Pemkot Semarang Berikan Dukungan Penuh Kepada Kepemimpinan Baru PSIS
- account_circle Fatwa Fauzian
- calendar_month 5 jam yang lalu
- visibility 1.035

Audiensi bersama Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng di ruang rapat wali kota, dengan kehadiran CEO PSIS baru Datu Nova Fatmawati, Komisaris Fariz Julinar Maurisal, serta Ketua Suporter Panser Biru Wareng.
SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang menyatakan dukungan penuh terhadap kepemimpinan baru PSIS Semarang. Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng secara resmi menyampaikan bahwa Pemkot berperan sebagai mitra strategis dalam upaya mengangkat kejayaan klub yang menjadi kebanggaan masyarakat ibu kota Jawa Tengah.
Pada hari Senin (15/12), audiensi telah dilakukan di ruang rapat wali kota, dengan kehadiran CEO PSIS baru Datu Nova Fatmawati, Komisaris Fariz Julinar Maurisal, serta Ketua Suporter Panser Biru Wareng.
Dalam kesempatan tersebut, Agustina menekankan bahwa klub tersebut merupakan aset yang memiliki nilai tak ternilai.
“PSIS adalah nama yang sudah sangat ikonik. Dukungan untuk klub ini adalah amanat warga. Pemkot Semarang punya komitmen sejarah mendukung PSIS, di era baru ini kita bangun lagi kepercayaan,” kata Agustina.
Kolaborasi Tiga Pilar: Fasilitasi hingga Keamanan Jadi Fokus
Wali Kota menjelaskan bahwa kebangkitan PSIS hanya dapat terwujud melalui sinergi yang solid antara tiga pilar utama, yaitu manajemen klub, suporter, dan pemerintah daerah.
Pemkot menyambut positif kepemimpinan Datu Nova, seorang pengusaha kelahiran Semarang yang resmi menguasai saham mayoritas PSIS pada November 2025. Bentuk dukungan akan dirumuskan melalui pendekatan yang lebih komprehensif, mencakup fasilitasi proses perizinan serta penciptaan lingkungan usaha yang kondusif.
“Komunikasi ke semua pihak perlu dilakukan, tujuannya jelas, meredakan ketegangan, bangun komunikasi yang baik, dan pastikan pertandingan seperti laga kandang nanti di Stadion Jatidiri berjalan lancar dan aman,” jelasnya.
Komitmen tersebut mendapatkan sambutan positif dari Wareng sebagai perwakilan suporter.
“Harapan kita cuma satu: PSIS bertahan di Liga 2 dulu. Posisi kita di paling bawah, jadi harus fokus dulu. Untuk suporter, kami siap dukung dengan sportif dan tidak anarkis. Yang penting ada komunikasi yang baik,” ujar Wareng menyampaikan aspirasi akar rumput.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota mengajak para suporter untuk bersinergi bersama.
“Saya minta bantuan. Supporter harus berusaha mati-matian kasih trust ke manajemen baru. Energi positif kalian bahan bakar utama tim,” pesan Agustina.
Visi Jangka Panjang: Pembinaan SSB Jadi Prioritas Utama
Lebih jauh dari target jangka pendek untuk bertahan di Liga 2, Wali Kota dan manajemen baru sepakat untuk fokus pada pembinaan yang berkelanjutan. Penguatan Sekolah Sepak Bola (SSB) di seluruh kelurahan di Kota Semarang akan menjadi hal yang utama diperhatikan.
“Kita harus jawab, kenapa minim pemain top level lahir dan besar di Semarang? Jawabannya ada di pembinaan usia dini,” tegas dia.
Kolaborasi dengan manajemen baru diharapkan dapat menciptakan jalur karier yang jelas, mulai dari SSB hingga tim utama PSIS, bahkan sampai ke tingkat internasional. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pembelian pemain dengan harga mahal.
Manajemen Baru PSIS: ‘Target Realistis, Pertama-tama Bertahan di Liga 2’
Di pihak lain, manajemen baru yang dipimpin oleh Datu Nova menyambut baik dukungan dari Pemkot Semarang. Mereka menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan klub dari bahaya degradasi.
“Target kami realistis, bertahan di Liga 2 musim ini adalah langkah pertama. Kami sadar posisi di dasar klasemen, tapi dengan kolaborasi erat Pemkot dan dukungan suporter tulus, kami yakin bisa bangun fondasi kuat untuk bangkit musim depan,” tegasnya.
Audiensi ditutup dengan komitmen bersama untuk menjalankan komunikasi yang transparan dan berkelanjutan. Sinergi antara Pemkot sebagai fasilitator kebijakan, manajemen sebagai eksekutor profesional, serta suporter sebagai jiwa dari tim, dipercaya menjadi rumusan yang tepat untuk mengembalikan PSIS sebagai simbol kebanggaan yang mampu menyatukan seluruh masyarakat Semarang.
Editor: arif
- Penulis: Fatwa Fauzian
