Saring sebelum Sharing, dan Ilmu Ojo Kesusu ala Gus Nadirsyah Hosen
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sen, 18 Mar 2019
- visibility 2
berjudul Saring sebelum Sharing ini
semakin menyadarkan kita untuk tak gampang buru-buru percaya sebuah kebenaran. Sebab, bisa jadi kebohongan yang terus berulang dipercaya menjadi kebenaran. Setidaknya
hal itu yang hendak disampaikan penulisnya. Profesor Nadirsyah Hosen. Atau kita
akrab mengenalnya Gus Nadirsyah. Rosi Syuriah Pengurus Cabang Istimewa (PCI)
Nahdlatul Ulama Australia dan Selandia Baru.
quote dari Imam Syafi’i. Dimana disebutkan yang intinya soal ulama yang dibenci
orang kafir, itulah yang diikuti. Setelah ditelisik lebih dalam mengenai quote
yang sudah dianggap benar nyatanya tak ada.
kitab-kitabnya Imam Syafi’i. Tidak ada. Entah bacaan saya yang memang kurang
dalam. Atau dolan saya yang kurang jauh,” kata dosen di Monash University ini
sambil bergurau. Saat bertemu dengan salah satu ulama keturunan Imam Syafi’i
pun Gus Nadir tidak mendapat jawaban.
jenengan pernah berkata demikian,” kata Gus Nadir menanyakan kepada seorang
ulama yang diakuinya telah lama menjadi teman diskusi dalam berbagai topik
tersebut.
Banyak netizen, kata Gus Nadir yang juga menanyakan hal itu. Apa benar soal
quote-quote yang sering dibagikan. ”Oleh karena itu kita harus waspada. Terutama
soal quote-quote itu. Asal cantumkan gambar tokoh, lalu ada kata-kata sedikit
di bawahnya. Gus Mus mengaku hal itu sering terjadi padanya. Padahal ia tak
merasa mengatakan hal itu. Ya intinya jika menerima informasi itu jangan
buru-buru diiyakan. Harus tahu sanadnya,” jelas Gus Nadirsyah.
Nadir juga menyindir perilaku orang-orang yang suka bertanya namun sebenarnya
hanya ngetes. Bahkan ada yang lebih parah lagi. ”Ya seperti ketika ada berita misal
isu si A ternyata begini. Kemudian link berita itu diforward ke grup Whatsapp. Padahal sudah jelas di grup itu tidak
ada orang yang bisa memberikan klarifikasi. Tidak ada orang yang punya akses ke
si A. Ya itu sama saja ikut nyebar berita belum tentu benar dengan gaya
bertanya,” papar Gus Nadir. (alb)
- Penulis: Redaksi