Breaking News
light_mode

Forum Lintas Iman Grobogan Gali Keterkaitan Perempuan, Alam, dan Keadilan Ekologis dalam Diskusi Rutin

  • account_circle Fatwa Fauzian
  • calendar_month 21 jam yang lalu
  • visibility 162

GROBOGAN – Forum Lintas Iman Grobogan kembali menggelar diskusi rutin bulanan, kali ini mengangkat tema “Perempuan, Alam, dan Perjuangan.” Pertemuan ketiga ini menyoroti bagaimana peran perempuan, kearifan lokal, dan tata ruang kota yang berkelanjutan dapat menjadi kunci dalam menghadapi krisis lingkungan yang semakin nyata.

Bunda Rita, sebagai salah satu panelis, membuka diskusi dengan mengajak seluruh peserta untuk merenungkan kembali hubungan manusia dengan alam.

“Kita perlu berani mengambil jeda, merenungkan kembali bagaimana setiap tindakan kita berdampak pada alam. Banjir yang berulang kali melanda Purwodadi adalah alarm bagi kita semua, bahwa ada yang salah dalam cara kita memperlakukan lingkungan,” ungkapnya.

Pendeta GKI, Rita Dwi Lestari, menambahkan bahwa akar masalah ini terletak pada sistem ekonomi yang berorientasi pada keuntungan semata

“Kapitalisme telah mendorong eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran, tanpa mempedulikan dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat. Kita harus kembali pada nilai-nilai kearifan lokal, di mana alam dipandang sebagai bagian dari kehidupan yang harus dijaga dan dihormati. Perempuan, dengan kepekaan dan kemampuannya dalam merawat kehidupan, memiliki peran penting dalam mewujudkan perubahan ini,” jelasnya.

Ki Atma, Pendeta GKJ, mengingatkan pesan mendalam dari aktivis lingkungan Kendeng, Kang Gunretno: “Ibu Bumi sampun Maringi, Ibu bumi Ojo dilarani, ibu Bumi Kang Ngadili.”

Pesan ini mengandung makna bahwa alam memiliki hukumnya sendiri, dan manusia harus hidup selaras dengannya agar tidak menuai bencana.

Wahyu Dwi Pranata, aktivis lingkungan dari Grobogan Maju, menyoroti pentingnya tata ruang kota yang berkelanjutan dalam mencegah banjir di Purwodadi.

“Purwodadi berada di daerah cekungan, sehingga rentan terhadap banjir jika tidak dikelola dengan baik. Sistem drainase yang buruk, alih fungsi lahan, dan pengelolaan bendungan yang tidak optimal adalah faktor-faktor yang memperparah kondisi ini. Kita perlu menata kembali ruang kota dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekologi, seperti memperbanyak ruang terbuka hijau, membangun sistem drainase yang terpadu, dan mengelola bendungan secara berkelanjutan,” paparnya.

Wahyu juga memberikan contoh solusi adaptif yang dapat diterapkan, seperti rumah panggung yang tahan banjir dan penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan.

“Kita bisa belajar dari kearifan lokal masyarakat yang telah lama hidup berdampingan dengan alam. Rumah panggung adalah solusi cerdas untuk menghadapi banjir, sementara penggunaan material lokal yang berkelanjutan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” pungkasnya.

Diskusi ini menjadi wadah bagi para tokoh lintas iman dan aktivis lingkungan untuk berbagi pandangan, mencari solusi, dan membangun kesadaran bersama tentang pentingnya menjaga kelestarian alam demi keberlangsungan hidup manusia dan bumi.

Editor: Arif 

  • Penulis: Fatwa Fauzian

Rekomendasi Untuk Anda

  • DPRD Pati Ingatkan Reboisasi di Pegunungan Kendeng

    DPRD Pati Ingatkan Reboisasi di Pegunungan Kendeng

    • calendar_month Sab, 28 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 13
    • 0Komentar

    PATI – Banjir yang kerap melanda wilayah selatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjadi keprihatinan bagi masyarakat yang terdampak. Banjir dengan kedalaman yang bervariasi terjadi secara berkala, menimbulkan kerugian dan ketidaknyamanan. Masyarakat mendesak para pemangku kebijakan untuk mengambil langkah antisipasi yang efektif agar musibah banjir dapat diatasi. Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Pati telah menyuarakan keprihatinan mereka […]

  • Sungai Silugonggo Disulap Jadi Wisata Bestari, DPRD Pati Beri Apresiasi

    Sungai Silugonggo Disulap Jadi Wisata Bestari, DPRD Pati Beri Apresiasi

    • calendar_month Sab, 30 Agu 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 7
    • 0Komentar

    PATI – Desa-desa di Kabupaten Pati yang memiliki potensi wisata didorong untuk semakin aktif dalam pengembangannya. Hal ini seiring dengan munculnya kreativitas warga dalam memanfaatkan potensi desa menjadi destinasi wisata yang menarik. Salah satu contohnya adalah Desa Sugiharjo, Kecamatan Pati Kota, yang berhasil menyulap bantaran Sungai Silugonggo atau Sungai Juwana menjadi tempat wisata bernama “Wisata […]

  • Dewan Pati Serukan Kesadaran Masyarakat Tangkal Tawuran

    Dewan Pati Serukan Kesadaran Masyarakat Tangkal Tawuran

    • calendar_month Rab, 18 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 18
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mendesak masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah aksi tawuran antar desa yang kian marak. Hal ini disampaikan menyusul meningkatnya kasus tawuran yang melibatkan para pemuda di beberapa wilayah di Pati. Anggota DPRD Pati, Joni Kurnianto, menekankan pentingnya peran orang tua dan tokoh masyarakat dalam mendidik generasi […]

  • DPRD Pati Dorong Anggota Dewan Jadi Pembina Cabor untuk Tingkatkan Prestasi Atlet 

    DPRD Pati Dorong Anggota Dewan Jadi Pembina Cabor untuk Tingkatkan Prestasi Atlet 

    • calendar_month Rab, 21 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 7
    • 0Komentar

    PATI – Keterbatasan anggaran seringkali menjadi kendala bagi kontingen cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Pati untuk meraih prestasi. Hal ini berdampak pada semangat latihan atlet dan hasil pertandingan. Untuk mengatasi masalah ini, Anggota DPRD Kabupaten Pati, Wisnu Wijayanto, mengusulkan agar seluruh anggota dewan menjadi pembina cabor. Usulan ini didorong oleh adanya anggaran Pokok Pikiran (Pokir) […]

  • DPRD Pati Kawal Penambahan Tenaga Penyuluh Pertanian di Wedarijaksa

    DPRD Pati Kawal Penambahan Tenaga Penyuluh Pertanian di Wedarijaksa

    • calendar_month Sel, 20 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 12
    • 0Komentar

    PATI – Minimnya jumlah tenaga penyuluh pertanian di Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, dikeluhkan para penyuluh kepada Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Pati, Muslihan. Setiap penyuluh saat ini harus menangani 3 hingga 4 desa, mengakibatkan beban kerja yang sangat berat dan berdampak pada kualitas pendampingan petani. Hal ini terungkap saat Muslihan melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan […]

  • Kabar gembira ! Liburan ke Karimunjawa Naik Pesawat Ini

    Kabar gembira ! Liburan ke Karimunjawa Naik Pesawat Ini

    • calendar_month Jum, 1 Jun 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 6
    • 0Komentar

    ISTIMEWA JEPARA – Mulai Jumat (8/6/2018) mendatang, maskapai Nam Air bakal melayani penerbangan ke Karimunjawa, Jepara. Rutenya dari bandara Ahmad Yani di Semarang. Pesawat dengan kode ATR 72 ini melayani penerbangan pada hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Dilansir dari laman twitter @jeparakabgoid, jadwal penerbangan pada pukul 06.00 dari bandara Ahmad Yani Semarang, sedangkan pukul 7.15 […]

expand_less