Breaking News
light_mode

Kelakuan Kita Bisa Kerdilkan Kebesaran Islam

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Rab, 31 Jan 2018
  • visibility 19


Lingkar Muria, PATI Fenomena pengkafiran
terhadap sesama muslim, belakangan memang merebak. Hal ini berbeda jauh dengan
cara dakwah para pendahulu.
Orang dahulu sangat terbuka dan
toleran. Dilihat dari jumlahnya, Islam sangat besar, akan tetapi dengan cara
dikafir-kafirkan, justru akan mengurangi. Hal itu diungkapkan KH. Abdul Ghofur
Maimoen dalam acara Ngaji Budaya Suluk Maleman, Sabtu (20/1) malam lalu.

”Indonesia
bisa menjadi negara mayoritas ya karena suka
memasukkan, bukan malah
mengeluarkan,” terang putra KH
Maimoen Zubair ini.

Lebih lanjut, menurutnya, ilmu fiqih seharusnya tentang bagaimana mencari solusi yang mudah tanpa
keluar dari syariat. Dirinya juga mengingatkan bahwa nabi sendiri membenci orang yang mengikuti
sesuatu secara buta.

Masih menurut KH. Abdul Ghofur Maimoen, ada yang patut dipelajari dari orang terdahulu, dikatakannya, seperti tentang sikap terbukanya. Bahkan di era
kekalifahan terdahulu, banyak
sumber-sumber ilmu baru dari luar, kemudian
diterjemahkan ke bahasa Arab. Bahkan lantaran banyaknya buku terjemahan itu
sampai bisa dibuat jembatan, dan juga membuat keilmuan Islam bisa besar. Namun orang
sekarang justru terkesan takut jika ada sesuatu yang baru.

“Padahal orang yang
tidak punya ingatan tentang masa lalu, akan mudah dipengaruhi. Karena tentu orang tersebut tidak punya jati
diri,”ujarnya.

Sementara itu Anis Sholeh Baasyin, penggagas Suluk Maleman menyoroti persoalan-persoalan yang
sedang menyeruak di sosial kebangsaan. Sekarang ini sejumlah
tokoh nampak seolah-olah terlihat saling bertentangan. Padahal ada garis merah
yang sebenarnya memiliki tujuan yang sama.

“Sebenarnya kuncinya satu, silaturahim. Itu yang tidak dijalankan. Padahal
pertemuan itu dibutuhkan untuk menyatukan perbedaan agar ada kesesuaian dan
keselarasan,” ujarnya.

Bahkan di era wali jaman dulu, juga
seringkali terjadi perbedaan pendapat dan pandangan. Hanya, hal tersebut selalu
bisa terselesaikan dengan solusi terbaik karena selalu bermusyawarah. “Tapi sekarang ini yang terlihat justru soal menang dan kalah,”tambahnya.

Anis juga menambahkan, jika sekarang ini banyak orang yang tidak bisa menangkap nilai-nilai
beragama. “Sebenarnya masih tidak
apa-apa jika baru bisa menangkap kulitnya, tapi jangan sampai memaksakan ke orang lain,” tegasnya. (lil)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Wakil Ketua II DPRD Pati Dukung Program Pemerintah Pusat, Minta Koperasi Desa Dikelola Profesional

    Wakil Ketua II DPRD Pati Dukung Program Pemerintah Pusat, Minta Koperasi Desa Dikelola Profesional

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 27
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menyatakan dukungannya terhadap program-program pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, salahsatunya yaitu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Dukungan ini disampaikan oleh Wakil Ketua II DPRD Pati, Bambang Susilo, dalam sebuah pernyataan resmi. “DPRD mendukung program pemerintah pusat, jadi dilaksanakan sesuai dengan mekanisme dan […]

  • Bandang Targetkan Persipa Junior Lolos Putaran Nasional Piala Soeratin

    Bandang Targetkan Persipa Junior Lolos Putaran Nasional Piala Soeratin

    • calendar_month Jum, 4 Nov 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 23
    • 0Komentar

    CEO PT Laskar Saridin Pati Joni Kurnianto dan Manager Persipa Junior Teguh Bandang Waluyo Persipa Pati Junior siap mengukir sejarah baru, dengan lolos ke putaran nasional Piala Soeratin U-17. Manajemen bakal memprioritaskan putra daerah untuk membela tim kebanggaan Kota Pati ini. PATI – CEO PT. Laskar Saridin Pati resmi menunjuk Teguh Bandang Waluyo sebagai Manager […]

  • Ali Badrudin: Siskeudes Online Tingkatkan Akuntabilitas Keuangan Desa

    Ali Badrudin: Siskeudes Online Tingkatkan Akuntabilitas Keuangan Desa

    • calendar_month Kam, 19 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 20
    • 0Komentar

    PATI – Demi meningkatkan pengelolaan keuangan desa, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah meluncurkan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) berbasis online. Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin, menyambut baik inisiatif ini dan mendorong seluruh desa di Pati untuk segera mengimplementasikan sistem tersebut. Ali menilai Siskeudes online akan sangat membantu meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan di […]

  • Inspektorat Daerah Pati Tingkatkan Upaya Pencegahan Korupsi di Lingkungan Pemerintahan

    Inspektorat Daerah Pati Tingkatkan Upaya Pencegahan Korupsi di Lingkungan Pemerintahan

    • calendar_month Sab, 25 Mei 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 29
    • 0Komentar

    PEMERINTAHAN – Inspektorat Daerah Kabupaten Pati meluncurkan program pendidikan antikorupsi untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan tujuan mencegah dan memberantas korupsi di lingkungan pemerintahan. Inspektur Daerah Pati, Agus Eko Wibowo, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk membangun semangat dan budaya antikorupsi di kalangan ASN. Langkah ini diambil setelah hasil survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2023 […]

  • Kecelakaan di Wedarijaksa: Pengemudi Xpander Diduga Lalai, Empat Orang Terluka

    Kecelakaan di Wedarijaksa: Pengemudi Xpander Diduga Lalai, Empat Orang Terluka

    • calendar_month Sel, 11 Nov 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 471
    • 0Komentar

    PATI – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan empat kendaraan terjadi di Jalan Umum Pati–Tayu, tepatnya di Desa Wedarijaksa, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, pada Senin (10/11/2025) sekitar pukul 12.20 WIB. Insiden ini menyebabkan empat orang mengalami luka ringan dan kerugian materi diperkirakan mencapai Rp20 juta. Kecelakaan tersebut melibatkan satu unit mobil Mitsubishi Xpander, satu unit truk […]

  • Gambar macan tutul jawa di Gunung Muria dokumentasi Pemkab Kudus.

    Kabar Gembira: 14 Macan Tutul Jawa Masih Hidup di Hutan Gunung Muria

    • calendar_month Ming, 15 Jun 2025
    • account_circle Abdul Adhim
    • visibility 124
    • 0Komentar

    KUDUS – Kabar menggembirakan datang dari kawasan Pegunungan Muria. Sebanyak 14 ekor macan tutul jawa (Panthera pardus melas), satwa karnivora langka dan dilindungi, diketahui masih menghuni hutan-hutan Gunung Muria yang membentang di wilayah Kudus, Jepara, dan Pati. Temuan ini disampaikan oleh Penggiat Konservasi Muria (PEKA Muria), komunitas pelestari lingkungan yang digawangi oleh pemuda setempat. Melalui […]

expand_less