Breaking News
light_mode

Diusulkan jadi Pahlawan Nasional Inilah Kisah Perjuangan KHR Asnawi Kudus

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sen, 3 Apr 2023
  • visibility 38
Lukisan KH. R. Asnawi Kudus

Sejumlah tokoh bersama dengan
Pemerintah Kabupaten Kudus mengusulkan Kyai Haji Raden (KHR) Asnawi untuk
diangkat menjadi pahlawan nasional. Usulan itu dikemas dalam sebuah seminar
yang diselenggarakan di Aula Pondok Pesantren Al-Asnawiyyah Bendan, Sabtu
(1/4/2023) sore. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Kudus Hartopo,
Sekretaris Fraksi PKB DPR RI, Ketua DPC PKB Kab. Kudus, Ketua PCNU Kudus, Pimpinan
PD Muhammadiyah Kudus, para tokoh agama dan tokoh masyarakat, para narasumber
dan pemateri, serta undangan lainnya.

Menilik sepak terjangnya, kiai
yang dikenal sebagai pendiri Madrasah Qudsiyah dan Pondok Pesantren Raudlathut
Tholibin Kudus ini memang sangat layak untuk ditetapkan sebagai sosok pahlawan
nasional.

Dikutip dari data yang ditulis
Jaringan Edukasi dan Napak Tilas Kudus (Jenank), Kyai Haji Raden Asnawi adalah nama
yang dipergunakan sesudah beliau menunaikan ibadah Haji yang ketiga kalinya
sehingga wafat. Adapun nama sebelum menunaikan ibadah Haji ialah : Raden Ahmad
Syamsi, kemudian sesudah beliau menunaikan ibadah Haji yang pertama berganti
nama dengan nama Raden Haji Ilyas dan nama inilah yang terkenal di negeri Mekah
Saudi Arabia di samping narna yang terakhir, yaitu K.H.R. Asnawi.

KHR Asnawi adalah putra pertama
dari H. Abdullah Husnin seorang pedagang konpeksi tergolong besar di Kudus pada
waktu itu, sedang ibunya bernama R. Sarbinah. KHR Asnawi dilahirkan di kampung
Damaran Kota Kudus pada tahun 1281 H (1861 M), beliau termasuk keturunan dari
Sunan Kudus (Sayyid Ja’far Sodiq) keturunan yang ke XIV dan keturunan ke V dari
Kyai Haji Mutamakin seorang Wali yang keramat di desa Kajen Margoyoso Kabupaten
Pati yang hidup pada zaman Sultan Agung Mataram.

“Sejak mudanya beliau senang
berjuang, di mulai dari kegiatannya mengajarkan ilmu Agama Islam, kemudian
beliau memegang amanat sebagai seorang Komisaris Sarikat Islam di Mekah Saudi
Arabia,” tulis komunitas pelestari sejarah di Kabupaten Kudus ini dalam sebuah
postingan facebooknya.

Sesudah kembali di Kudus dari
Mekah pada tahun 1916 M beliau bergabung dengan kawan-kawannya dalam gerakan
Sarikat Islam. Tugas yang diamalkan ialah melaksanakan dakwah dan nasehat
keagamaan terutama dalam bidang Tauhid dan Feqih, di samping itu beliau ikut
aktif dalam usaha pendirian MADRASAH QUDSIYYAH, pembangunan Masjid Agung Menara
sehingga terjadi peristiwa haru-hara Kudus.

Pejuang

Padą tahun 1924 beliau ditemui
oleh KH Abdul Wahab Hasbullah Jombang untuk bermusyawarah tentang benteng
pertahanan Aqidah Ahlussunnah Wak Jamaah. Akhirnya beliau menyetujui gagasan
K.H. A. Wahab Hasbullah dan selanjutnya bersama-sama dengan para Ulama yang
hadir di Surabaya pada tanggal 16 Rajab 1344 H / 31 Januari 1926 M mendirikan
Jamiyah Nahdlatul Ulama, sehingga akhir hayatnya ditaati dan didukung Nahdlatul
Ulama.

Pada zaman penjajahan Belanda
beliau sering dikenakan hukuman denda karena pidatonya yang mempertahankan
kesucian Islam serta menanamkan jiwa kenasionalan terhadap umat Islam, baik di
Kudus maupun di Jepara.

Pada zaman penjajahan Jepang
pernah dituduh menyimpan senjata api sehingga rumah dan pondok beliau dikepung
oleh tentara Dai Nippon, yang akhirnya beliau dibawa ke Markas Kempetai di
Pati. Semalam berada dalam tahanan di Markas, paginya dipanggil oleh Komandan
Dai Nippon dengan keadaan badan terbuka dari pakaian kecuali sarung. Anehnya
tidak ditanya tentang soal senjata tetapi ditanyakan berapa jumlah istri dan
anak serta cucunya. Sesudahnya beliau disuruh pulang ke Kudus.

Pada zaman awal revolusi
kemerdekaan terutama pada masa menjelang agresi ke I beliau mengadakan gerakan
ruhani dengan membaca shalawat nariyah dan do’a surat al-Fiil. Tidak sedikit
para pemuda-pemuda kita yang tergabung dalam laskar-laskar bersenjata datang
untuk minta bekal ruhaniyah kepada beliau sebelum berangkat ke medan pertahanan
di Genuk, Alas tuwo dan lain-lain.

Oleh Bupati Kudus Bapak Subarkah
pernah beliau diminta untuk menempati Pendopo Kabupaten sebagai tempat
pengajian dan hal itu dipenuhinya sampai Bapak Bupati pindah. Majilis pengajian
umum yang masih berjalan sampai sekarang ini ialah SANGANAN di Masjid Jami’
Kauman Wetan Kudus dan PITULASAN di Masjid Agung Menara Kudus. Pondok
Pesantrennya masih berjalan untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan beliau.
(mif)

 

 

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Persijap Jepara Telan Kekalahan Pahit di Kandang Sendiri

    Persijap Jepara Telan Kekalahan Pahit di Kandang Sendiri

    • calendar_month Sel, 23 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 42
    • 0Komentar

    JEPARA – Persijap Jepara harus menelan pil pahit setelah gagal meraih poin penuh di kandang sendiri dalam laga pekan ke-6 BRI Super League 2025/26. Bermain di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Minggu (21/9), Laskar Kalinyamat menyerah dengan skor 1-2 dari Persita Tangerang. Sempat unggul melalui gol Carlos Franca di menit ke-9, Persijap justru kehilangan momentum […]

  • Anggota DPRD Pati, Mukit Optimistis Wushu Pati Berprestasi di Bawah Kepemimpinan KONI yang Baru

    Anggota DPRD Pati, Mukit Optimistis Wushu Pati Berprestasi di Bawah Kepemimpinan KONI yang Baru

    • calendar_month Ming, 27 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 53
    • 0Komentar

    PATI – Mukit, anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi Partai Demokrat, menyatakan optimisme terhadap masa depan olahraga Wushu di Pati. Ia berharap kepengurusan baru Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang dipimpin oleh Sutarto Oentarso mampu membawa kemajuan bagi cabang olahraga ini. “Semoga dengan kepemimpinan Pak Kokok, olahraga khususnya wushu bisa lebih maju dan melahirkan atlet-atlet […]

  • Santunan yatim dan dhuafa di PIM Mujahidin Bageng Gembong Pati.

    Anak Yatim dan Dhuafa Terima Santunan dari PIM Mujahidin Bageng

    • calendar_month Sab, 30 Sep 2023
    • account_circle Abdul Adhim
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Santunan yatim dan dhuafa di PIM Mujahidin Bageng Gembong Pati. Diberikan kepada 73 anak.

  • Seni Ukir Jepara Terancam Punah PJ Bupati Minta Dibuatkan Roadmap

    Seni Ukir Jepara Terancam Punah PJ Bupati Minta Dibuatkan Roadmap

    • calendar_month Sab, 2 Jul 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 33
    • 0Komentar

    PJ Bupati Jepara melihat karya ukir Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menaruh perhatian besar pada seni ukir khas Jepara. Sekuat tenaga jangan sampai warisan budaya ini punah digerus laju zaman. Karena itu pihaknya meminta dibuatkan roadmap sebagai upaya melestarikan warisan budaya ini. JEPARA – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta meminta dibuat peta jalan atau roadmap […]

  • Kesepakatan Batal, Penjualan Saham PSIS Semarang Gagal Terealisasi

    Kesepakatan Batal, Penjualan Saham PSIS Semarang Gagal Terealisasi

    • calendar_month Sab, 15 Nov 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 541
    • 0Komentar

    SEMARANG – Rencana penjualan saham PT Mahesa Jenar Semarang (PT MJS), perusahaan yang menaungi klub sepak bola PSIS Semarang, kepada investor potensial resmi dibatalkan. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Joni Kurnianto, Juru Bicara dari Pemegang Saham Pengendali PT MJS, pada hari Sabtu (15/11/2025). Menurut Joni, keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian diskusi intensif yang sayangnya […]

  • Edy Wuryanto: Sukseskan Imunisasi harus Seperti Vaksinasi Covid-19

    Edy Wuryanto: Sukseskan Imunisasi harus Seperti Vaksinasi Covid-19

    • calendar_month Rab, 29 Mar 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Anggota DPR RI Edy Wuryanto  Imunisasi dasar penting dilakukan, sehingga kekebalan pada penyakit -penyakit tertentu akan terbentuk. Pemerintah diminta melakukan pendekatan imunisasi ini seperti saat melakukan vaksinasi Covid-19. JAKARTA – Komisi IX DPR RI meminta pemerintah untuk melakukan imunisasi pada anak dengan pendekatan seperti pada saat vaksinasi Covid-19.  “Vaksinasi merupakan modal penting untuk menjaga kekebalan […]

expand_less