Breaking News
light_mode

Potensi Agro Wisata Desa Terban Terhambat Jalan Rusak

  • account_circle Fatwa Fauzian
  • calendar_month Sen, 19 Mei 2025
  • visibility 59

KUDUS – Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, tengah bertransformasi menjadi kawasan agro-wisata yang menjanjikan. Program penghijauan yang dimulai sejak tahun 2020 telah membuahkan hasil berupa kebun buah-buahan yang subur dan produktif. Namun, kemajuan ini terhambat oleh kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan.

Kepala Desa Terban, Supeno, mengungkapkan bahwa berbagai jenis tanaman buah seperti mangga, alpukat, petai, nangka, sukun, kopi, serta rempah-rempah seperti jahe dan laos kini mulai berbuah.

“Tanaman buah yang ditanam sejak 2020 kini mulai panen. Ini membuat pola tumpang sari berubah, karena warga ingin mempertahankan hasil buah,” jelasnya.

Program penghijauan ini mendapatkan dukungan signifikan dari CSR PT Djarum. Sejak tahun 2022, sekitar 350 hektare lahan telah ditanami pohon buah-buahan dengan total anggaran mencapai Rp5 miliar.

Hasil panen, meskipun belum maksimal karena relatif masih muda, sebagian telah dipasarkan, sementara sebagian lainnya dikonsumsi oleh petani.

“Karena baru lima tahun, hasilnya belum maksimal,” tambahnya.

Selain potensi pertanian, Desa Terban juga kaya akan potensi wisata. Gua peninggalan Jepang, empat air terjun, dan berbagai fasilitas umum lainnya siap menyambut wisatawan.

Namun, akses jalan sepanjang 10 kilometer yang menghubungkan Terban, Sukobubu, hingga Pading, yang masih berstatus jalan Perhutani dan rusak parah, menjadi kendala utama pengembangan wisata.

“Warga tidak tahu ini jalan apa, karena kondisinya rusak. Tapi sekarang kami sudah berkoordinasi dengan Pak Ahwan dari DPRD Provinsi untuk mengurusnya agar jadi jalan kabupaten,” ujarnya.

Lebih lanjut, Supeno juga menekankan potensi wisata sejarah di Desa Terban, khususnya kawasan Patiayam yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya provinsi sejak 2019.

Rencana pengembangan kawasan ini, termasuk pembangunan gardu pandang oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dan penelitian arkeologi oleh mahasiswa Universitas Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga.

“Harapan kami, ini bisa jadi cagar budaya nasional agar kesejahteraan warga meningkat. Terban punya potensi besar dari segi pertanian, wisata, dan sejarah,” pungkasnya.

Editor: Arif

  • Penulis: Fatwa Fauzian

Rekomendasi Untuk Anda

  • Santri Harus Menjadi Generasi Emas Penyongsong 1 Abad Indonesia

    Santri Harus Menjadi Generasi Emas Penyongsong 1 Abad Indonesia

    • calendar_month Rab, 21 Agu 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 30
    • 0Komentar

    Para santri saat mengikuti upacara Pagi hari, menjelang detik-detik proklamasi, pada Hari Sabtu 17 Agustus 2019, santri-santri Yanbu’ul Qur’an 1 Pati melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-74. Upacara bendera di Yanbu’ul Qur’an 1 Pati ini sedikit unik, karena dilaksanakan dengan menggunakan atribut santri, yakni bersarung dan berpeci. 300-an santri dan segenap […]

  • Alasan PPP Resmi Dukung Ganjar Pranowo jadi Capres 2024

    Alasan PPP Resmi Dukung Ganjar Pranowo jadi Capres 2024

    • calendar_month Jum, 28 Apr 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Presiden Jokowi bersama Ganjar Pranowo/Instagram Ganjar Pranowo  Kenapa PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024. Ini tidak lain karena sederet fakta yang tidak bisa dibantah, mulai dari kapasitas dan kapabilitas seoarang Ganjar Pranowo yang dinilai sebagai sosok yang tepat untuk menjadi pemimpin sebuah negara besar yaitu Republik Indonesia. Ganjar Pranowo merupakan sosok […]

  • 61 Desa di Pati Pastikan Ikuti Pilkades Serentak Tahap Kedua 2018

    61 Desa di Pati Pastikan Ikuti Pilkades Serentak Tahap Kedua 2018

    • calendar_month Rab, 18 Jul 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 41
    • 0Komentar

    SUMBER : ISTIMEWA PATI – Desa peserta pemilihan kepala desa (pilkades) serentak gelombang kedua mengalami penambahan. Dari semula 55 desa yang mengikuti pilkades serentak, kini bertambah menjadi 61 desa. Jumlah tersebut menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Pati. Kecuali Kecamatan Batangan. Kabag Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Pati melalui Kasubbag Tata Pemerintahan Desa Indah Febriana mengungkapkan, penambahan […]

  • Komunitas Sepeda Tua Pati Dikukuhkan, Siap Ramaikan Hari-hari Bersejarah

    Komunitas Sepeda Tua Pati Dikukuhkan, Siap Ramaikan Hari-hari Bersejarah

    • calendar_month Sel, 19 Feb 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Para peserta ngontel bareng pengukuhan Kosti Pati PATI – Minggu lalu (17/2/2019), pagi-pagi benar jalanan Kota Pati ramai. Jalanan dipenuhi orang-orang bersepeda santai. Mayoritas memakai sepeda tua. Kita mengenalnya sebagai sepeda ontel. Ada seribu lebih sepeda-sepeda ontel itu memenuhi jalanan Kota Pati.  Ribuan sepeda itu memeriahkan pengukuhan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Pati. Ribuan peserta […]

  • Seminar Pendidikan Karakter di Madrasah Salafiyah Kajen: Menggali Nilai-Nilai Luhur dari Kitab Nihayatul Bidayah

    Seminar Pendidikan Karakter di Madrasah Salafiyah Kajen: Menggali Nilai-Nilai Luhur dari Kitab Nihayatul Bidayah

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 50
    • 0Komentar

    PATI – Dalam rangka Pekan Muharram, Reuni Akbar, dan Harlah Madrasah Salafiyah ke-90, Ikatan Keluarga Alumni Salafiyah (IKLAS) Kajen, Pati, sukses menggelar Seminar Pendidikan Nasional bertajuk “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Budaya Keilmuan di Pesantren”, Jumat (4/7/2025). Acara yang berlangsung meriah di halaman MA Salafiyah Kajen ini tak hanya diisi seminar, tetapi juga telaah dan […]

  • Politik Identitas dan Perebutan Hegemoni Kuasa, Sebuah Pengantar dari Prof Azra

    Politik Identitas dan Perebutan Hegemoni Kuasa, Sebuah Pengantar dari Prof Azra

    • calendar_month Sab, 17 Sep 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 42
    • 0Komentar

       Buku Politik Identitas dan Perebutan Hegemoni Kuasa Perjalanan demokrasi dalam pelaksanaan pemilu 2014 dan 2019 cukup melelahkan dengan tensi politik tinggi. Pilpres bukan sekadar kontestasi politik yang sangat sengit, namun berdampak pada pembelahan politik, sosial, dan agama. Dari segi keterbelahan agama, meskipun para pemimpin ormas mainstream seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menyatakan netral, namun […]

expand_less