Kekuasaan Tanpa Cinta, Bahaya
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sen, 11 Jun 2018
- visibility 1
- comment 0 komentar
Anis Sholeh Ba’asyin sedang memaparkan mengenai persoalan cinta dalam acara Suluk Maleman edisi ke 78 Sabtu (9/6/2018) malam lalu. |
diedisi sebelumnya, mengusung tema Jalan Cinta. Suluk Maleman edisi ke 78,
Sabtu (9/6) malam lalu, hadir dengan membincangkan cinta yang dibalut dalam
tema Bulan Beribu Kasih Sayang.
menjadi magnet untuk beriskusi mengolah pikiran ini dibuka dengan iringan musik
dari grup Orkes Puisi Sampak GusUran. Berbagai lagu, dengan lirik khasnya
sejenak melunakkan pikiran jamaah yang menyesaki halaman Rumah Adab Indonesia
Mulia, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 94.
Ba’asyin, tampil tunggal sebagai pemantik diskusi, juga sebagai narasumber. Bang
Anis, sapaan akrabnya mengelaborasi dengan persoalan kekuasaan yang tanpa
cinta. Amburadul.
ini mengisahkan bagaimana, banyak terjadi dan hampir semuanya kekuasaan tanpa
dilandasi rasa cinta. ”Winston Churchill, perdana menteri Inggris di era perang
dunia ke II misalnya. Dia tahu saat itu ada sandi-sandi yang menyebutkan jika
Jerman akan menginvasi London. Harusnya warganya diungsikan. Namun tidak. Sang
perdana menteri lebih memilih strategi memenangkan perang. Tak mengapa ada
berjatuhan korban. Sebab dalam pikirannya jika mengungsikan semua rakyatnya,
musuh mengira sandi-sandinya bocor dan tentu itu akan diubah. Sebuah kerugian
pikirnya,” jelas Bang Anis.
Jepang meluluhlantakkan Pearl Harbour. Pangkalan militer Amerika Serikat di
Hawai tersebut, sebenarnya Amerika sendiri yang mengompori untuk penyerangan
itu.
berkecamuk dalam perang sebab sebuah perjanjian yang mengikatnya. Maka untuk
bisa masuk di arena perang itu, harus ada alasan yang membenarkan,” terangnya.
Bang Anis sebagai potret hilangnya ruh cinta dalam sebuah kekuasaan. Yang
dilihat hanya angka-angka. ”Oh korbannya hanya sekian, tak apa. Padahal itu kan
bertentangan dengan Alquran. Menghilangkan satu nyawa saja tanpa sebab, itu
sama saja menghilangkan seluruh nyawa manusia. Nalar kekuasaan itu kejam,”
imbuh Anis.
cinta, di bulan beribu kasih sayang ini, Bang Anis mengajak para jamaah untuk
menitik beratkan pada cinta. Sebenarnya cinta itu lebih utama dri sekadar
ketaatan.
kamu punya pacar. Kamu beri hadiah pacarmu itu. kamu tentu ikhlas kan,” tanya
Bang Anis kepada jamaah yang memang kebanyakan dari kalangan anak muda itu.
sebuah awal keikhlasan. Jika sudah benar-benar cinta, akan iklas melakukan
segalanya. ”Allah tak butuh cinta hambanya. Namun hambanya yang membutuhkan
cinta. Cintailah, maka kamu akan ikhlas menjalankan perintah-perintah-Nya,”
imbuhnya.
dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya. Jakarta, 27 Mei lalu, dengan kemasan
Pagelaran Semesta Cinta Sampak GusUran. Tema cinta malam kemarin menyuguhkan
pemandangan yang berbeda. Para personel Sampak GusUran memakai pakaian serba
putih. Berjubah, lengkap dengan sorban melilit di kepala. (Achmad Ulil Albab)
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar