JEPARA – Persijap Jepara memasuki Liga 1 musim 2025/2026 dengan semangat baru. Salah satu strategi yang cukup mencolok adalah kehadiran empat pemain asing asal Brasil yang menghuni seluruh lini permainan—sebuah komposisi yang jarang ditemui di klub-klub Liga 1.
Diketahui selain empat pemain asing asal Brasil, Persijap Jepara sudah mengontrak dua pemain asing asal benua Afrika.
Empat nama pemain asing asal Brasil adalah Rodrygo Moura (penjaga gawang), Douglas Cruz (bek tengah), Carlos Franca (sayap kanan), dan Rosalvo (striker).
Menariknya, mereka tidak hanya datang dari negara yang sama, tetapi juga membawa warisan sepak bola Brasil yang dikenal dengan teknik tinggi, flair, dan kecintaan terhadap permainan menyerang.
Kehadiran mereka secara tidak langsung memberikan keuntungan strategis bagi tim. Dengan latar belakang budaya yang serupa, adaptasi antar pemain cenderung lebih cepat.
Bahasa yang sama mempercepat komunikasi, dan nilai-nilai sepak bola yang senada mempermudah proses pembentukan chemistry.
Hasilnya, para pemain bisa “klop” lebih awal tanpa harus melewati masa adaptasi yang panjang seperti kebanyakan pemain asing dari latar belakang berbeda.
Persijap tampaknya tidak asal comot pemain asing. Keempat pemain Brasil ini ditempatkan secara merata di seluruh sektor permainan: dari bawah hingga atas.
Rodrygo Moura akan menjadi tembok terakhir di bawah mistar gawang, Douglas Cruz akan menjaga kedisiplinan lini belakang, Carlos Franca diharapkan menjadi motor serangan dari sisi kanan, dan Rosalvo menjadi ujung tombak yang siap mencetak gol.
Dengan komposisi ini, Persijap tampak ingin membangun tulang punggung tim dari para pemain asing yang solid dan memiliki keterikatan emosional satu sama lain.
Filosofi sepak bola mereka yang cenderung kolektif dan ekspresif bisa memberi warna baru dalam permainan Persijap musim ini.
Namun, strategi ini tentu bukan tanpa risiko. Ketergantungan terhadap satu negara asal bisa jadi bumerang bila salah satu pemain mengalami penurunan performa atau cedera.
Selain itu, penting juga menjaga keseimbangan dengan pemain lokal agar tidak terjadi sekat dalam tim.
Meski begitu, langkah Persijap layak diapresiasi. Mereka menunjukkan pendekatan yang terencana dan menyeluruh dalam membangun skuad.
Jika chemistry antar pemain Brasil ini terbentuk dengan kuat, bukan tak mungkin Persijap akan menjadi salah satu tim paling menarik untuk ditonton musim ini—bukan hanya karena hasil, tapi juga karena gaya main yang atraktif.
Persijap Jepara telah menanam benih strategi jangka panjang. Tinggal bagaimana pelatih dan manajemen mampu menyatukan potensi ini menjadi kekuatan kolektif yang menakutkan.
Kita tunggu, apakah sentuhan samba dari Brasil bisa membawa Persijap melaju lebih jauh di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Editor: Arif