembul yang dibawa tidak hanya berupa gunungan, namun memiliki
makna yang mengikat. Tepat dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng,” katanya.

Sutradara Pementasan Rhobi Sani menambahkan, dalam even tersebut
dirinya membawa delapan puluh personil yang terdiri dari tiga puluh penari
wanita dan sisanya adalah penari laki-laki, pengarak jembul dan personil musik
gamelan.

Persiapan sudah jauh hari dilakukan. Mulai dari materi hingga
personil yang tampil. “Kami menyaring dari berbagai sekolah di Kota Jepara,
Kecamatan Mlonggo, Bangsri, Donorojo, Tahunan dan Kedung. Semuanya
berkolaborasi menyuguhkan atraksi seni yang memikat hati penonton,” katanya.

Cantik

Dalam parade seni, duta seni menempuh perjalanan sekitar 2
Kilometer dengan finish lapangan
Giri Krida Bakti. Sepanjang perjalanan dari garis start mereka menari
dan melakukan display.
Salah satu peserta Ayu Emes mengaku senang bisa tampil dalam even
Jawa Tengah. 

Meskipun sudah sering mengikuti kegiatan parade budaya, menurutnya
kali ini agak berbeda. “Butuh stamina yang ekstra, karena tarian yang kami
tampilkan sangat menguras tenaga. Selain itu sepanjang perjalanan kita harus menari,”
katanya. Sepanjang jalan ribuan penonton memberikan sambutan yang meriah bagi
kontingen Jepara. 
Begitu juga Atikoh Ganjar Pranowo, istri gubernur Jawa Tengah
dan sejumlah pejabat lain yang duduk di panggung kehormatan. (hus)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jalan Rusak di Pati Diperbaiki, Warga Sambut Antusias

    Jalan Rusak di Pati Diperbaiki, Warga Sambut Antusias

    • calendar_month Rab, 14 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 42
    • 0Komentar

    PATI – Jalan Winong-Gabus, yang sebelumnya dikenal rusak parah dan kerap dikeluhkan warga, kini telah diperbaiki. Perbaikan jalan ini merupakan bagian dari program revitalisasi jalan di Kabupaten Pati yang dicanangkan Bupati Pati, Sudewo, sejak dilantik Februari lalu. Perbaikan ini disambut antusias oleh warga sekitar. Ngusman, warga Mintorahayu Kecamatan Winong, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya […]

  • 100 Lebih Pemain Ikuti Seleksi Persipa

    100 Lebih Pemain Ikuti Seleksi Persipa

    • calendar_month Ming, 4 Mar 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Lingkar Muria, PATI – Seleksi pemain Persipa telah dimulai sore kemarin Minggu (4/3/18) di Stadion Joyokusumo. Sejumlah 100 pemain lebih, mendaftarkan diri untuk menjadi bagian dari kesebelasan Persipa yang akan berkompetisi di Liga 3 Jawa Tengah akhir Maret mendatang. Seleksi berlangsung sejak kemarin hingga 6 Maret mendatang. Di hari pertama seleksi kesebelasan berjuluk Laskar Saridin […]

  • Hidup Bukan Mampir Padu

    Hidup Bukan Mampir Padu

    • calendar_month Rab, 20 Mar 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Anis Sholeh Baasyin sedang menguraikan tema yang akan dibahas Padu atau adu mulut yang akhir-akhir ini nyaris membudaya di kalangan masyarakat kembali menjadi sentilan dalam gelaran Suluk Maleman yang digelar Sabtu (16/3) hingga Minggu (17/3/2019) dini hari kemarin. Bahkan peribahasa “hidup sekadar mampir minum” pun mulai berubah menjadi sekadar mampir padu. Plesetan itu lantaran sekarang […]

  • Peringati Hari Guru Napas Tilas Sekolah Zaman Kolonial di Wedarijaksa Pati

    Peringati Hari Guru Napas Tilas Sekolah Zaman Kolonial di Wedarijaksa Pati

    • calendar_month Kam, 24 Nov 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Para guru melakukan napak tilas di SD Wedarijaksa 1 yang menjadi peninggalan zaman kolonial Belanda PATI – Napak tilas sekolah pada masa kolonial dilakukan sekelompok guru untuk memeringati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November mendatang. Acara ini bertajuk napak tilas perjalanan pendidikan yang ada di Kabupaten Pati. Untuk meningkatkan semangat mengajar dewasa ini. […]

  • Menteri Sosial Sambangi Wilayah Terisolir Banjir di Gadudero Pati

    Menteri Sosial Sambangi Wilayah Terisolir Banjir di Gadudero Pati

    • calendar_month Sab, 7 Jan 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau lokasi banjir di Gadudero Sukolilo Pati PATI – Menteri Sosial Tri Rismaharini menembus daerah yang terisolir karena banjir, daerah itu di Desa Gadudero Kecamatan Sukolilo, Jumat (7/1). Risma dan rombongan harus menaiki perahu karet untuk sampai ke pemukiman warga. Akibat banjir ini, warga desa tersebut terisolasi selaman sepekan. Karena banjir […]

  • Ponpes Nurul Huda Sirahan Pati, Telaga Ilmu di Pinggiran Dua Kota

    Ponpes Nurul Huda Sirahan Pati, Telaga Ilmu di Pinggiran Dua Kota

    • calendar_month Sab, 23 Jun 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Pondok Pesantren Nurul Huda Sirahan, terus tumbuh menjadi sebuah lembaga pendidikan yang mumpuni. Setidaknya untuk wilayah pinggiran Pati dan Jepara. Pesantren yang kini diasuh Jamaludin Umar ini tetap menjadi idaman bagi mereka yang ingin belajar agama. Beberapa santri Pondok Pesantren Nurul Huda Sirahan saat lomba antar santri beberapa waktu yang lalu Desa Sirahan tidak begitu […]

expand_less