Breaking News
light_mode

Kabar Gembira: 14 Macan Tutul Jawa Masih Hidup di Hutan Gunung Muria

  • account_circle Abdul Adhim
  • calendar_month Ming, 15 Jun 2025
  • visibility 108

KUDUS – Kabar menggembirakan datang dari kawasan Pegunungan Muria. Sebanyak 14 ekor macan tutul jawa (Panthera pardus melas), satwa karnivora langka dan dilindungi, diketahui masih menghuni hutan-hutan Gunung Muria yang membentang di wilayah Kudus, Jepara, dan Pati.

Temuan ini disampaikan oleh Penggiat Konservasi Muria (PEKA Muria), komunitas pelestari lingkungan yang digawangi oleh pemuda setempat. Melalui berbagai upaya perlindungan dan edukasi, mereka terus menjaga kelestarian satwa dan hutan Muria.

“Salah satu kegiatan utama kami adalah patroli rutin ke dalam hutan. Kami memantau kondisi alam dan juga melakukan pendekatan kepada para pemburu maupun perambah hutan agar berhenti dari aktivitas merusak itu,” ujar Teguh Budi Wiyono, Ketua PEKA Muria seperti yang dikutip dari Liputan Pusparagam Muria National Geographic Indonesia.

Teguh menegaskan bahwa Gunung Muria adalah sumber kehidupan. Dengan menjaga kelestarian hutan, masyarakat bisa memperoleh manfaat jangka panjang tanpa harus menebang pohon atau merusak ekosistem.

“Kami mulai mengembangkan wisata edukasi konservasi. Di kawasan Colo, misalnya, kami ajak masyarakat untuk menghasilkan pendapatan bukan dari kayu, melainkan dari potensi wisatanya,” ungkap Teguh.

PEKA Muria kini mengelola sejumlah kegiatan wisata edukatif, seperti wisata kopi Muria, wisata parijoto, hingga wisata konservasi macan tutul jawa. Melalui kegiatan tersebut, pengunjung diajak masuk ke dalam hutan untuk menelusuri jejak kaki macan, mempelajari feses, hingga belajar memasang dan membaca hasil kamera jebak.

“Pada 2020, kami mencatat 14 individu macan tutul terekam kamera. Ada juga dua anak macan, tapi tidak kami masukkan ke hitungan karena belum tentu bertahan hingga dewasa,” jelas Teguh.

Pada periode 2022 hingga 2025, PEKA Muria kembali bekerja sama dengan SINTAS Indonesia untuk memantau pergerakan satwa ini. Mereka menempatkan 40 titik kamera pemantau di wilayah Kudus, Jepara, dan Pati.

“Hasilnya konsisten. Sampai sekarang masih ada 14 individu yang terekam melintas di hutan Muria,” tambahnya.

Teguh percaya bahwa selama masyarakat menjaga keberadaan macan tutul jawa—yang merupakan predator puncak dalam rantai ekosistem—maka keseimbangan hutan juga akan tetap terjaga.

Namun ia juga mengingatkan, “Kalau macan tutul punah, maka satwa lain juga akan ikut menghilang. Ekosistem akan runtuh.”

Upaya PEKA Muria mendapat apresiasi dari Hendra, satu-satunya profesor riset di Indonesia yang berfokus pada konservasi macan tutul jawa.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan masyarakat lokal, terutama generasi muda,” kata Hendra masih dari sumber National Geographic Indonesia.

Ia menyebutkan bahwa apa yang dilakukan PEKA Muria sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menekankan bahwa konservasi adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

“Ke depan, masyarakat dan pemerintah daerah harus lebih diberdayakan dan dilibatkan dalam kegiatan konservasi. Upaya seperti ini perlu direplikasi di wilayah lain, demi menjaga keanekaragaman hayati dan kelestarian hutan secara berkelanjutan,” pungkas Hendra.

Editor : Arif 

Penulis

Konten kreator, tinggal di Pati, Jawa Tengah. Alumni S-1 KPI IAIN Kudus.

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jadi Foto Model Sekaligus Reseller Jilbab

    Jadi Foto Model Sekaligus Reseller Jilbab

    • calendar_month Jum, 12 Jan 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Miftakhul Janah DOKUMEN PRIBADI Gadis bernama lengkap Miftakhul Janah ini gemar sekali berfoto. Kegemaran itu bermula sejak ia duduk di bangku MA Muallimat Kudus, dengan berfoto, ia makin percaya diri. Dari kegemarannya itu, gadis kelahiran Pati, 9 April 1995 ini sekarang menekuni dunia foto model, terutama model jilbab. ”Sekarang saya menjadi model salah satu merek […]

  • Sensasi Segar Air Terjun Dong Paso Somosari Jepara

    Sensasi Segar Air Terjun Dong Paso Somosari Jepara

    • calendar_month Kam, 5 Nov 2020
    • account_circle Redaksi
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Mila berpose di atas batu besar di air terjun Dong Paso Somosari, Jepara  Matahari bersinar terang sepanjang hari. Angin bertiup pelan. Membelai dedaunan semak-semak. Kamilatus Sa’adah melangkah pelan, menyusuri jalan setapak. Di wajahnya, gadis berjilbab yang akrab disapa Mila itu tak merasa lelah. Jalan itu menuju sebuah air terjun. Nama air terjunnya Dung Paso. Lokasinya […]

  • Diverifikasi PSSI Jateng, Stadion Joyokusumo Dapat Catatan Penting

    Diverifikasi PSSI Jateng, Stadion Joyokusumo Dapat Catatan Penting

    • calendar_month Sen, 24 Jun 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Verifikasi lapangan Stadion Joyokusumo Meskipun dinyatakan telah siap menggelar babak penyisihan Liga 3 Jawa Tengah 2019, tim verifikasi stadion Asprov PSSI Jawa Tengah memberi catatan penting untuk pembenahan stadion yang menjadi kandang Persipa Pati tersebut. ”Ada beberapa hal terkait margin-margin lapangan yang harus diperbaiki,” ujar Riyanto, perwakilan Tim Verifikasi Stadion Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa […]

  • Harga Bahan Pokok di Pati Terus Melejit, Bikin Emak-Emak Pusing

    Harga Bahan Pokok di Pati Terus Melejit, Bikin Emak-Emak Pusing

    • calendar_month Kam, 22 Feb 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 20
    • 0Komentar

    PATI – Dalam beberapa pekan ini sejumlah harga bahan pokok di Pati terus melejit harganya. Tidak hanya beras, bahan pokok lainnya juga turut naik harganya. Membuat kalangan emak-emak pusing untuk memutar uang belanja. Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Koeswantoro mengatakan, kenaikan harga sembako ini diakibatkan minimnya pasokan. Meskipun demikian, stoknya […]

  • Bidadari Desa Jlegong Ini Juarai Fashion Show Porseni Pelajar NU Keling Jepara

    Bidadari Desa Jlegong Ini Juarai Fashion Show Porseni Pelajar NU Keling Jepara

    • calendar_month Sen, 12 Nov 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 20
    • 0Komentar

    JEPARA – Perwakilan dari Ranting IPNU IPPNU Desa Jlegong, Dwi Amelia Akromatul Choiriyah berhasil menjadi yang terbaik dalam lomba fashion show Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang digelar PAC IPNU IPPNU Keling Minggu (11/11/2018) di auditorium Gedung MWC NU Keling Jalan Raya Jepara – Pati Desa Kelet Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Dwi Amelia Akromatul Choiriyah […]

  • Pentingnya Generasi Muda NU Paham Aswaja Ala Nahdliyah

    Pentingnya Generasi Muda NU Paham Aswaja Ala Nahdliyah

    • calendar_month Sel, 25 Feb 2020
    • account_circle Redaksi
    • visibility 14
    • 0Komentar

    DOKUMEN PRIBADI Belakangan ini, banyak kelompok Islam mengatasnamakan diri ahlussunah. Namun praktiknya yang terjadi jauh dari kehidupan waljamaah. Kelompok ini beranggapan bahwa untuk memahami ajaran agama serta mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari cukup dikembalikan pada Al Qur’an dan Sunnah (Hadist). Di sinilah, generasi muda NU perlu cerdas. Generasi muda NU mesti paham mengenai ajaran-ajaran yang dilestarikan […]

expand_less