Breaking News
light_mode

Kelakuan Kita Bisa Kerdilkan Kebesaran Islam

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Rab, 31 Jan 2018
  • visibility 17


Lingkar Muria, PATI Fenomena pengkafiran
terhadap sesama muslim, belakangan memang merebak. Hal ini berbeda jauh dengan
cara dakwah para pendahulu.
Orang dahulu sangat terbuka dan
toleran. Dilihat dari jumlahnya, Islam sangat besar, akan tetapi dengan cara
dikafir-kafirkan, justru akan mengurangi. Hal itu diungkapkan KH. Abdul Ghofur
Maimoen dalam acara Ngaji Budaya Suluk Maleman, Sabtu (20/1) malam lalu.

”Indonesia
bisa menjadi negara mayoritas ya karena suka
memasukkan, bukan malah
mengeluarkan,” terang putra KH
Maimoen Zubair ini.

Lebih lanjut, menurutnya, ilmu fiqih seharusnya tentang bagaimana mencari solusi yang mudah tanpa
keluar dari syariat. Dirinya juga mengingatkan bahwa nabi sendiri membenci orang yang mengikuti
sesuatu secara buta.

Masih menurut KH. Abdul Ghofur Maimoen, ada yang patut dipelajari dari orang terdahulu, dikatakannya, seperti tentang sikap terbukanya. Bahkan di era
kekalifahan terdahulu, banyak
sumber-sumber ilmu baru dari luar, kemudian
diterjemahkan ke bahasa Arab. Bahkan lantaran banyaknya buku terjemahan itu
sampai bisa dibuat jembatan, dan juga membuat keilmuan Islam bisa besar. Namun orang
sekarang justru terkesan takut jika ada sesuatu yang baru.

“Padahal orang yang
tidak punya ingatan tentang masa lalu, akan mudah dipengaruhi. Karena tentu orang tersebut tidak punya jati
diri,”ujarnya.

Sementara itu Anis Sholeh Baasyin, penggagas Suluk Maleman menyoroti persoalan-persoalan yang
sedang menyeruak di sosial kebangsaan. Sekarang ini sejumlah
tokoh nampak seolah-olah terlihat saling bertentangan. Padahal ada garis merah
yang sebenarnya memiliki tujuan yang sama.

“Sebenarnya kuncinya satu, silaturahim. Itu yang tidak dijalankan. Padahal
pertemuan itu dibutuhkan untuk menyatukan perbedaan agar ada kesesuaian dan
keselarasan,” ujarnya.

Bahkan di era wali jaman dulu, juga
seringkali terjadi perbedaan pendapat dan pandangan. Hanya, hal tersebut selalu
bisa terselesaikan dengan solusi terbaik karena selalu bermusyawarah. “Tapi sekarang ini yang terlihat justru soal menang dan kalah,”tambahnya.

Anis juga menambahkan, jika sekarang ini banyak orang yang tidak bisa menangkap nilai-nilai
beragama. “Sebenarnya masih tidak
apa-apa jika baru bisa menangkap kulitnya, tapi jangan sampai memaksakan ke orang lain,” tegasnya. (lil)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Head to head Persijap vs Persipa Pati masih imbang sejauh ini di kompetisi resmi Iiga 2.

    Prediksi Derbi Muria : Persipa Lebih Dijagokan Menang

    • calendar_month Jum, 10 Nov 2023
    • account_circle Abdul Adhim
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Head to head Persijap vs Persipa Pati masih imbang sejauh ini di kompetisi resmi Iiga 2.

  • Hari Jadi ke 269 Blora, Inilah Daftar Kemeriahannya

    Hari Jadi ke 269 Blora, Inilah Daftar Kemeriahannya

    • calendar_month Sel, 4 Des 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 19
    • 0Komentar

    BLORA – Kabupaten Blora memasuki usianya ke 269 pada tahun 2018 ini. Untuk menyambut peringatan hari jadi tersebut, Pemkab Blora menyiapkan beragam suguhan hiburan kepada warganya. Kemeriahan pesta hari jadi ini berlangsung sejak 4 Desember hingga 23 Desember mendatang. Kemeriahan hari jadi dimulai dengan kegiatan olahraga. Seperti kejuaraan bola voly Bupati Cup yang digelar di […]

  • DPRD Pati Apresiasi Upaya Pemkab Tarik Investor Pabrik Pakan Ikan

    DPRD Pati Apresiasi Upaya Pemkab Tarik Investor Pabrik Pakan Ikan

    • calendar_month Sel, 17 Jun 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 34
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPRD Kabupaten Pati, Yeti Kristianti, memberikan apresiasi positif terhadap upaya pemerintah daerah dalam menarik investor untuk membangun pabrik pakan ikan di Kabupaten Pati. Langkah ini dinilai akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah. “Langkah ini bagus untuk perekonomian Kabupaten Pati,” ujar Yeti. “Selama ini, banyak hasil tangkap nelayan kita yang disalurkan ke […]

  • Sosialisasi Kudus Smart City dengan Pentas Seni

    Sosialisasi Kudus Smart City dengan Pentas Seni

    • calendar_month Rab, 17 Nov 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Kegiatan pentas seni sebagai sarana sosialisasi program Kudus Smart City KUDUS – Pentas seni secara virtual dipilih untuk menjadi media sosialisasi program smart city milik Pemerintah Kabupaten Kudus. Melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) pentas seni digawangi oleh Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra). Ketua FK Metra Kabupaten Kudus Muchammad Zaini menyebut pementasan ini sebagai […]

  • Kado Hari Santri PWI Pati Peduli Berbagi Bahan Makanan ke Pesantren

    Kado Hari Santri PWI Pati Peduli Berbagi Bahan Makanan ke Pesantren

    • calendar_month Ming, 24 Okt 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Ketua PWI Pati Moch Noor Efendi menyalurkan sedekah untuk pondok pesantren Riyadlotus Solihin Jatisari Jakenan. PATI – Dalam momen hari santri, organisasi Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Pati membagikan bahan makanan untuk salah satu pondok pesantren yang sedang berkembang di Desa Jatisari Kecamatan Jakenan. Pondok pesantren tersebut adalah Riyadlotus Solihin yang menampung 60-an santri dari kalangan […]

  • Menikmati Bisingnya Takbir Keliling

    Menikmati Bisingnya Takbir Keliling

    • calendar_month Jum, 21 Apr 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Ilustrasi sound system kualitas terbaik dari Jatim di Blingoh, Jepara Di Blingoh Jepara dan Kutuk Kudus, para penikmat sound sistem terbaik bakal dimanjakan dengan “atraksi” bebunyian pada malam Idul Fitri tahun 2023 ini. Malam Idul Fitri khususnya, selalu disambut suka cita oleh seluruh umat muslim. Di malam lebaran di Indonesia kerap dimeriahkan dengan takbir keliling. […]

expand_less