Breaking News
light_mode

Segera Daftarkan Kebudayaan Muria jadi Warisan Nasional

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Kam, 5 Nov 2020
  • visibility 35

 

 

Kegiatan monitoring dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Kampung Budaya Piji Wetan

KUDUS – Kepala Bidang Kebudayaan
Disbudpar Kabupaten Kudus Roro Lilik Ngesti W, mengaku simpatik dengan apa yang
sudah dilakukan oleh masyarakat Kampung Budaya Piji Wetan Desa Lau. Rencananya
ia akan mengajukan legalitas kebudayaan masyarakat Muria ini sebagai warisan
nasional.

“Termasuk kebutuhan administratif
lainnya juga segera kami upayakan agar kebudayaan masyarakat Muria, khususnya
Piji Wetan Desa Lau ini bisa diakui secara nasional,” jelasnya saat mengikuti kunjungan
tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ke Kampung Budaya Piji Wetan Desa Lau,
pada Rabu (04/11/20).

Inisiator Kampung Budaya Piji Wetan
Desa Lau Muchammad Zaini menjelaskan agenda terdekat yang sedang disiapkan oleh
warga yakni peresmian. Bersamaan dengan itu, tim kreatif juga tengah menyiapkan
dokumen pemajuan kemajuan desa (DPKD) untuk bisa digunakan sebagai landasan
dalam mengurus dokumen administratif lainnya.

“Dengan DPKD itu juga nantinya kita
bisa memetakan secara lebih komprehensif potensi apa saja yang bisa kami angkat
dan bangun,” papar Wakil Ketua Lesbumi Kabupaten Kudus ini.

Untuk diketahui, upaya pemajuan
kebudayaan desa terus digenjot oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia (Kemdikbud RI). Salah satu langkah konkritnya yaitu dengan
mengadakan monitoring dan evaluasi (Monev) di Kampung Budaya Piji Wetan.

Hadir dalam acara ini Tim Monev
Ditjen Kebudayaan Eko Sukarno, Kepala Bidang Kebudayaan Kabupaten Kudus Roro
Lilik Ngesti W, Kasi Sejarah Permuseuman dan Kepurbakalaan Mitta Hermawati,
Anggota Badan Permusyawaratan Desa Lau Wagiman Sutrisno, serta tokoh masyarakat
Piji Wetan Desa Lau.

Ketua Tim sekaligus Kasubpokja
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Cagar Budaya Kemdikbud RI, Eko Sukarno,
mengatakan monitoring ini adalah tindak lanjut dari kegiatan Lomba Cerita Budaya
Desaku yang digelar pada Agustus-September 2020, kemarin
 

“Lomba itu dan monev hari ini
termasuk bagian dari pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk memberi
rangsangan kepada masyarakat untuk tetap berkarya di masa pandemi,” ujar Eko.

Sesuai dengan tagline yang diusung,
tujuan utamanya tentu supaya generasi muda bisa mengetahui budaya desanya.
Generasi muda diharapkan juga mengerti makna serta filosofinya dan mau
melestarikan budaya tersebut secara berkesinambungan dengan generasi
sebelumnya.

“Bila sudah begitu, ini diharapkan
bisa berkelanjutan menjadi aktivitas dan kegiatan yang produktif dan
memakmurkan masyarakat berbasis budaya,” imbuh Eko. (hus)

 

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Temukan Cahaya di Tengah Kegelapan dengan Tawashul

    Temukan Cahaya di Tengah Kegelapan dengan Tawashul

    • calendar_month Sen, 27 Feb 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Kota Pati baru saja diguyur hujan sejak sore. Hujan menyisakan udara dingin dan tanah basah. Namun tidak menyurutkan semangat jamaah untuk menghadiri Suluk Maleman, Minggu (26/2/2023).  Selepas waktu Isyak, halaman Rumah Adab Indonesia Mulia, di Jalan Pangeran Diponegoro Pati sudah penuh dengan jamaah. Bahkan jamaah sampai meluber hingga tepi jalan raya tersebut. Malam itu Suluk […]

  • DPRD Pati Dukung Penuh Pengembangan Tanaman Unggulan, Gandeng Swasta dan Bank BKK

    DPRD Pati Dukung Penuh Pengembangan Tanaman Unggulan, Gandeng Swasta dan Bank BKK

    • calendar_month Sel, 27 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 60
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati memberikan dukungan penuh terhadap upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dalam mengembangkan komoditas pertanian unggulan. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi B DPRD Pati, Warsiti, yang menekankan potensi pertanian Pati yang luar biasa, meliputi padi, mangga, melon, dan durian. “Potensi ini harus dimaksimalkan oleh petani dengan dukungan […]

  • Eksotis Sekaligus Mistis dulu Petilasan Syeh Siti Jenar (2)

    Eksotis Sekaligus Mistis dulu Petilasan Syeh Siti Jenar (2)

    • calendar_month Ming, 4 Okt 2020
    • account_circle Redaksi
    • visibility 33
    • 0Komentar

      Selain eksotis, Pantai Lemah Abang konon juga mistis. Dikisahkan, dulu tempat ini merupakan petilasan dari salah seorang wali yang kontroversial pada zaman walisongo. Namanya Syeh Siti Jenar. ”Cerita-ceritanya begitu. Ada aura mistis. Temenku suatu sore pernah “disasarkan” di tengah hutan karetan, saat hendak ke pantai itu,” kata Ardian Firda Maulida, salah seorang pengunjung dari […]

  • Polisi Tangkap Begal Berpistol di Demak

    Polisi Tangkap Begal Berpistol di Demak

    • calendar_month Sel, 25 Jan 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 53
    • 0Komentar

      Barang bukti pistol air softgun yang digunakan untuk aksi begal diamankan. Tak butuh waktu lama begal berpistol di Demak berhasil dibekuk aparat kepolisian. Sebelumnya kawanan begal ini sudah beraksi sebanyak dua kali. Atas perbuatannya itu para pelaku diancam dengan hukuman 9 tahun penjara. DEMAK – Unit Reskrim Polsek Mijen Polres Demak berhasil menangkap 2 […]

  • Semur Kutuk Legendaris Langganan Wakil Bupati Saiful Arifin

    Semur Kutuk Legendaris Langganan Wakil Bupati Saiful Arifin

    • calendar_month Sab, 16 Mar 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Jadi Langganan Pejabat, Sehari Habiskan 10 Kilogram Ikan Kutuk   Wakil Bupati Pati Saiful Arifin sedang menyantap semur kutuk Masakannya sederhana. Bumbu semur lengkap yang gurih dengan potongan ikan Kutuk. Jadilah namanya semur kutuk. Karena rasanya yang khas, kuliner ini menjadi buruan orang-orang. Para pejabat sering kali datang, termasuk Wakil Bupati Pati Saiful Arifin yang menjadi […]

  • Teliti “Cagar Budaya” di Gunungsari Pati

    Teliti “Cagar Budaya” di Gunungsari Pati

    • calendar_month Ming, 28 Mar 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 32
    • 0Komentar

      Penelitian bangunan diduga cagar budaya di Desa Gunungsari, Tlogowungu, Pati PATI – Keberadaan sejumlah objek diduga cagar budaya di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu mendapat perhatian dari Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Diberitakan Suara Merdeka (18/3/2021), upaya observasi pun dilakukan tim BPCB Jateng dengan mendatangi langsung Candi Pomahan Ajar di Desa Gunungsari, […]

expand_less