Diecaster, Bukan Sembarang Pecinta Mobil-mobilan
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sab, 3 Mar 2018
- visibility 1
kolektor dan pecinta mobil-mobilan. Sudah dewasa masih saja bergumul dengan
mainan anak-anak. Begitu biasanya, orang-orang yang belum paham soal hobi
mengoleksi mainan mobil-mobilan yang rintisannya muncul pada abad ke 20 itu.
Danang Kesumo membenarkan. Bagi mereka yang belum paham dengan hobi yang satu
ini, sudah pasti siapapun mencibir. Namun perlu diketahui, hobi mobil-mobilan
ini bukan hobi sembarangan.
sedang berburu koleksi ke sebuah supermarket, banyak yang melihat keheranan.
”Ya sudah pasti. Itu orang-orang dewasa kok rame-rame milih mainan. Tetapi ada
yang sudah paham, lalu berbasa-basi. Kolektor ya mas,” kata Widho mengenang
kejadian itu.
samping itu, ada pula nilai investasi melalui koleksi mobil-mobilan. Lazim
disebut dengan istilah kolekdol. Dikoleksi dulu, kalau laku yang didol atau dijual. Terlebih, yang paling
menarik dari hobi ini ada pada seni custom
mobil-mobilan itu sendiri.
nambah decal, stiker. Lalu membuat detail-detail seperti mobil mirip seperti
aslinya betulan. Lampu sein menyala, roda bisa belok, bisa membuka kap dan
pintu. Termasuk juga custom detail di bagian interior. Disitulah letak keseruan
hobi ini. Di samping bisa pula menjadi barang investasi seperti kolekdol itu,”
papar Whido.
hobi ini punya daya tarik sendiri. Selalu ada sebuah item yang menjadi incaran
dan buruan. Khususnya di salah satu merk mobil-mobilan yang terkenal.
muncul. Keuntungan itu tergantung pada kondisi pasaran, serta item-item yang
sedang menjadi buruan. Jika ada lelang, satu unit bisa meraup untung 30 hingga
50 persen,” papar sang ketua.
kepuasan dari hobi ini. Dapat mengoleksi barangnya, mengutak-atik lalu kalau
sudah waktunya, koleksi masuk kolekdol. ”Laku dijual saja,” pungkas Widho. Anggota
dari komunitas ini sangat beragam. Ada PNS, ada karyawan swasta, mahasiswa
hingga anak sekolah. (lil)
- Penulis: Redaksi