Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Hiburan » Budaya » Sejarah Gambiran Pusat Penyebaran Islam di Pati Masa Lalu

Sejarah Gambiran Pusat Penyebaran Islam di Pati Masa Lalu

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sab, 24 Apr 2021
  • visibility 1
  • comment 0 komentar
Potret Masjid Gambiran, Desa Sukoharjo, Margorejo, Pati

Gambiran disebut pusat penyebaran Islam di tanah Pati pada masa lampau. Berbicara tentang syiar Islam tidak terlepas dari nama Mbah Cungkrung. Beliau murid Sunan Muria, yang berdakwah dengan corak tasawuf. Bukti lain bahwa dahulu Gambiran merupakan pusat Islam di Pati, adalah keberadaan pemakaman Islam kuno di Dukuh Gambiran RT 01 RW 05.

PATI – Dukuh Gambiran di Desa
Sukoharjo, Kecamatan Margorejo disebut sebagai pusat keagamaan Islam di Kabupaten
Pati. Hal itu diyakini Amal Hamzah, seorang sejarawan lokal. Dia menyebut bahwa
Masjid Baiturrohim Gambiran dahulu merupakan masjid utama di Kota Mina Tani ini,
sebelum berpindah ke Masjid Agung Baitunnur di Alun-Alun Pati.

Berbicara tentang syiar Islam di
Pati yang berpusat dari Gambiran, kata Amal Hamzah, tidak terlepas dari sosok
Mbah Cungkrung, yang makamnya terletak sekitar 30 meter di sebelah selatan
masjid tersebut. Tokoh yang diyakini sebagai waliyullah ini oleh masyarakat
setempat diperingati haul-nya setiap 1 Syuro.

“Nama aslinya tidak diketahui.
Adapun cungkrung kalau menurut orang Jawa diambil dari kata ‘jungkrung’ yang
artinya ‘sujud’. Nama Mbah Cungkrung diambil dari kebiasaan beliau sujud dalam
salat,” terang Ketua Yayasan Baiturrohim ini seperti dilansir dari Tribun
Jateng
.

Amal mengungkapkan, Mbah Cungkrung
diyakini merupakan murid dari Sunan Muria. Disebutkannya, Mbah Cungkrung
berdakwah dengan corak tasawuf.

“Karena Sunan Muria wafat pada
pertengahan abad 16, Mbah Cungkrung juga berdakwah pada kisaran masa itu.
Masjid Baiturrohim Gambiran dibangun oleh Mbah Cungkrung sebagai pusat syiar
agama. Oleh warga setempat masjid ini juga disebut sebagai Masjid Wali,” kata
Guru SMAN 1 Pati ini.

Makam Mbah Cungkrung

Masjid Gambiran
memiliki arsitektur kuno dengan atap limas bersusun seperti Masjid Agung Demak.
Struktur atap disangga oleh empat saka dari kayu. Memang bangunan asli masjid
ini terbuat dari kayu, sebelum kemudian direnovasi menjadi tembok.

Penanda renovasi adalah sebuah
prasasti bertuliskan aksara Arab Pegon yang terletak di atas pintu utama
masjid. Dalam prasasti tersebut, dikatakan bahwa Masjid Gambiran direnovasi
pada 1885 oleh Bupati Pati pada waktu itu, yakni Kanjeng Raden Aryo
Candrahadinegoro.

“Dalam renovasi ini, mustoko atau
kubah masjid berbentuk ngaron (tempat memasak dari tanah liat) diganti mustoko
baru. Sedangkan yang lama dibawa ke daerah Tawung (Tawangrejo, Kecamatan
Winong) oleh murid Mbah Cungkrung,” papar dia.

Amal menambahkan, berdasarkan
keterangan yang dia dapatkan dari KH Hishom, ulama asal Desa Tawangrejo, agama
Islam yang berkembang di Winong dahulu berasal dari murid Mbah Cungkrung.

Penanda “kekunoan” lainnya dari
masjid ini, menurut Amal, ialah keberadaan kompleks makam keluarga penghulu,
persis di sebelah utara masjid. Dilihat dari bentuk patoknya, sambung dia,
diperkirakan makam tersebut ada sejak abad ke-16.

Bukti lain bahwa dahulu Gambiran
merupakan pusat Islam di Pati, kata Amal, ialah keberadaan pemakaman Islam kuno
di Dukuh Gambiran RT 01 RW 05.

“Makam yang cukup padat, seluas
hampir 2 hektare ini, menunjukkan bahwa Gambiran dulu kota dengan banyak
penduduk, atau kalau sekarang disebut metropolitan. Ada keyakinan, penduduk
berbondong-bondong meninggalkan, sehingga makam luas ini tidak digunakan lagi.
Hanya penduduk lokal yang memanfaatkan sebagian kecil area makam,” kata Amal
sembari menunjukkan kompleks makam tersebut.

Menurut Amal, dilihat dari
patok-patok kuburan yang berukuran besar dan terbuat dari batuan andesit,
pemakaman kuno ini diperkirakan dimanfaatkan warga pada abad 16 sampai 17.

“Kita tidak tahu pada waktu itu
berasal dari mana batunya. Namun, yang jelas bisa dipastikan ini pemakaman
Islam. Tandanya, ada dua batu nisan, satu di utara satu di selatan, karena
mayatnya dihadapkan ke arah kiblat,” jelas dia.

Amal menerangkan, pusat Islam di
Pati mulai berpindah sejak Masjid Agung Baitunnur berdiri pada 1845. Letaknya
yang berada di barat pendopo menjadikan masjid ini sebagai masjid besar
kabupaten.

“Pendirian masjid ini membawa
dampak besar. Para ulama Gambiran diboyong ke sana. Ada yang ditempatkan di
Kauman, Saliyan, dan Kampung Mertokusuman. Ketika ulama-ulama Gambiran pindah
ke Pati, masjid ini mulai agak sepi. Namun, atas kebaikan bupati pada waktu
itu, 1885 masjid ini direnovasi,” jelas dia.

Meski kini Masjid Baiturrohim
Gambiran bukan lagi masjid utama di Pati, jejak-jejak syiar Islam Mbah
Cungkrung masih bisa ditemukan.

Satu di antaranya, menurut Amal,
warga Muslim Tawangrejo Kecamatan Winong mengakui Mbah Cungkrung sebagai
leluhurnya. Setiap ada tahlil, nama Mbah Cungkrung disebut. Kemudian, saat
peringatan haul Mbah Cungkrung di Gambiran, sejumlah penduduk dan perangkat
Desa Tawangrejo ikut hadir.

Kemudian, meski semarak keagamaan
sempat meredup saat ulama Gambiran hijrah ke Masjid Agung Baitunnur Pati, kini
gairah keagamaan kembali bangkit.

Di bahwa naungan
Yayasan Baiturrohim, di Gambiran berlangsung aktif pendidikan agama mulai dari
TPQ,TK, Jamaah Yasin-Tahlil, sampai Pondok Pesantren. (yan)

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Cari Menu Buka Sambil Nikmati Senja Pesawahan

    Cari Menu Buka Sambil Nikmati Senja Pesawahan

    • calendar_month Ming, 10 Apr 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Ibu-ibu berjualan aneka panganan untuk berbuka puasa Pasar Putat Selawe menawarkan menu berbuka puasa yang beragam. Di tempat ini pengunjung juga bakal disuguhi suasana senja yang syahdu di tengah pesawahan. Cocok untuk yang gabut menunggu waktu berbuka puasa  PATI – Pasar Putat Selawe menjadi primadona baru bagi masyarakat yang ingin membeli takjil dan menu buka […]

  • Berbagi Kebahagiaan Hari Pers Nasional, Wartawan Pati Santuni Anak Yatim

    Berbagi Kebahagiaan Hari Pers Nasional, Wartawan Pati Santuni Anak Yatim

    • calendar_month Sen, 10 Feb 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 2
    • 0Komentar

    PATI – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pati merayakan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 dengan cara yang istimewa. Senin (10/2/2025), mereka menggelar acara santunan anak yatim di Panggung Suara Pati. Sekitar 10 anak yatim piatu tampak gembira menerima santunan uang tunai yang diberikan langsung oleh Ketua PWI Pati, Noor Effendy. Acara tersebut dihadiri oleh pejabat […]

  • Muntamah Dorong Masyarakat Pati Jauhi Judi Online

    Muntamah Dorong Masyarakat Pati Jauhi Judi Online

    • calendar_month Rab, 18 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 1
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPRD Kabupaten Pati, Muntamah, mengingatkan masyarakat untuk menghindari judi online. Ia menegaskan bahwa judi online tidak memberikan manfaat dan justru dapat menyebabkan kecanduan serta berdampak buruk bagi individu dan lingkungan sekitar. Muntamah menyatakan bahwa judi online dapat membuat orang terlilit utang. “Tidak perlu mengakses situs-situs yang tidak bermanfaat, seperti situs judi online. […]

  • Bidan Jepara Bersatu Tekan Kasus Stunting

    Bidan Jepara Bersatu Tekan Kasus Stunting

    • calendar_month Jum, 1 Sep 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Para bidan di Jepara berkumpul. JEPARA – Para bidan desa di Kabupaten Jepara menyatakan komitmen bersama dalam penanganan anak balita tengkes atau stunting. Targetnya bisa nol kasus pada tahun 2024. Prevalensi tengkes yang ada kini tinggal menyisakan 7,9 persen. Penggalangan komitmen bidan-bidan desa itu berlangsung di aula kantor Jepara Nursing Center, Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara, […]

  • Tinjau Stadion GBK, Pj Bupati Jepara Minta Perbaikan Fasilitas

    Tinjau Stadion GBK, Pj Bupati Jepara Minta Perbaikan Fasilitas

    • calendar_month Sab, 4 Jun 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1
    • 0Komentar

      Pj Bupati Jepara meninjau Stadion Gelora Bumi Kartini Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara mendesak untuk segera diperbaiki. Hal ini karena sejumlah fasilitasnya mengalami kerusakan. Seperti atap di tribun VIP, toilet, serta rolling door secretariat cabang olahraga. JEPARA – Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta meminta fasilitas di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara […]

  • Ke Pulau Panjang, Ziarah dan Mereguk Air Berkah (3)

    Ke Pulau Panjang, Ziarah dan Mereguk Air Berkah (3)

    • calendar_month Sab, 13 Apr 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Bersimpuh di depan makam Matahari telah benar-benar tenggelam. Langit gelap. Kesunyian Pulau Panjang makin terasa. Lampu-lampu di jalan paving sudah dinyalakan. Malam jadi sedikit terang. Komplek makam Syeh Abu Bakar sepi sekali. Waktu itu sudah masuk isya. Saya hendak menunaikan salat sekaligus ziarah ke makam waliyullah tersebut. Di komplek itu lumayan terang. Banyak lampu menyala. […]

expand_less